Pengertian
Ofloxacin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Ofloxacin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Ofloxacin hanya dapat mengatasi infeksi akibat bakteri, tidak bisa mengatasi infeksi akibat virus. Penggunaan yang tidak perlu atau penyalahgunaan antibiotik lainnya dapat menyebabkan efektivitas Ofloxacin menurun. Menggunakan Ofloxacin saat sedang hamil hanya boleh pada saat diperlukan saja dan harus sesuai anjuran dari dokter.
Keterangan
- Ofloxacin Tablet
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Ofloxacin 200 mg; Ofloxacin 400 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet
- Farmasi: Novell Pharmaceutical Lab, Sanbe Farma, Indofarma, Bernofarm, Dexa Medica, LAPI
- Merk dagang yang beredar di Indonesia: Akilen, Tarivid
- Harga Ofloxacin 200 mg: Rp4.800 - Rp20.000/ Strip
- Harga Ofloxacin 400 mg: Rp6.500 - Rp45.000/ Strip
- Ofloxacin Infus
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Ofloxacin 200 mg/100 mL
- Bentuk: Cairan Infus
- Satuan Penjualan: Botol Infus
- Kemasan: Botol Infus @ 100 mL
- Farmasi: Dexa Medica, Bernofarm
- Merk dagang yang beredar di Indonesia: Ofloxin
- Harga: -
Kegunaan
Ofloxacin digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri.
Dosis & Cara Penggunaan
Ofloxacin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan Ofloxacin juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita. Penggunaan Ofloxacin injeksi harus dibantu oleh tenaga ahli medis.
- Oral
- Infeksi genital tanpa komplikasi: diberikan dosis 400 mg setiap hari bisa dengan dosis tunggal.
- Infeksi saluran pernafasan bagian bawah: diberikan dosis 400 mg dan bisa ditingkatkan menjadi 400 mg diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari.
- Infeksi saluran kemih: diberikan dosis 200-400 mg setiap hari sebaiknya di pagi hari. Jika perlu, bisa ditingkatkan sampai 400 mg di minum 2 kali sehari.
- Intravena
- Infeksi jaringan lunak dan kulit : 400 mg di berikan dua kali sehari selama 1 jam
- Infeksi saluran kemih : 200 mg per hari diinfus selama 30 menit, maksimal 400 mg dua kali sehari selama 1 jam.
- Infeksi saluran nafas dan septikemia : 200 mg dua kali sehari selama 30 menit, maksimal 400 mg dua kali sehari selama 1 jam.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius, serta terhindar dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Ofloxacin, seperti:
- Sakit perut
- Mual, diare
- Sakit kepala
- Pusing, atau kesulitan tidur
- Demam
- Infeksi jamur
- Nafsu makan menurun
- Ganguan tidur
- Batuk
- Gatal
- Ruam
Overdosis
- Gejala: Pusing, kebingungan, gangguan kesadaran, kejang-kejang, mual, erosi mukosa.
- Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Ofloxacin.
- Memiliki riwayat gangguan tendon yang berhubungan dengan penggunaan kuinolon, epilepsi, atau penurunan ambang kejang.
Interaksi Obat
Hindari penggunaan Ofloxacin bersamaan dengan obat-obat berikut:
- Kortikosteroid
- Obat anti-aritmia Kelas IA dan III
- Asam trikloroasetat
- Makrolida
- Antipsikotik
- Antagonis vitamin K (misalnya warfarin)
- Antasida yang mengandung Mg-, Ca- atau Al
- Sediaan Zn atau Fe
- Sukralfat
- Obat-obatan yang mempengaruhi sekresi tubulus ginjal (misalnya probenesid, furosemid, simetidin, metotreksat)
- Glibenklamid
- Teofilin
- Golongan obat anti inflamasi non steroid (NSAID)
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Ofloxacin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.