Pengertian
Wiclin merupakan obat yang mengandung tetrasiklin. Tetrasiklin merupakan obat golongan antibiotik spektrum luas, sehingga dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Tetrasiklin bekerja dengan cara mencegah sintesis protein dan menghambat pertumbahan sel.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Tetracycline HCl 500 mg
- Bentuk: Kapsul
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @ 10 Kapsul
- Farmasi: First Medifarma.
Kegunaan
Wicilin digunakan untuk mengobati infeksi yang rentan, gonore, jerawat, sifilis, brucellosis (penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Brucella).
Dosis & Cara Penggunaan
Wicilin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan wicilin juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
- Infeksi yang Rentan
Dewasa: 1/2 - 1 kaplet setiap 6 jam. Maksimal: 4 g / hari.
Anak Usia ≥12 tahun: Maksimal: 2 g setiap hari. - Sifilis
Dewasa: 1 kaplet 4 x sehari selama 15 hari. - Jerawat
Dewasa: 1/2 - 1 kaplet setiap hari, dalam dosis tunggal atau terbagi, setidaknya selama 3 bulan. - Gonorea
Dewasa: 1 kaplet 4 x sehari selama 7 hari. - Brucellosis
Dewasa: 1 kaplet 4 x sehari selama 3 minggu di kombinasikan dengan streptomisin.
Efek Samping
Efek samping yang dapat timbul yaitu Gangguan saluran pencernaan (misalnya mual, muntah, diare), perubahan warna gigi permanen, perubahan warna kuku, gatal, ruam, nyeri sendi, anemia hemolitik, trombositopenia (jumlah trombosit dalam tubuh menurun atau berkurang dari jumlah normalnya), neutropenia (jumlah neutrofil yang merupakan bagian dari sel darah putih dalam darah menurun), dan eosinofilia (Tinggi nya kadar eosinofil).
Kontraindikasi:
- Tidak boleh di berikan pada pasien yang hipersensitif terhadap tetrasiklin.
- Penderita gangguan ginjal berat.
- Tidak boleh di gunakan bersamaan dengan metoksifluran, vit A atau retinoid.
- Tidak boleh di berikan pada ibu menyusui.
Interaksi Obat:
- Gangguan absorpsi jika diberikan bersamaan dengan antasid yang mengandung kation divalen dan trivalen (misalnya: Al, Ca, Mg), Fe, Zn dan Na bikarbonat sediaan, kaolin-pektin, bismut subsalisilat, sukralfat, strontium ranelate, colestipol dan colestyramine.
- Dapat mempotensiasi efek antikoagulan.
- Dapat menurunkan kemanjuran kontrasepsi oral.
- Efek nefrotoksik dapat diperburuk oleh diuretik atau obat nefrotoksik lainnya.
- Dapat meningkatkan efek hipoglikemik insulin dan sulfonilurea pada pasien DM.
- Dapat meningkatkan efek toksik dari alkaloid ergot dan metotreksat.
- Berpotensi Fatal: Metoksifluran secara bersamaan dapat menyebabkan toksisitas ginjal yang fatal.
- Peningkatan risiko HTN intrakranial jinak jika di berikan bersamaan dengan vit A atau retinoid (misalnya: Acitretin, isotretinoin, tretinoin).