Pengertian
Rindonem adalah obat yang diproduksi oleh Pratapa Nirmala/ Yarindo Farmatama. Obat ini mengandung Meropenem yang diindikasikan untuk pneumonia dan pneumonia nosokomial, infeksi saluran kemih, infeksi intra-abdominal (infeksi pada peritoneum atau retroperitoneal), infeksi ginekologis (sistem reproduksi wanita) misalnya, infeksi endometritis (Radang selaput lendir rahim), infeksi struktur kulit dan kulit, meningitis, septikemia. Pengobatan empiris untuk dugaan infeksi pada pasien dewasa dengan neutropenia demam, sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan agen antivirus atau antijamur. Mekanisme kerja obat ini adalah dengan memberikan aktivitas bakterisidal dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri dalam bakteri gm + ve dan gm-ve melalui pengikatan dengan beberapa protein pengikat penisilin (PBP).
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik Beta Laktam
- Kandungan: Meropenem 1000 mg
- Bentuk: Serbuk Injeksi
- Satuan Penjualan: Vial
- Kemasan: Box, 1 Vial @ 1000 mg
- Farmasi: Pratapa Nirmala/ Yarindo Farmatama
- Harga: Rp250.000 - Rp350.000/ Vial
Kegunaan
Rindonem diindikasikan untuk pneumonia dan pneumonia nosokomial, infeksi saluran kemih, infeksi intra-abdominal (infeksi pada peritoneum atau retroperitoneal), infeksi ginekologis (sistem reproduksi wanita) misalnya, infeksi endometritis (Radang selaput lendir rahim), infeksi struktur kulit dan kulit, meningitis, septikemia. Pengobatan empiris untuk dugaan infeksi pada pasien dewasa dengan neutropenia demam, sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan agen antivirus atau antijamur.
Dosis & Cara Penggunaan
Rindonem merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.
- Infeksi yang Rentan
- Dosis: 0,5-1 g diberikan setiap 8 jam melalui injeksi intravena selama sekitar 3-5 menit atau diinfuskan selama sekitar 15-30 menit.
- Meningitis; Cystic fibrosis
- Dosis: 2 g diberikan setiap 8 jam diinfuskan selama sekitar 15-30 menit.
- Infeksi Kulit dan Struktur Kulit
- Dosis: 500 mg diberikan setiap 8 jam melalui injeksi intravena selama kurang lebih 3-5 menit atau diinfuskan selama kurang lebih 15-30 menit.
Cara Penyimpanan
- Rindonem Serbuk Injeksi: Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.
- Rindonem serbuk injeksi yang dilarutkan: Simpan pada suhu 25 derajat Celcius stabil hingga 3 jam atau simpan pada suhu antara 2-8 derajat Celcius stabil selama 12 jam. Jangan dibekukan.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Diare
- Mual dan muntah
- Sembelit
- Reaksi lokal (misalnya nyeri dan peradangan di tempat injeksi
- Flebitis (radang pembuluh darah) atau tromboflebitis (peradangan pada pembuluh darah vena)
- Sindrom Stevens-Johnson (kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin)
- Nekrolisis epidermal toksik (gangguan kulit yang jarang terjadi dan dapat membahayakan nyawa, di mana penderitanya kehilangan lapisan luar kulit)
- Trombositemia (peningkatan jumlah trombosit)
- Sakit kepala
- Anemia hemolitik.
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif terhadap meropenem atau golongan karbapenem lainnya.
- Riwayat reaksi anafilaksis terhadap β-laktam (misalnya: Penisilin, sefalosporin).
- Meningkatkan konsentrasi obat rindonem plasma jika digunakan bersamaan dengan probenesid.
- Dapat menurunkan kadar asam valproat dalam plasma sehingga meningkatkan risiko kejang.
Obat telah dilaporkan diekskresikan dalam ASI; tidak ada informasi yang tersedia tentang efek obat pada anak yang disusui atau pada produksi ASI. Manfaat perkembangan dan kesehatan menyusui harus dipertimbangkan bersama dengan kebutuhan klinis ibu untuk terapi dan potensi efek samping pada anak yang disusui dari terapi atau dari kondisi ibu yang mendasarinya.