Pengertian
Tetracycline adalah sediaan obat generik yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Tetracycline termasuk dalam golongan obat Antibiotik Tetracycline, bekerja dengan cara mencegah pengikatan RNA transfer aminoasil dan menghambat sintesis protein, sehingga menghambat pertumbuhan sel bakteri. Tetracycline tersedia dalam bentuk sediaan kapsul.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Tetracyline
- Kandungan: Tetracyline HCl 250 mg; Tetracyline HCl 500 mg
- Bentuk: Kapsul
- Satuan Penjualan: Strip; Botol
- Kemasan: Box, 10 Strip @10 Kapsul; Botol @ 100 Kapsul
- Farmasi: Holi Farma; Phapros; Kimia Farma; Imfarmind Farmasi Industri; Novapharin; Sejahtera Lestari Farma; Yekatria Farma
Merk dagang yang beredar di Indonesia
Trifacyclin, Tetrasanbe, Tetraholi, Soltralin, Suprabiotic, Dumocycline, Wiclin, Bufacyn 500, Bonatra, Megacycline, Selesiklin 500.
Kegunaan
Tetracycline digunakan untuk mengobati infeksi yang rentan, jerawat, sipilis atau raja singa, dan epididimo-orkitis (peradangan pada testis).
Dosis & Cara Penggunaan
Tetracycline termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran resep dokter:
- Infeksi yang rentan
- Dewasa: diberikan dosis 250-500 mg setiap 6 jam. Dosis dan lama perawatan bervariasi tergantung pada jenis infeksi.
- Anak usia ≥8 tahun: diberikan dosis 25-50 mg / kg berat badan setiap hari, dalam dosis terbagi 6 jam.
- Jerawat vulgaris, Rosacea
- Dewasa: diberikan dosis 250-500 mg setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi selama minimal 3 bulan.
- Sipilis
- Dewasa: diberikan dosis 500 mg diminum 4 kali sehari. Durasi pengobatan: 15 hari untuk sifilis dini (durasi <1 tahun) atau 30 hari untuk sifilis> 1 tahun (kecuali neurosifilis).
- Epididimo-orkitis
- Dewasa: diberikan dosis 500 mg diminum 4 kali sehari selama 10 hari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 ° C. Lindungi dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Tetracycline, antara lain:
Signifikan:
- Enamel hipoplasia atau perubahan warna gigi permanen pada anak-anak.
- Hiperpigmentasi (kelebihan warna) jaringan pada anak-anak <8 tahun.
- Fotosensitifitas (sensitif terhadap cahaya).
- Hipertensi intrakranial, peningkatan BUN.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Tetracycline pada pasien yang memiliki indikasi:
- Hipersensitif terhadap tetrasiklin
- Anak-anak <8 tahun
- Gangguan ginjal berat
- Kehamilan dan menyusui
- Penggunaan bersamaan metoksifluran, retinoid atau vitamin A
Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Tetracycline:
- Dapat mengganggu aksi bakterisida penisilin
- Dapat memperpanjang efek antikoagulan
- Dapat mengurangi konsentrasi atovaquone plasma
- Penyerapan dapat terganggu oleh kation divalen dan trivalen (misalnya Al, Ca, Mg, Fe, Zn), Na bikarbonat, subsalisilat bismut, kaolin-pektin, sucralfate, colestipol, dan colestyramine
- Dapat membentuk kompleks dengan strontium ranelate, menghasilkan penurunan penyerapan tetrasiklin
- Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral
- Efek nefrotoksik dapat diperburuk oleh diuretik atau obat nefrotoksik lainnya
- Dapat meningkatkan efek hipoglikemik insulin dan sulfonilurea pada pasien dengan diabetes mellitus
- Dapat meningkatkan efek toksik alkaloid dan metotreksat ergot
- Dapat meningkatkan kadar litium dan digoksin
- Dapat mengurangi efek terapeutik BCG, vaksin BCG, vaksin tifoid
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Tetracycline ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
Overdosis
- Pemberian Tetracycline yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, hipersensitif. Kristaluria dan hematuria dapat terjadi jika Tetracycline diberikan dalam dosis yang sangat besar.
- Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif. Cairan oral dapat diberikan jika terjadi muntah dan diare parah. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.