Pengertian
Omegtrim merupakan nama paten dari Cotrimoxazole yang merupakan antibiotik kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole.
Dalam bentuk kombinasi, antibiotik ini akan bersifat bakterisida (membunuh bakteri).
Obat Omegtrim tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi. Penggunaan Omegtrim Tablet harus dihabiskan guna mencegah terjadinya resistansi.
Artikel Lainnya: Hati-Hati, Ancaman Bakteri dari Mesin Pengering Tangan
Keterangan
Berikut adalah keterangan obat Omegtrim yang sebaiknya diketahui:
1. Omegtrim Tablet
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antibiotik.
- Kandungan: Trimethoprim 80 mg dan Sulfamethoxazole 400 mg.
- Bentuk: Tablet.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @10 Tablet.
- Farmasi: PT Mutifa Industri Farmasi.
- Harga: Rp. 2.400 - Rp. 5.000/ Strip.
2. Omegtrim Suspensi
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antibiotik.
- Kandungan: Trimethoprim 40 mg dan Sulfamethoxazole 200 mg.
- Bentuk: Suspensi.
- Satuan Penjualan: Botol.
- Kemasan: Botol @60 ml.
- Farmasi: PT Mutifa Industri Farmasi.
- Harga: Rp. 15.000 - Rp. 53.000/ Botol.
Artikel Lainnya: Tak Semua Penyakit Perlu Antibiotik, Ini Aturannya
Kegunaan
Obat Omegtrim berfungsi sebagai terapi pengobatan untuk beberapa kondisi medis berikut:
- Infeksi saluran pernapasan.
- Infeksi saluran pencernaan.
- Infeksi saluran kemih.
- Infeksi kelamin.
- Infeksi kulit.
- Septikemia.
Dosis dan Cara Penggunaan
Omegtrim membutuhkan resep dokter untuk pembelian dan penggunaannya, karena termasuk obat keras.
Aturan penggunaan obat Omegtrim secara umum adalah sebagai berikut:
1. Omegtrim Tablet
- Dewasa: 2 tablet, diminum 2 kali sehari.
- Anak usia 6-11 tahun: 1 tablet, diminum 2 kali sehari.
2. Omegtrim Suspensi
- Dewasa: 4 sendok takar, diminum 2 kali sehari.
- Anak usia 6-11 tahun: 2 sendok takar, diminum 2 kali sehari.
- Anak usia 6 bulan sampai 5 tahun: 1 sendok takar, diminum 2 kali sehari.
- Anak usia 6 minggu sampai 5 bulan: ½ sendok takar, diminum 2 kali sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celsius, di tempat kering dan terhindar dari cahaya.
Artikel Lainnya: Mari Kenali Bahaya Bakteri Staphylococcus Aureus
Efek Samping
Efek samping penggunaan Omegtrim yang dapat muncul, antara lain:
Overdosis
Gejala overdosis Omegtrim, antara lain:
- Mual muntah.
- Ruam kulit.
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Mengantuk.
- Sulit berkemih.
- Wajah bengkak.
- Lemas dan kebingungan.
- Depresi sumsum tulang.
- Sedikit peningkatan serum aminotransferase.
Artikel Lainnya: Pentingnya Mengenal dan Mencegah Resistensi Antibiotik
Kontraindikasi
Jangan mengonsumsi obat Omegtrim apabila pasien dengan kondisi medis berikut:
- Gangguan hati atau ginjal yang parah.
- Hipersensitif terhadap sulfonamid.
- Diskrasia darah.
- Porfiria.
- Wanita hamil dan menyusui.
- Bayi.
Interaksi Obat
Hindari penggunaan Omegtrim bersamaan dengan obat-obat berikut:
- ACE inhibitor.
- Dapson.
- Prilokain.
- Rifampisin.
- Sulfonamida.
- Acenocoumarol dan warfarin.
- Amiodaron.
- Sulfonilurea.
- Dofetilide.
- Diuretik.
- Fenitoin.
- Lamivudine, zidovudin, dan zalcitabine.
- Prokainamid dan/atau amantadine.
- Digoksin.
Berpotensi Fatal:
- Clozapine.
- Leucovorin untuk pengobatan jiroveci pada pasien HIV positif.
Kategori Kehamilan
Kategori D: Ada bukti bahwa obat ini menyimpan risiko bagi janin manusia. Akan tetapi, dalam sebagian kasus pada wanita hamil, manfaat yang diperoleh dari obat lebih besar ketimbang risikonya.
Peringatan Menyusui
Kadar obat dalam ASI kira-kira 2 sampai 5 persen dari dosis harian yang direkomendasikan. Tidak ada informasi mengenai efek terapi pada bayi yang disusui atau pada produksi ASI. Karena potensi risiko perpindahan bilirubin dan kernikterus pada anak yang disusui, ibu dianjurkan untuk menghindari menyusui selama terapi.