Pengertian
Liskoma adalah antibiotik berbentuk kaplet dan sirup kering yang diproduksi oleh Mega Esa Farma. Liskoma mengandung zat aktif Amoxicillin yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti gonore tanpa komplikasi, abses gigi, infeksi saluran kemih akut tanpa komplikasi, mencegah endokarditis (infeksi pada lapisan bagian dalam jantung), infeksi saluran pernapasan parah, infeksi bakteri H. pylori. Liskoma bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Keterangan
- Liskoma Kaplet
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik Penicillin
- Kandungan: Amoxicillin Trihydrate 500 mg
- Bentuk: Kaplet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
- Farmasi: Mega Esa Farma
- Liskoma Sirup Kering
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik Penicillin
- Kandungan: Amoxicillin Trihydrate 145. 83 mg
- Bentuk: Sirup Kering
- Satuan Penjualan: Sachet
- Kemasan: Box, Sachet 7.5 gram + Botol 57 ml Larutan Pelarut
- Farmasi: Mega Esa Farma
Kegunaan
Liskoma digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Dosis & Cara Penggunaan
Liskoma merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Liskoma juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Infeksi yang rentan
Diberikan dosis 250-500 mg setiap 8 jam atau 500-875 mg setiap 12 jam. - Gonore tanpa komplikasi
Diberikan dosis 3 g sebagai dosis tunggal dengan probenesid. - Gigi abses
Diberikan dosis 3 g, ulangi pemberian 1 kali setelah 8 jam. - Infeksi saluran kemih akut tanpa komplikasi
Diberikan dosis 3 g, ulangi pemberian 1 kali setelah 10-12 jam. - Pencegahan endokarditis
Diberikan dosis 2 g sebagai dosis tunggal, diberikan 1 jam sebelum prosedur bedah. - Infeksi saluran pernapasan parah atau berulang
Diberikan dosis 3 g, diminum 2 kali sehari. - Infeksi H. pylori
Diberikan dosis 750 mg atau 1.000 mg diminum 2 kali sehari atau 500 mg, dapat dikombinasikan dengan metronidazole atau klaritromisin dan PPI.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 ° C.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Liskoma yang mungkin terjadi adalah:
- Mual, muntah, diare
- Reaksi seperti penyakit serum, ruam, dermatitis
- Meningkat penyakit kuning kolestatik, kolestasis hati
Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap amoksisilin dan penisilin lain.
Interaksi Obat
- Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral.
- Dapat meningkatkan efek antikoagulan.
- Peningkatan risiko reaksi alergi dengan Allopurinol.
- Tingkat darah meningkat dan berkepanjangan dengan probenecid.
- Kloramfenikol, makrolida, sulfonamid, dan tetrasiklin dapat mengganggu efek bakterisida amoksisilin.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Liskoma ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Overdosis
- Pemberian Liskoma yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, dan diare.
- Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dengan memperhatikan keseimbangan air / elektrolit (Dibantu oleh tenaga medis profesional).