Streptomycin Sulfat
Golongan | Obat Keras (Perlu Resep Dokter) |
Kategori Obat | Aminoglikosida/Agen Antituberculosis |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak |
Bentuk obat | Serbuk Injeksi |
Streptomycin untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori D: Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko. Peringatan Menyusui: Streptomycin dapat masuk ke dalam ASI. |
Merek Dagang
Injeksi: Streptomycin Sulfate Meiji
Pengertian
Streptomycin adalah antibiotik golongan aminoglikosida. Dokter mungkin akan meresepkan obat ini untuk Anda yang mengalami infeksi tuberkulosis.
Obat ini digunakan untuk mengobati tuberkulosis aktif. Streptomycin bekerja dengan merusak membran sel bakteri, sehingga bakteri mati.
Tak hanya digunakan untuk tuberkulosis, obat ini juga digunakan dalam pengobatan infeksi lain yang peka terhadap obat ini.
Misalnya, tularemia, brucellosis, endokarditis bakterialis, meningitis, pneumonia, infeksi saluran kemih.
Artikel Lainnya: Jangan Diabaikan, Ini Bahaya Meningitis pada Bayi
Keterangan
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: aminoglikosida/agen antituberkulosis
- Kandungan: streptomycin sulfate 1 gram
- Bentuk: serbuk injeksi
- Satuan penjualan: vial
- Kemasan: vial @1 gram
- Farmasi: Kimia Farma; Indofarma; Lucas Djaja; Phapros
- Harga: Rp5.000 - Rp15.000/vial
Kegunaan
Streptomycin digunakan untuk mengobati tuberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain, seperti isoniazid, pirazinamide, ethambutol dan rifampicin.
Obat sediaan injeksi ini juga digunakan dalam pengobatan kondisi berikut:
- Tularemia
- Brucellosis
- Endokarditis bakterialis
- Meningitis
- Pneumonia
- Infeksi saluran kemih.
Artikel Lainnya: Waspada Bahaya Community-Acquired Pneumonia di Masyarakat
Dosis dan Aturan Pakai
Tujuan: Tuberkulosis
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: 15 mg/kg sebagai dosis tunggal setiap hari. Maksimal 1 gram setiap hari. Sebagai bagian dari rejimen intermiten: 25-30 mg/kg 2-3 kali seminggu. Maksimal 1,5 gram.
- Anak: 20-40 mg/kg sebagai dosis tunggal setiap hari. Maksimal 1 gram setiap hari. Sebagai bagian dari rejimen intermiten: 25-30 mg/kg 2-3 kali seminggu. Maksimal 1,5 gram.
- Lansia: maksimal 500-750 mg setiap hari.
Tujuan: Tularemia
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: 1-2 gram sehari dalam dosis terbagi selama 7-14 hari atau sampai pasien tidak demam selama 5-7 hari.
- Anak: 15 mg/kgBB, 2 kali sehari, selama 7-14 hari. Maksimal 2 gram per hari.
Tujuan: Streptokokal Endokarditis
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: Streptomycin diberikan bersama dengan penisilin, dengan dosis 1 gram, 2 kali sehari selama 1 minggu diikuti dengan 500mg, 2 kali sehari selama 1 minggu.
- Usia 60 tahun ke atas: 500 mg, 2 kali sehari selama 2 minggu bersamaan dengan penisilin.
Tujuan: Enterokokal Endokarditis
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: diberikan bersama penisilin dengan dosis 1 gram, 2 kali sehari selama 2 minggu diikuti dengan 500 mg, 2 kali sehari selama 4 minggu.
- Anak: dikombinasikan dengan Penisilin, 20-30 mg/kg per hari, diberikan dalam 2 dosis terbagi.
Tujuan: Bakteremia, Brucellosis, Meningitis, Pneumonia, Infeksi Saluran Kemih
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: untuk penggunaan bersamaan dengan obat lain dan sebagai pengobatan lini ke-2: 1-2 g setiap hari, dalam dosis terbagi setiap 6-12 jam. Maksimal: 2 gram setiap hari.
- Anak: 20-40 mg/kg setiap hari dalam dosis terbagi setiap 6-12 jam.
Artikel Lainnya: Penderita Asma Berisiko Mengalami Pneumonia?
Cara Menggunakan
Streptomycin akan diberikan melalui injeksi, biasanya secara intramuskular (melalui otot).
Seberapa sering Anda menerima suntikan dan lama perawatan akan tergantung pada jenis infeksi yang Anda alami dan respons Anda terhadap pengobatan.
Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat kering, di suhu ruangan (di bawah 25 derajat Celsius), jauhkan dari paparan sinar matahari langsung.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan injeksi Streptomycin, antara lain:
- ototoksisitas (penurunan fungsi dan kerusakan telinga)
- nefrotoksisitas (disfungsi ginjal akibat paparan obat-obatan)
- syok
- ruam
- mati rasa dan kesemutan di sekitar mulut
- vertigo
Jika Anda mengalami salah satu efek samping di atas menetap atau bahkan memburuk, segera konsultasikan dengan dokter.
Artikel Lainnya: Sakit Saat Kencing, Mungkin Ini Penyebabnya
Overdosis
Berlebihan mengonsumsi Streptomycin berisiko overdosis. Kondisi ini antara lain ditandai dengan gejala kesulitan bernapas atau pingsan.
Segera hubungi petugas medis untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.
Kontraindikasi
Streptomycin tidak boleh digunakan pada kondisi berikut:
- alergi terhadap streptomycin dan obat golongan aminoglikosida lainnya
- gangguan fungsi ginjal atau fungsi ginjal belum sempurna
Interaksi Obat
Streptomycin sebaiknya tidak digunakan bersama dengan obat-obat di bawah ini karena berisiko menimbulkan interaksi:
- meomisin, kanamisin, gentamisin, sefaloridin, paronomisin, viomycin, polimiksin B, kolistin, tobramisin, dan siklosporin
- asam etakrinat, mannitol, furosemide, dan kemungkinan diuretik lainnya
- obat kelompok penghambat neuromuskular
- sefalosporin
- obat antiinflamasi non-steroid
Jika Anda menggunakan salah satu obat yang tercantum di atas atau obat lainnya, suplemen, maupun obat herbal, beritahukan dokter.
Streptomycin dapat menyebabkan vaksin bakteri hidup (seperti BCG dan vaksin tifoid) tidak memberikan efek yang baik.
Jangan imunisasi atau vaksinasi saat menggunakan obat ini, kecuali jika dokter Anda menyarankannya.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Sakit Kepala, dari yang Ringan hingga Mematikan
Peringatan dan Perhatian
Beritahukan kepada dokter jika Anda mengalami kondisi yang tercantum pada bagian ‘kontraindikasi’.
Jika Anda akan menjalankan operasi, beritahu petugas medis bahwa Anda sedang menggunakan Streptomycin.
Obat TBC ini tidak disarankan untuk digunakan pada wanita hamil karena berisiko menyebabkan ketulian pada anak.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Streptomycin ke dalam Kategori D.
Ada bukti positif risiko pada janin manusia. Namun, penggunaan obat pada wanita hamil dapat diterima, meskipun ada risiko
Dengan catatan, obat diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius, di mana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.
Peringatan Kehamilan
Karena masuk ke dalam kategori D, ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsi Streptomycin.
Jika hamil saat sedang mengonsumsi obat ini, konsultasikan dengan dokter.
Artikel Lainnya: Mengenal Jenis-jenis Granuloma pada Bagian Tubuh
Peringatan Menyusui
Streptomycin dapat masuk ke dalam ASI. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis
- Streptomycin Sulfate Meiji
Jangan ragu mengonsultasikan masalah kesehatan Anda. Manfaatkan layanan Tanya Dokter dari KlikDokter.
(HNS/AYU)
Terakhir diperbaharui: 24 Desember 2021
Diperbaharui: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm
Ditinjau: Apt. Evita Fitriani., S. Farm
Referensi:
E-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Diakses 2021. Streptomycin sulfate.
Medscape. Diakses 2021. Streptomycin
MIMS Indonesia. Diakses 2021. Streptomycin.
Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses 2021. Streptomisin.
WebMD. Diakses 2021. Streptomycin sulfate.