Microtina
Golongan |
Obat Keras |
Kategori obat |
Antibiotik |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak-anak |
Bentuk obat |
Kapsul, suspensi dan salep |
Microtina untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui: Microtina dapat tereksresi keluar melalui air susu ibu, mempertimbangkan efek samping yang dapat terjadi terhadap bayi dengan kadar obat yang terserap. Sebaiknya jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. |
Pengertian Microtina
Microtina adalah salah satu antibiotik yang digunakan untuk mengatasi serangan bakteri penyebab infeksi berat terutama Haemophilus influenzae, salmonella sp, riketsia, psittacosis dan Limfogranuloma.
Microtina adalah obat dengan kandungan chloramphenicol yang bekerja dengan cara menghambat sintesis protein.
Obat ini diindikasikan untuk mengatasi penyakit tipes dan berperan dalam melawan infeksi meningitis bakterial.
Pada beberapa kasus, kandungan obat ini juga digunakan sebagai terapi sifilis terutama pasien yang alergi terhadap antibiotik penisilin.
Microtina diproduksi oleh PT Pyridam Farma, tersedia dalam bentuk sediaan Kapsul dan suspensi.
Artikel lainnya: Mengenal Penyebab Tipes dan Kebiasaan yang Memicunya
Keterangan Obat Microtina
Microtina Kapsul
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antibiotik
- Kandungan: Chloramphenicol 250 mg
- Kemasan: Dus, 10 strip @10 kapsul
- Produksi: Pyridam Farma
- Harga Microtina Kapsul:Rp. 10.778/strip
Microtina Suspensi
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antibiotik
- Kandungan: Chloramphenicol Palmitate 125 mg
- Kemasan: Dus, 1 botol @60 ml
- Produksi: Pyridam Farma
- Harga Microtina suspensi:Rp. 10.000/botol
Kegunaan Microtina
Secara umum obat microtina digunakan untuk mengatasi penyakit tipes atau juga dikenal demam tifoid dan demam paratifoid.
Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengatasi serangan bakteri penyebab infeksi terutama yang diinduksi oleh:
- Haemophilus influenzae
- Salmonella sp
- Riketsia
- Psittacosis
- Bakteri gram-negatif (seperti meningitis bakterial)
- Limfogranuloma
Dosis dan Aturan Pakai Microtina
Microtina tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat secara umum:
Tujuan: Demam tifoid, demam paratifoid, Haemophilus influenzae, salmonella sp, riketsia, psittacosis, meningitis bakterial dan limfogranuloma
Bentuk: Microtina kapsul dan suspensi
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1-2 kapsul diberikan 4 kali sehari
- Anak-anak: 30 - 50 mg/kg berat badan diberikan 3 sampai 4 kaii dalam sehari
*Penggunaan obat pada bayi harus berdasarkan persetujuan dari dokter.
Cara Menggunakan
Gunakan Microtina sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan pakai obat:
Microtina Kapsul
- Microtina kapsul dapat diminum utuh dengan segelas air putih pada saat perut kosong, hal ini dimaksudkan 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
- Jangan mengunyah, membelah, menghancurkan obat.
- Konsumsi obat pada waktu yang sama.
Microtina Suspensi
- Sebelum menggunakan obat dapat dikocok terlebih dahulu.
- Obat dapat diminum menggunakan sendok takar sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Apabila Kamu lupa menggunakan obat, segera minum jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama.
Jika jeda jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
Microtina merupakan antibiotik yang penggunaannya harus dihabiskan dan tidak boleh mengganti obat, menambah dan mengurangi dosis tanpa adanya arahan dari dokter.
Cara Penyimpanan
- Simpan obat Microtina pada suhu dibawah 30 derajat Celcius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung.
- Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
- Obat Microtina yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kadaluarsa berakhir.
- Microtina kapsul yang sudah dibuka dapat digunakan hingga 6 bulan ke depan, dengan waktu kadaluarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.
- Sedangkan Microtina suspensi dapat digunakan hingga 6 bulan setelah kemasannya dibuka berdasarkan publikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Namun sebaiknya tidak lebih dari 35 hari menggunakan obat.
Artikel lainnya: Deteksi Gejala Tipes Ringan hingga Parah dan Pencegahannya
Efek Samping Microtina
Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan obat microtina dengan skala ringan seperti berikut:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Rasa menyengat pada mata
- Kulit pucat
- Kembung
Selain itu, obat juga dapat menyebabkan gangguan anemia aplastik dengan gejala berikut:
- Mudah memar
- Perdarahan
- Mudah terkena infeksi
- Kelemahan
Selain itu efek samping serius lainnya yang dapat terjadi setelah penggunaan obat Microtina seperti Gray Baby Syndrome dan penekanan sumsum tulang.
Overdosis
Penggunaan obat diluar dosis yang dianjurkan akan berpotensi menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan pada tubuh salah satunya gray baby syndrome.
Kondisi ini dikenal sebagai overdosis yang sering dialami pada bayi baru lahir terutama prematur dengan gejala berikut:
- Perut kembung
- Muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Warna kulit berubah menjadi abu-abu
- Depresi pernafasan
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Obat Microtina dengan Obat Lain
Obat Microtina dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Penggunaan bersama mikrotina akan mengganggu respon terhadap penggunaan vaksin dengan bakteri hidup.
- Peningkatan kadar obat microtina bila digunakan bersama dengan probenesid karena mampu menghambat sekresi pada tubulus renal.
- Berhati-hati menggunakan obat microtina bersamaan dengan obat golongan sulfonilurea (seperti gliburid) Karena dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia.
- Hindari penggunaan obat bersamaan dengan agen penekan sumsum tulang contohnya obat sitotoksik karena akan meningkatkan risiko toksisitas hematologis.
- Sebaiknya hindari menggunakan obat microtina bersamaan dengan nurfarin karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- kombinasi bersama obat microtina dengan obat fenitoin akan dapat meningkatkan toksisitas fenitoin dengan cara meningkatkan kadar obat di dalam darah.
Peringatan dan Perhatian
Penggunaan obat dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas dengan waktu yang tertunda, pada beberapa laporan gejala muncul 24 hingga 72 jam setelah penggunaan yang menyebabkan pembengkakan dan bercak kemerahan pada kulit (eritema). Segera periksakan kondisimu kepada dokter bila ditemukan gejala tersebut.
Tidak dianjurkan untuk menggunakan obat pada bayi terutama berusia 1 minggu dan bayi prematur karena akan meningkatkan Potensi mengalami toksisitas obat.
Anemia aplastik merupakan salah satu efek samping yang serius akibat penggunaan obat, bila Kamu menemukan gejala terkait kondisi ini segera periksakan ke dokter.
Penggunaan obat dapat menyebabkan neuritis akut, Namun efek samping ini terjadi setelah 6 minggu penggunaan dengan gejala gangguan penglihatan akut hingga hilangnya penglihatan.
Segera hentikan penggunaan obat dan periksakan dirimu kepada dokter. Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Microtina:
- Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap kandungan obat Microtina
- Penyakit hati yang parah
Artikel lainnya: Sempat Sembuh, Kenapa Meningitis Bisa Kambuh Lagi?
Kategori Kehamilan dan menyusui
Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) memasukkan obat dengan kandungan kloramfenikol pada kategori C pada keamanan obat untuk ibu hamil.
Ini artinya studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik, embriosidal atau lainnya). Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya. Namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Kamu sebelum mengonsumsi Microtina saat hamil atau dalam masa program kehamilan/
Selain itu, obat diketahui dapat terekresi keluar melalui air susu ibu (ASI). Kadar ASI yang terserap pada bayi diketahui belum dapat menimbulkan sindrom bayi abu-abu, tapi berisiko menimbulkan anemia aplastik.
Penting berhati-hati menggunakan obat selama menyusui dan mengkonsultasikan nya terlebih dahulu kepada dokter.
Penyakit Terkait
- Demam tifoid
- Paratifoid
- Infeksi H.Pylori
- Infeksi Salmonella Sp
- Psittacosis
- Rickettsia
- Meningitis bakterial
Rekomendasi Obat Sejenis Microtina
Jika ada yang ingin ditanyakan amandel, Kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter atau buat janji dengan Dokter di KlikDokter.
Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.
Jika ingin membeli obat bebas, Kamu bisa beli dengan mudah tanpa harus keluar rumah!. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!
[HNS/NM]
- Cek BPOM.15 November 2023. Mikrotina.
- Pyfa.15 November 2023.Mikrotina kapsul. https://www.pyfa.co.id/product/microtina-kapsul/
- NCBI.15 November 2023.Chloramphenicol. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555966/
- Mayo Clinic.15 November 2023.Chloramphenicol. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/chloramphenicol-oral-route-intravenous-route-injection-route/side-effects/drg-20062754?p=1
- NHS.15 November 2023.Chloramphenicol. https://www.nhs.uk/medicines/chloramphenicol/side-effects-of-chloramphenicol/