Metronidazole
Golongan | Obat Keras (Perlu Resep Dokter) |
Kategori Obat | Antibiotik |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak |
Bentuk obat | Tablet, Suspensi, Infus |
Metronidazole untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Studi pada sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi studi terkontrol terhadap wanita hamil belum pernah dilakukan. Peringatan Menyusui: Metronidazole terserap ke dalam ASI. |
Merek Dagang
Tablet: Itranidasal, Fladex, Omenizol, Flapozil, Omenizol, Grafazol, Tromezol
Infus: Quatrosis, Progyl, Metronidazole Fresenius, Metroles
Pengertian
Metronidazole adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan bakteri.
Dokter dapat meresepkan obat ini pada kondisi seperti vaginosis bakteri, gingivitis ulseratif, infeksi gigi akut, amoebiasis, trikomoniasis, dan giardiasis.
Metronidazole generik tersedia dalam bentuk tablet, suspensi, dan infus.
Sementara itu, produk Metronidazole dengan merek dagang tersedia dalam bentuk tablet, infus, ovula, suspensi dan gel.
Metronidazole obat untuk apa? Ini penjelasannya..
Keterangan
1. Metronidazole Tablet
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antibiotik
- Kandungan: Metronidazole 500 mg
- Satuan penjualan: Strip
- Kemasan: Dus, 10 strip @10 tablet
- Farmasi: Bernofarm, First Medipharma, Harsen, Graha Farma, Rama Emerald Multi Sukses, Holi Pharma, Indofarma, Erela, Novapharin
- Harga Metronidazole Tablet: Rp3.000 - 22.000/strip
2. Metronidazole Suspensi
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antibiotik
- Kandungan: Metronidazole 125 mg/5 ml
- Satuan penjualan: Botol
- Kemasan: Botol @60 ml
- Farmasi: Meprofarm, Gracia Pharmindo
- Harga Metronidazole Suspensi: Rp3.700 - 5.000/botol
3. Metronidazole Infus
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antibiotik
- Kandungan: Metronidazole 500 mg/100 ml
- Satuan penjualan: Botol
- Kemasan: Botol 100 ml
- Farmasi: Finusolprima Farma Internasional, Bernofarm, Pratapa Nirmala
- Harga Metronidazole Infus: Rp20.000 - 40.000/botol
Artikel Lainnya: Awas, Bakteri H. Pylori Bisa Sebabkan Kanker Lambung
Kegunaan
Metronidazole digunakan untuk untuk pengobatan:
- Vaginosis bakteri (penyakit vagina yang disebabkan oleh banyaknya bakteri)
- Gingivitis ulseratif (salah satu komplikasi infeksi gusi yang paling awal)
- Infeksi gigi akut
- Amoebiasis (infeksi usus besar dan terkadang infeksi hati)
- Trikomoniasis (penyakit menular seksual yang disebabkan oleh serangan protozoa parasit Trichomonas vaginalis)
- Giardiasis (infeksi umum pada usus yang disebabkan oleh Giardia lamblia);
- Infeksi bakteri anaerob
- Profilaksis (pencegahan) infeksi bakteri anaerob pasca-operasi
- Pemberantasan pylori terkait dengan penyakit ulkus peptikum
Dosis dan Aturan Pakai
Penggunaan Metronidazole harus berdasarkan resep dokter.
Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan karena dosis dan lamanya pengobatan akan ditentukan dokter berdasarkan kondisi masing-masing pasien.
Secara umum, dosis penggunaan Metronidazole adalah sebagai berikut:
Tujuan: Gingivitis Ulseratif
Bentuk: Tablet, suspensi
- Dewasa: 3x sehari 200 mg selama 3 hari.
- Anak usia 1-3 tahun: 50 mg, 3 kali sehari, selama 3 hari.
- Anak usia > 3 - 7 tahun: 50 mg, 2 kali sehari, selama 3 hari.
- Anak usia > 7 - 10 tahun: 100 mg, 3 kali sehari, selama 3 hari.
- Anak usia > 10 tahun: sama dengan dosis dewasa.
Tujuan: Infeksi Gigi Akut
Bentuk: Tablet; suspensi
- Dewasa: 3x sehari 200 mg selama 3-7 hari
Tujuan: Trikomoniasis
Bentuk: Tablet; suspensi
- Dewasa: 2 gram sebagai dosis tunggal, atau 200 mg 3 kali sehari selama 7 hari. Dosis alternatif, 400 mg 2 kali sehari selama 5-7 hari. Pasangan seksual juga harus diobati.
- Anak: 40 mg/kg sebagai dosis tunggal atau 15-30 mg/kg dalam 2-3 dosis terbagi. Maksimal 2 gram.
Artikel Lainnya: Bahaya Necrotizing Fasciitis, Bisa Sebabkan Tubuh Diamputasi
Tujuan: Amoebiasis
Bentuk: Tablet; suspensi
- Dewasa: 800 mg 3 kali sehari selama 5 hari (infeksi usus); 400-800 mg selama 5-10 hari (infeksi ekstraintestinal). Maksimal: 2,4 gram / hari.
- Anak usia 1-3 tahun: 200 mg 3 kali sehari, selama 5 hari (infeksi usus); 100-200 mg tiga kali sehari selama 5-10 hari.
- Anak usia 3-7 tahun: 200 mg 4 kali sehari selama 5 hari (infeksi ekstraintestinal); 100-200 mg 4 kali sehari selama 5-10 hari.
- Anak usia 7-10 tahun: 400 mg 3 kali sehari selama 5 hari (infeksi ekstraintestinal); 400-800 mg 3 kali sehari selama 5-10 hari. Atau, 35-50 mg/kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi selama 5-10 hari. Maksimal 2.400 mg setiap hari.
Tujuan: Giardiasis
Bentuk: Tablet; suspensi
- Dewasa: 2 gram/hari selama 3 hari, atau 400 mg 3 kali sehari selama 5 hari, atau 500 mg 3 kali sehari selama 7-10 hari. Dosis alternatif, 15-40 mg/kg per hari dalam 2-3 dosis terbagi.
- Anak usia 1-3 tahun: 50 mg sekali sehari selama 3 hari.
- Anak usia >3 - 7 tahun: 600-800 mg sekali sehari selama 3 hari.
- Anak usia >7 - 10 tahun: 000 mg sekali sehari selama 3 hari.
- Anak usia >10 tahun: sama seperti dosis dewasa. Alternatifnya, 15-40 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi.
Tujuan: Pemberantasan H. pylori Terkait dengan Penyakit Ulkus Peptikum
Bentuk: Tablet; Suspensi
- Dewasa: 400 mg 2 kali sehari selama 7-14 hari, dengan kombinasi antibakteri lain dan PPI; atau 400 mg 3 kali sehari jika diberikan dengan omeprazole dan amoksisilin.
- Anak: 20 mg/kg per hari dengan dosis terbagi selama 7-14 hari, dikombinasikan dengan antibakteri lain dan PPI. Maksimal 500 mg 2 kali sehari.
Tujuan: Vaginosis Bakteri
Bentuk: Tablet; suspensi
- Dewasa: 400 mg 2 kali sehari selama 5-7 hari. Dosis alternatif, 2 gram sebagai dosis tunggal.
Artikel Lainnya: Mycetoma, Penyakit Kulit Kaki Kronis dari Jamur dan Bakteri
Tujuan: Infeksi Bakteri Anaerob
Bentuk: Tablet; suspensi
- Dewasa: 1-1,5 gram sekali sehari sebagai dosis tunggal. Sebagai alternatif, 500 mg tiap 8 jam melalui infus dengan kecepatan 5 ml/menit selama 20-60 menit, biasanya selama sekitar 7 hari. Maksimal 4 gram setiap hari. Ganti terapi oral sesegera mungkin.
- Anak usia 8 minggu: 15 mg/kg sekali sehari atau dibagi menjadi 7,5 mg/kg setiap 12 jam.
- Anak usia >8 minggu sampai 12 tahun: 20-30 mg/kg sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi 7,5 mg/kg setiap 8 jam. Durasi pengobatan biasanya 7 hari. Dosis harian dapat ditingkatkan menjadi 40 mg/kg berdasarkan beratnya infeksi.
Tujuan: Profilaksis Infeksi Bakteri Anaerob Pasca Operasi
Bentuk: Tablet; suspensi
- Dewasa: 1-1.5 g sekali sehari selama 30-60 menit sebelum operasi. Sebagai alternatif, 500 mg segera sebelum, selama atau setelah operasi, kemudian 500 mg setiap 8 jam selama 24 jam.
- Anak usia 20-30 mg/kg sebagai dosis tunggal diberikan 1-2 jam sebelum operasi.
Cara Menggunakan
Ikuti petunjuk penggunaan yang sudah dijelaskan oleh dokter atau apoteker. Anda tidak boleh mengurangi atau menambah dosis yang sudah ditentukan.
Metronidazole infus diberikan oleh tenaga medis pada fasilitas medis. Metronidazole tablet dapat dikonsumsi bersama dengan makanan.
Anda harus mengonsumsi Metronidazole secara rutin dalam jangka waktu pengobatan yang sudah ditentukan dokter.
Artikel Lainnya: Hati-Hati Infeksi Bakteri Listeria, Ini Gejalanya
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu ruangan, antara 15-30 derajat Celsius. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Ataksia (gangguan gerakan tubuh akibat masalah pada otak)
- Sakit kepala
- Kantuk, susah tidur
- Halusinasi
- Perubahan suasana hati atau keadaan mental (misalnya depresi atau kebingungan)
- Ketidaknyamanan uretra
- Penggelapan urine
- Ruam, urtikaria (biduran), pruritus (gatal)
- Peningkatan nilai-nilai enzim hati
- Hepatitis kolestatik
- Penyakit kuning
- Pankreatitis
- Tromboflebitis (IV)
- Gangguan saluran pencernaan (seperti mual, anoreksia, muntah, diare, ketidaknyamanan perut, sembelit)
- Glositis (infeksi lidah)
- Stomatitis (luka pada mulut dan gusi)
- Kelemahan
- Pusing
Jika Anda merasakan salah satu efek samping di atas menetap atau semakin parah, konsultasikan dengan dokter.
Overdosis
Jika mengonsumsi Metronidazole tablet secara berlebihan dapat menimbulkan gejala mual, muntah, ataksia, dan sedikit disorientasi.
Ketika terjadi overdosis, segera bawa ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Metronidazole pada kondisi-kondisi berikut:
- Hipersensitif terhadap metronidazole dan nitroimidazole lainnya
- Penggunaan bersamaan dengan disulfiram dalam 14 hari terakhir
- Pemberian bersama dengan alkohol atau produk yang mengandung propilen glikol selama terapi atau 3 hari setelah penghentian terapi
- Kehamilan selama trimester pertama dalam pengobatan trikomoniasis
Interaksi Obat
Jangan gunakan Metronidazol jika Anda telah menggunakan disulfiram (obat yang digunakan untuk mengobati ketergantungan alkohol) dalam 14 hari terakhir.
Beritahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut:
- Obat-obatan untuk epilepsi, misalnya fenobarbital, karbamazepin, fenitoin
- Obat-obatan untuk kanker, misalnya busulfan, fluorouracil
- Obat pengencer darah, misalnya warfarin
- Obat-obatan untuk depresi, misalnya Lithium
- Obat-obatan untuk transplantasi organ atau gangguan kekebalan tertentu, seperti siklosporin
Jika Anda sedang mengonsumsi atau menggunakan obat lainnya, beritahukan kepada dokter untuk menghindari terjadinya interaksi.
Artikel Lainnya: Manfaat Penggunaan Antibiotik Profilaksis untuk Perawatan Gigi
Peringatan dan Perhatian
Beritahukan dokter mengenai kondisi dan riwayat kesehatan Anda, terutama jika memiliki kondisi berikut:
- Hipersensitif atau alergi terhadap metronidazole
- Penyakit hati yang parah
- Masalah ginjal atau menjalani perawatan dialisis
- Sedang mengalami atau memiliki riwayat penyakit darah
- Gangguan sistem saraf (penyakit otak, sumsum tulang belakang atau saraf)
- Cockayne syndrome (gangguan langka yang ditandai dengan tinggi badan yang sangat pendek, penuaan dini, kepekaan terhadap sinar matahari, masalah penglihatan dan pendengaran)
- Sedang hamil atau menyusui
Jika Anda akan menjalani tes laboratorium atau operasi tertentu, termasuk operasi kecil dan perawatan gigi, beri tahu dokter bahwa Anda menggunakan Metronidazole.
Kategori Kehamilan
FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) memasukkan Metronidazole ke dalam kategori B. Berikut penjelasannya.
Studi pada sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin. Namun, studi terkontrol pada wanita hamil belum pernah dilakukan.
Atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat (selain penurunan fertilitas) yang tidak diperlihatkan pada studi terkontrol pada ibu hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya).
Peringatan Kehamilan
Obat ini dikontraindikasikan untuk pengobatan trikomoniasis pada kehamilan trimester I.
Ibu hamil wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi atau menggunakan obat ini.
Jika Anda diketahui hamil saat sedang dalam terapi dengan Metronidazole, segera konsultasikan ke dokter.
Artikel Lainnya: Manfaat Asam Borat untuk Mengatasi Infeksi Vagina
Peringatan Menyusui
Metronidazole terserap ke dalam ASI dengan konsentrasi yang mirip dengan kadar serum ibu.
Dokter akan memutuskan apakah akan menghentikan menyusui atau menghentikan obat, dengan mempertimbangkan pentingnya obat bagi ibu.
Penyakit Terkait
- Trikomoniasis
- Giardiasis
- Infeksi H. pylori
Rekomendasi Obat Sejenis
- Itranidasal
- Fladex
- Omenizol
- Flapozil
- Omenizol
- Grafazol
- Tromezol
(HNS/AYU)
- E-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Diakses 2021. Metronidazole suspensi.
- MedlinePlus. Diakses 2021. Metronidazole.
- MIMS Indonesia. Diakses 2021. Metronidazole.
- Pusat Informasi obat Nasional. Diakses 2021. Metronidazol.