Pengertian
Lecrav adalah obat yang diproduksi Pyradam Farma dan mengandung Levofloxacin hemihydrate. Lecrav (Levofloxacin hemihydrate) masuk dalam kategori obat keras (harus dengan resep Dokter) dan harus dikonsultasikan dengan Dokter penggunaannya. Lecrav digunakan untuk mengobati eksaserbasi akut dari bronkitis kronik, pneumonia yang di dapat dari lingkungan, sinusitis maksilaris akut/peradangan, atau pembengkakan, dari jaringan yang melapisi sinus, infeksi kulit dan struktur kulit terkomplikasi, ISK (infeksi saluran kemih) terkomplikasi, pielonefritis akut/radang ginjal akibat infeksi bakteri. Mekanisme kerja obat Lecrav (Levofloxacin) adalah dengan menghambat bakteri topoisomerase IV dan DNA gyrase, enzim yang diperlukan untuk replikasi DNA, perbaikan transkripsi dan rekombinasi.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Anti biotik
- Kandungan: Levofloxacin 500mg
- Bentuk: Kaplet Salut Selaput
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 2 strip @ 6 Kaplet
- Farmasi: Pyradam Farma
- Harga: Rp 40.000 - Rp 80.000/ Tablet
Kegunaan
Lecrav digunakan untuk mengobati eksaserbasi akut dari bronkitis kronik/peradangan pada saluran bronkial, yaitu saluran pernapasan yang membawa udara keparu-paru, pneumonia yang didapatdari lingkungan, sinusitis maksilaris akut/ peradangan, atau pembengkakan, dari jaringan yang melapisi sinus, infeksi kulit dan struktur kulit terkomplikasi, ISK (infeksi saluran kemih) terkomplikasi, pielonefritis akut/Radang ginjal akibat infeksi bakteri.
Dosis & Cara Penggunaan
Lecrav merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.
- Sinusitis bakteri akut
Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 10-14 hari. - CAP (pneumonia yang didapat komunitas), infeksi kulit dan struktur kulit yang rumit
Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 7-14 hari. - Pengobatan dan profilaksis pasca pajanan antraks inhalasi
Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 8 minggu.
Anak: ≥6 bln ≤50 kg: 8 mg / kg 12 jam selama 60 hari (tidak melebihi 250 mg / dosis).
BB > 50 kg: 500 mg 24 jam selama 60 hari. - Pielonefritis
Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 7-10 hari. - Eksaserbasi bakteri akut bronkitis kronis
Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 7-10 hari. - Prostatitis bakteri kronis
Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 28 hari. - Infeksi saluran kemih yang rumit
Dewasa: 500 mg sekali sehari selama 7-14 hari. - Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi
Dewasa: 250 mg sekali sehari selama 3 hari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin timbul adalah:
- Efek Pada Saluran Pencernaan (misalnya mual, diare, konstipasi)
- Sakit kepala, pusing
- Insomnia/susah tidur
- Tendinitis( kondisi peradangan atau iritasi pada tendon)
- Ruptur tendon/cedera tendon
- Reaksi fotosensitifitas / fototoksisitas
- Neuropati perifer/gangguan yang terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi (ireversibel)
- Hipoglikemia atau hiperglikemia (bertambah/berkurangnya kadar gula daram darah secara sigfikan)
- Demam
- Penurunan penglihatan sementara
- Nyeri, kering, gatal atau tidak nyaman pada mata
- Faringitis/peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan
- Fotofobia/rasa takut abnormal pada cahaya
- Reaksi alergi
- Edema/pembengkakan
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif /memiliki alergi terhadap levofloksasin atau kuinolon lainnya
- Epilepsi
- Riwayat gangguan tendon akibat penggunaan fluoroquinolon sebelumnya
Interaksi Obat
- Efek aditif pada perpanjangan interval QT bersama kelas IA (misalnya: Quinidine, procainamide) atau kelas III (amiodarone, sotalol) antiaritmia, fluoxetine atau imipramine.
- Pengurangan penyerapan bila diberikan bersamaan dengan sukralfat, ddI, antasid yang mengandung Mg atau Al, suplemen makanan yang mengandun Zn, Ca, Mg atau Fe.
- Perubahan kadar glukosa bila diberikan bersamaan dengan agen antidiabetes (misalnya: Insulin, glibenclamide).
- Peningkatan risiko gangguan tendon berat bila diberikan bersamaan dengan kortikosteroid.
- Meningkatnya risiko stimulasi dan kejang sistem saraf pusat bila diberikan bersamaan dengan NSAID.
- Peningkatan waktu protrombin bila diberikan bersamaan dengan warfarin.
Kategori kehamilan
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Lecrav ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Perhatian Menyusui
Lecrav terserap kedalam ASI. Wanita menyusui tidak dianjurkan untuk menyusui bayinya selama pengobatan dan untuk tambahan dua hari (lima paruh) setelah dosis terakhir. Konsultasikan pada dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.