Pengertian
Renasistin adalah obat yang mengandung Cefadroxil dan merupakan antibiotik golongan sefalosporin. Renasistin digunakan untuk membantu mengobati berbagai macam infeksi bakteri (misalnya, radang tenggorokan, kulit dan infeksi saluran kemih). Renasistin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri dan dengan cara mengganggu pembangunan dinding sel, sehingga menyebabkan kematian bakteri.
Keterangan
- Renasistin Kapsul
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Cefadroxil 500 mg
- Bentuk: Kapsul
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Kapsul
- Farmasi: Pratapa Nirmala
- Harga: Rp125.000 - Rp137.000/ Strip
- Renasistin OD
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Cefadroxil 150 mg/ mL
- Bentuk: Drop (Sirup Tetes)
- Satuan Penjualan: Botol tetes
- Kemasan: Box, Botol tetes @ 15 mL
- Farmasi: Pratapa Nirmala
- Harga: Rp70.000 - Rp105.000/ Botol
- Renasistin Sirup
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Cefadroxil 250 mg/5 mL
- Bentuk: Sirup Kering
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Box, Botol @ 60 mL
- Farmasi: Pratapa Nirmala
- Harga: Rp95.000 - Rp100.000/ Botol
Kegunaan
Renasistin digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, dan infeksi lain karena mikroorganisme gram positif atau negatif.
Dosis & Cara Penggunaan
Renasistin merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.
- Dewasa dan anak dengan berat badan >40 kg: diberikan dosis 500-1.000 mg diminum 2 kali sehari.
- Anak usia >6 tahun dengan berat badan <40 kg: dosis 500 mg diminum 2 kali sehari.
- Anak usia 1-6 tahun: dosis 250 mg diminum 2 kali sehari.
- Anak usia <1 tahun: dosis 25 mg/kg berat badan/hari dalam dosis terbagi.
Cara Penyimpanan
- Renasistin Kapsul, Sirup: Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.
- Renasistin Sirup Kering yang dilarutkan untuk suspensi: Simpan pada suhu antara 2-8 derajat Celcius. Buang sisa sirup yang tidak digunakan setelah 14 hari.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin dapat timbul selama penggunaan Renasistin adalah:
- Gejala kolitis pseudomembran
- Reaksi alergi
- Peningkatan minor transaminase serum
- Vaginitis (peradangan pada vagina)
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Renasistin pada pasien yang hipersensitif.
Interaksi Obat
- Aminoglikosida, diuretik kuat.
- Kadar sefalosporin dalam darah dan toksisitas meningkat bila diberikan secara bersamaan dengan probenesid.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Renasistin ke dalam Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Perhatian Menyusui
Obat masuk kedalam ASI. Gunakan dengan hati-hati dan tetap konsultasikan pada dokter.