Yekaprim

Yekaprim

Pengertian Yekaprim 

Yekaprim adalah obat antibiotik yang mengandung trimethoprim dan sulfamethoxazole dengan perbandingan keduanya yaitu 1:5. Yekaprim digunakan untuk membantu mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernafasan, saluran kemih, saluran pencernaan dan berbagai jenis infeksi lainnya. 

Yekaprim bekerja dengan dua cara yaitu sulfamethoxazole menghambat sintesis dan pertumbuhan asam folat bakteri melalui penghambatan pembentukan asam dihydrofolic dari asam paraaminobenzoic, sedangkan trimethoprim menghambat reduksi asam dihydrofolic menjadi tetrahydrofolate yang mengakibatkan penghambatan berurutan enzim jalur asam folat. Oleh karena itu, kombinasi kedua kandungan tersebut sangat efektif membunuh bakteri, seperti Pneumococcus sp, Streptococcus sp, Staphylococcus so, Klebsiella, Neisseria, Bordetella. Shigella sp dan Vibrio cholerae, juga efektif terhadap beberapa bakteri yang diketahui resisten terhadap antibiotik jenis lain.

Yekaprim diproduksi oleh Yekatria Farma tersedia dalam bentuk sediaan tablet, suspensi, dan kaplet, Yekaprim merupakan golongan obat keras, dimana hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. 

Artikel lainnya: Jenis Infeksi Kulit Karena Bakteri dan Penanganannya

Keterangan Yekaprim

1. Yekaprim suspensi

• Golongan: obat keras
• Kelas terapi: obat kombinasi antibiotik
• Kandungan: tiap 5 mL mengandungsulfamethoxazole 200 mg + trimethoprim 40 mg
• Kemasan: boks, 1 botol @ 60 mL
• Produksi: Yekatria Farma
• Harga : Rp 4.000-Rp 7.000/botol

2. Yekaprim tablet

• Golongan: obat keras
• Kelas terapi: obat kombinasi antibiotik
• Kandungan: sulfamethoxazole 400 mg + trimethoprim 80 mg
• Kemasan: boks, 10 strip @10 Tablet
• Produksi:Yekatria Farma
• Harga: Rp 4.000-Rp 7.000/strip

3. Yekaprim forte

• Golongan: obat keras
• Kelas terapi: obat kombinasi antibiotik
• Kandungan: sulfamethoxazole 800 mg + trimethoprim 160 mg
• Kemasan: boks, 10 strip @10 Tablet
• Produksi: Yekatria Farma
• Harga: Rp 6.000-Rp 9.000/strip

Kegunaan Yekaprim 

Yekaprim digunakan untuk membantu mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, seperti:

• Eksaserbasi akut bronchitis kronis (meningkatkan frekuensi dan keparahan batuk) yang disebabkan oleh pneumonia atau H. influenzae, sebagai obat alternatif jika obat golongan penicillin tidak dapat digunakan.
• Infeksi saluran pernafasan: otitis media akut (infeksi telinga bagian tengah) yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae atau Haemophilus influenzae.
• Infeksi saluran kemih yang disebabkan bakteri coli, Klebsiella, Enterobacter, Morganella morganii, Proteus mirabilis, atau P. vulgaris.
• Infeksi saluran pencernaan sebagai pencegahan traveller diare yang disebabkan oleh bakteri E. coli, sebagai alternatif antibiotik golongan quinolon.
• Brucellosis (infeksi dari hewan ke manusia) dan kolera sebagai antibiotik alternatif untuk pengobatan brucellosis untuk pasien yang tidak bisa menggunakan Tetrasiklin (misalnya anak-anak).
• Infeksi mikroba bakteri atau infeksi kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium marinum juga bisa menggunakan antibiotik ini.

Dosis dan Aturan Pakai Yekaprim

Yekaprim termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga untuk mendapatkannya harus menggunakan resep dokter. 

Berikut adalah dosis dan aturan pakai Yekaprim secara umum:

Tujuan:bronkitis kronis akut, infeksi saluran kemih akut atau tanpa komplikasi, dan otitis media akut

Bentuk: tablet, kaplet dan suspensi

Dosis yang dianjurkan:

• Dewasa dan Anak-anak > 12 tahun: 960 mg 2 kali sehari. Pada infeksi berat diberikan 2.880 mg dalam 2 dosis terbagi. Umumnya pengobatan dilanjutkan sampai 5 hari. Pada pasien Infeksi Saluran Kemih bawah akut tanpa komplikasi durasi pengobatan 1-3 hari.
• Anak-anak 6 minggu-5 bulan: 120 mg 2 kali sehari
• Anak-anak 6 bulan-5 tahun: 240 mg 2 kali sehari
• Anak-anak 6-12 tahun: 480 mg 2 kali sehari

Dosis standar anak-anak sekitar 30 mg sulfametoksazol dan 6 mg trimethoprim/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi. Umumnya pengobatan dilanjutkan sampai 5 hari.

Tujuan: pneumocystis (carinii) jiroveci pneumonia

Bentuk: tablet, kaplet, dan suspensi

Dosis yang dianjurkan:

• Dewasa dan Anak-anak > 12 tahun: Diberikan dosis 120 mg / kg berat badan/ hari dalam 2-4 dosis terbagi selama 14-21 hari. 

Tujuan: mencegah Pneumocystis (carinii) jiroveci pneumonia

Bentuk: tablet, kaplet dan suspensi

Dosis yang dianjurkan:

Dewasa

• Dosis 960 mg diminum 1 kali sehari selama 7 hari.
• Dosis alternatif pertama: Dosis 960 mg diminum 1 kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu.
• Dosis alternatif kedua: Dosis 960 mg diminum 2 kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu.

Anak-anak >12 tahun

• Dosis 960 mg diminum 2 kali sehari 7 hari
• Dosis alternatif pertama: Dosis 960 mg 2 kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu atau 960 mg 2 kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
• Dosis alternatif kedua: Dosis 1.920 mg sekali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu

Tujuan: mencegah Pneumocystis (carinii) jiroveci pneumonia

Bentuk: suspensi

Dosis yang dianjurkan:

Anak-anak 6 minggu–5 bulan 

• 120 mg dua kali sehari selama 7 hari 
• Dosis alternatif pertama: 120 mg diminum 1 kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu atau 120 mg diminum 1 kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
• Dosis alternatif kedua: 240 mg 1 kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu

Anak-anak 6 bulan–5 tahun 

• 240 mg dua kali sehari selama 7 hari
• Dosis alternatif pertama: 240 mg dua kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu atau 240 mg dua kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
• Dosis alternatif kedua: 480 mg sekali sehari sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu

Anak-anak 6-12 tahun

• 480 mg 2 kali sehari selama 7 hari
• Dosis alternatif pertama: 480 dua kali sehari diberikan 3 kali seminggu pada hari-hari tertentu atau 480 mg dua kali sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu
• Dosis alternatif kedua: 960 mg sekali sehari sehari diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu

Cara Menggunakan Yekaprim

Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter kamu. 

• Yekaprim tablet dan kaplet dapat diminum saat makan. Yekaprim Kaplet dan Tablet dapat ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih.
• Yekaprim suspensi dapat diminum saat makan. Sebelum menggunakan Yekaprim Suspensi harap mengocoknya terlebih dahulu, gunakan sendok takar untuk minum obat, segera minum air putih. 
• Dianjurkan meminum Yekaprim secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa minum obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, maka abaikan jangan menggandakan dosis.
• Selama menggunakan obat ini diharapkan banyak minum air putih untuk mencegah risiko efek samping.

Artikel lainnya: Mari Kenali Bahaya Bakteri Staphylococcus Aureus 

Cara Penyimpanan

Simpan Yekaprim pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Yekaprim

Efek samping penggunaan Yekaprim yang mungkin terjadi adalah:

• Gangguan makan anoreksia
• Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, diare
• Ruam kulit
• Tubuh demam
• Tubuh gatal
• Nyeri otot dan sendi
• Vertigo
• Tubuh kejang
• Reaksi alergi bagi pasien yang sensitif terhadap obat-obat golongan sulfonamide termasuk Yekaprim.

Overdosis

Penggunaan dosis berlebihan akan menimbulkan gejala berikut:

• Kepala pusing
• Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, 
• Ruam kulit 
• Sakit kepala
• Rasa kebingungan
• Depresi sumsum tulang

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Yekaprim Fumarate dengan Obat lain

Yekaprim dapat berinteraksi bila diberikan bersamaan dengan obat-obatan di bawah ini:

• ACE inhibitor, seperti Captopril, Enalapril, Lisinopril, dan Ace inhibitor berpotensi terjadi hiperkalemia.
• Obat-obat antiaritmia, seperti Amiodarone meningkatkan resiko aritmia ventrikel pada pasien.
• Dofetilide terjadi peningkatan resiko perpanjangan Interval QT (gangguan ritme jantung).
• Kalium aminobenzoate menghambat efek obat-obat golongan sulfonamide (seperti sulfamethoxazole).
• Obat-obat golongan sulfonilurea meningkatkan efek farmakologi Yekaprim.
• Yekaprim menghambat metabolisme phenytoin sehingga meningkatkan waktu paruhnya.
• Obat-obat diuretik terutama golongan Tiazid meningkatkan potensi terjadinya penurunan kadar trombosit, terutama untuk pasien usia lanjut.
• Yekaprim menghambat klirens obat-obat antikoagulan dan meningkatkan protrombin time (PT) sehingga meningkatkan efek obat-obat ini.
• Jika diberikan bersamaan dengan Siklosporin dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal pada pasien penerima transplantasi ginjal.
• Yekaprim meningkatkan kadar Digoxin dalam plasma terutama pada pasien usia lanjut.
• Antibiotik ini juga meningkatkan konsentrasi plasma obat-obat antivirus, seperti lamivudine dan zalcitabine.
• Indomethacin meningkatkan konsentrasi sulfamethoxazole dalam plasma.
• Yekaprim berpotensi meningkatkan efek samping berupa hipoglikemia pada pemakaian anti diabetes oral, seperti Glibenclamide.
• Efek samping anemia megaloblastik terjadi ketika pemberian bersamaan Yekaprim dan Pyrimethamine.
• Pemberian bersamaan rifampisin dan Yekaprim kaplet menyebabkan kadar rifampisin dalam plasma meningkat di sisi lain terjadi penurunan kadar trimethoprim.
• Yekaprim menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma procainamide dan amantadine sehingga meningkatkan toksisitasnya.
• Jika diberikan bersamaan dengan clozapine dan antipsikotik lainnya, resiko efek samping hematologis meningkat.

Peringatan dan Perhatian

Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap Yekaprim dan mempunyai riwayat anemia defisiensi asam folat, pasien dengan defisiensi G6PD, HIV/AIDS, gangguan ginjal, gangguan hati, asma bronkial.

Kamu juga perlu berkonsultasi pada dokter jika sedang hamil, sedang menjalani program kehamilan, atau menyusui. Hal ini penting untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Penggunaan pada anak-anak dan lansia hanya dapat diberikan di bawah pengawasan dokter.

Kontraindikasi Yekaprim

Selain itu, perhatikan pula adanya kontraindikasi. Hindari konsumsi Theobron pada pasien dengan kondisi:

• Hipersensitif terhadap kandungan Yekaprim 
• Usia dibawah 6 minggu, kecuali untuk pengobatan pencegahan Pneumocystis jirovecii pada bayi 4 minggu
• Riwayat trombositopenia akibat penggunaan Yekaprim
• Porfiria akut
• Anemia megaloblastik karena defisiensi folat
• Gangguan fungsi hati yang parah
• Gangguan ginjal yang berat (CrCl <15 mL/min)
• Pemberian bersama dengan dofetilide secara intravena

Artikel Lainnya: Lyme Disease, Infeksi Bakteri yang Memicu Masalah Mental

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Yekaprim masuk dalam kategori D dalam kehamilan. Ini artinya, studi klinis pada ibu hamil terbukti menunjukan risiko berbahaya pada janin.

Obat hanya diberikan pada kondisi darurat atau mengancam jiwa ketika obat yang lebih aman tidak tersedia bagi ibu hamil.

Yekaprim diketahui terserap ke ASI, jangan gunakan Yekaprim sebelum konsultasi dengan dokter.

Penyakit Terkait

• Infeksi Saluran Kemih
• Bronkitis kronis
• Pneumonia
• Otitis media

Rekomendasi Obat Sejenis Yekaprim

• Saltrim
• Sanprima
• Sultrimmix
• Primavon
• Zultrop
• Bactrim
• Licoprima

Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah hanya dalam sentuhan jari di KalStore.

(LUF)