Fungoral
Golongan |
Obat Keras |
Kategori obat |
Antijamur |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak |
Bentuk obat |
Krim dan Tablet |
Fungoral untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan lebih besar daripada potensi risiko terhadap janin. Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Fungoral bisa terserap ke dalam ASI. Hindari menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. |
Pengertian
Fungoral adalah obat yang mengandung ketoconazole yang diproduksi oleh Kimia Farma. Fungoral tersedia dalam bentuk sediaan tablet dan krim.
Obat Fungoral bermanfaat untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh jamur pada kulit, rambut, serta mukosa. Contohnya panu, kadas, kurap, kutu air, ketombe, dan dermatitis seboroik (kelainan di kulit yang sering berminyak).
Salep Fungoral bekerja dengan menghambat pertumbuhan jamur dengan mengganggu pembentukan ergosterol (komponen penting dari membran sel jamur).
Simak penjelasan lengkap soal obat Fungoral di bawah ini.
Artikel Lainnya: Infeksi Jamur Kulit Jangan Dibiarkan, Ini Bahayanya!
Keterangan
Fungoral Tablet
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antijamur
- Kandungan: Ketoconazole 200 mg
- Kemasan: Boks, 5 strip @10 tablet
- Farmasi: Kimia Farma
- Harga Fungoral Tablet: Rp43.000–Rp91.000 per strip
Fungoral Cream
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antijamur
- Kandungan: Ketoconazole 2%
- Kemasan: Boks, tube @10 gram
- Farmasi: Kimia Farma
- Harga Fungoral Cream: Rp23.000–Rp41.000 per tube
Kegunaan
Fungoral salep memiliki kegunaan mengatasi infeksi jamur pada kulit, termasuk:
- Panu
- Kudis
- Kurap
- Kutu air
- Infeksi jamur di sekitar tangan dan lipatan paha
- Infeksi jamur di saluran pencernaan
- Infeksi jamur di vagina
- Ketombe
- Dermatitis seboroik (kelainan di kulit yang sering berminyak)
Dosis dan Aturan Pakai
Fungoral tablet termasuk obat keras. Setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Sedangkan, Fungoral cream termasuk obat bebas terbatas, artinya bisa didapatkan tanpa resep dokter namun pembeliannya dalam jumlah yang terbatas.
Penggunaan Fungoral tablet harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebab dosis dapat berbeda untuk tiap individu.
Aturan penggunaan Fungoral secara umum adalah sebagai berikut.
- Tujuan: Mengatasi kudis, kurap, panu, kutu air, candidiasis kulit, infeksi jamur di vagina, saluran pencernaan, sekitar tangan, dan lipatan paha
Bentuk: Tablet
- Dewasa: Dosis Fungoral 200 mg per hari. Dosis lanjutan bisa ditingkatkan hingga 400 mg per hari atas anjuran dokter apabila dibutuhkan
- Anak-anak: 3mg/kg BB per hari dosis tunggal atau dosis terbagi
- Tujuan: Mengatasi panu
Bentuk: Krim
- Oleskan krim Fungoral pada area yang terinfeksi 1–2 kali sehari selama 2–3 minggu
- Lanjutkan pengobatan sampai beberapa hari setelah gejala sembuh
- Tujuan: Mengatasi kudis, kurap, kutu air, candidiasis kulit, infeksi jamur di sekitar tangan dan lipatan paha
Bentuk: Krim
- Oleskan krim Fungoral pada area yang terinfeksi 1–2 kali sehari
- Lama pengobatan: infeksi jamur sekitar 2–3 minggu, infeksi jamur di sekitar lipatan paha 2–4 minggu, kurap 3–4 minggu, kutu air 4–6 minggu
- Lanjutkan pengobatan sampai beberapa hari setelah gejala sembuh
Pada umumnya, dosis diteruskan tanpa interupsi sampai minimal 1 minggu setelah semua gejala hilang.
Cara Menggunakan
- Gunakan Fungoral sesuai dengan instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
- Jangan mengurangi/melebihkan dosis tanpa sepengetahuan dokter. Hal ini bisa mengakibatkan obat jadi tidak efektif atau risiko efek samping meningkat
- Jangan menghentikan penggunaan obat sebelum waktu yang ditentukan meskipun infeksi terlihat sudah membaik tanpa sepengetahuan dokter. Hal ini berpotensi pada jamur tumbuh kembali bila pengobatan dihentikan terlalu cepat
- Untuk menghindari lupa, konsumsi obat di waktu yang sama setiap harinya
- Jika lupa menggunakan Fungoral tablet atau krim, segera pakai dalam kondisi kering jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Abaikan jika jedanya sudah dekat. Jangan menggandakan dosis
- Cuci dan keringkan area yang ingin diolesi Fungoral salep terlebih dahulu. Setelah itu, barulah oleskan krim secukupnya
- Gunakan sediaan krim hanya sebagai obat luar. Hindari penggunaan pada kulit yang luka, tergores, atau terbakar
- Fungoral boleh digunakan pada area mata. Namun, apabila terjadi reaksi sensitif atau iritasi, segera hentikan penggunaan obat
Artikel Lainnya: Awas, Panu yang Tidak Diobati Bisa Menyebabkan Komplikasi!
Cara Penyimpanan
- Krim: simpan pada suhu <25 derajat Celcius
- Tablet: simpan Fungoral 200 mg pada suhu antara 20–25 derajat Celcius
Simpan obat di tempat yang sejuk dan aman dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Setiap orang bisa mengalami efek samping yang berbeda beda, bergantung pada respons tubuh orang terhadap obat tersebut.
Berikut beberapa risiko efek samping Fungoral.
- Iritasi, gatal, rasa terbakar, dan reaksi alergi dapat terjadi selama pengobatan dengan Fungoral cream
- Gangguan pencernaan: mual, muntah, diare, pencernaan yang terganggu, sembelit, sakit perut, perut kembung
- Penyakit kuning, hepatitis
- Urtikaria atau biduran
- Sakit kepala, pusing, mengantuk
- Insomnia
- Gugup
- Gangguan reproduksi: gangguan menstruasi, disfungsi ereksi, azoospermia, ginekomastia
Overdosis
Penggunaan Fungoral oral yang melebihi dosis dapat menimbulkan gejala insufisiensi adrenal, seperti mual parah, muntah, anoreksia, lemas, kelelahan parah.
Bila muncul tanda-tanda tersebut, bawa pasien ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Fungoral pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif terhadap kandungan ketoconazole
- Gangguan hati akut atau kronis
- Kehamilan (dengan sindrom Cushing) dan ibu menyusui untuk penggunaan Fungoral tablet
Interaksi Obat
Penggunaan obat dengan kandungan ketoconazole sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan obat-obatan berikut.
- Mengurangi penyerapan jika obat diberikan bersamaan dengan antimuskarinik, antasida, H2-blocker, protein proton inhibitor, dan sukralfat
- Konsentrasi plasma berkurang jika obat diberikan bersamaan dengan rifampicin, isoniazid, efavirenz, nevirapine, phenytoin
- Dapat mengurangi konsentrasi isoniazid dan rifampicin
- Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral
- Dapat meningkatkan kadar substrat CYP3A4 serum, misalnya digoxin, antikoagulan oral, sildenafil, tacrolimus.
Peringatan dan Perhatian
- Hindari penggunaan Fungoral kalau kamu punya alergi terhadap ketoconazole atau obat antijamur azole lainnya, seperti fluconazole dan itraconazole
- Hindari minum alkohol selama menggunakan Fungoral karena dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan hati
- Informasikan dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat lain, baik herbal maupun kimia, untuk mencegah interaksi obat
- Beri tahu dokter jika kamu punya riwayat:
- Gangguan hati
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal
- Aritmia
- Kadar testosteron yang rendah
- Penurunan fungsi kelenjar adrenal
- Informasikan dokter apabila kamu sedang hamil, menyusui, atau dalam program kehamilan sebelum menggunakan Fungoral
Artikel Lainnya: Cara Menghilangkan Kurap di Kulit dengan Bahan Alami
Kategori Kehamilan
Kategori C. Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk terhadap janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya). Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Peringatan Kehamilan
Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar daripada potensi risiko terhadap janin.
Peringatan Menyusui
Kandungan Fungoral dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat.
Penyakit Terkait
- Panu
- Kurap
- Kudis
- Kutu air
- Ketombe
- Candidiasis oral
- Candidiasis vaginal
- Dermatofitosis
Rekomendasi Obat Sejenis
Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter secara online melalui fitur Tanya Dokter. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.
[HNS/NM]
- Drugs.com.03 Oktober 2022. Ketoconazole
- Medscape.03 Oktober 2022. Ketoconazole
- MIMS Indonesia.03 Oktober 2022.Ketoconazole
- WebMD.com.03 Oktober 2022.Ketoconazole
- Klikdokter.com. 03 Oktober 222. Fungoral