Zibramax sering dipakai sebagai salah satu antibiotik tambahan dalam terapi pasien COVID-19. Obat apa ini? Kenali lebih dalam di sini.
Zibramax
Golongan: | Obat Keras (Perlu Resep Dokter) |
Kategori Obat: | Antibiotik Golongan Makrolida |
Dikonsumsi oleh: | Dewasa dan Anak |
Bentuk obat: | Kaplet dan Sirup |
Zibramax untuk ibu hamil dan menyusui: | Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin. Namun, studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk, yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya). Peringatan Menyusui: Zat azithromycin dapat terserap dalam ASI. Informasikan dokter jika Anda akan menggunakan Zibramax saat menyusui. |
Pengertian
Zibramax adalah obat yang mengandung azithromycin, antibiotik golongan makrolida yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi akibat bakteri.
Antara lain, infeksi telinga, infeksi kulit, sinusitis, bronkitis, pneumonia, tonsilitis, dan faringitis.
Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet dan sirup. Karena termasuk obat keras, penggunaannya harus dalam pengawasan dan resep dokter.
Berikut penjelasan lengkap seputar obat Zibramax.
Keterangan
1. Zibramax Kaplet
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Azithromycin 500 mg
- Kemasan: Strip @3 kaplet salut selaput
- Farmasi: Guardian Pharmatama
- Harga Zibramax Kaplet: Rp10.000 - Rp30.000/strip
2. Zibramax Sirup
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antibiotik
- Kandungan: Azithromycin 200 mg/ml
- Kemasan: Botol plastik @15 ml
- Farmasi: Guardian Pharmatama
- Harga Zibramax Sirup: Rp55.000 - Rp100.000/botol
Kegunaan
Zibramax merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, seperti:
Artikel Lainnya: Gangguan Telinga yang Paling Sering Terjadi, Apa Saja?
Dosis dan Aturan Pakai
Tujuan: infeksi kulit, saluran pernapasan atas
Bentuk: kaplet dan sirup
- Dewasa: Zibramax 500 mg, satu kali sehari
- Anak di atas 6 bulan: 10 mg/kg
- Anak dengan:
- berat badan 25-25 kg: Dosis 200 mg satu kali sehari
- berat badan 26-35 kg: Dosis 300 mg satu kali sehari
- berat badan 36-45 kg: Dosis 400 mg satu kali sehari
Tujuan: infeksi genital karena klamidia
Bentuk: kaplet dan sirup
- Dewasa: 1 gram sebagai dosis tunggal
Tujuan: gonore
Bentuk: Kaplet dan Sirup
- Dewasa: 2 gram sebagai dosis tunggal
Tujuan: granuloma inguinale
Bentuk : kaplet dan sirup
- Dewasa: 1 gram sebagai dosis tunggal
Cara Menggunakan
- Gunakan antibiotik sesuai dosis dokter. Jangan mengubah dosis dari yang direkomendasikan.
- Dosis dan lama pengobatan akan berbeda untuk setiap jenis infeksi. Ikuti anjuran dokter. Meski gejala sudah membaik, tetap lanjutkan pengobatan sesuai instruksi dokter.
- Tidak menghabiskan obat sesuai dengan dosis dan lama penggunaan, berisiko infeksi yang lebih berat dan kemungkinan resistensi antibiotik.
- Anda Bisa mengonsumsi Zibramax sebelum ataupun sesudah makan.
- Minum obat di jam yang sama setiap hari untuk menghindari lupa.
Cara Penyimpanan
Simpan Zibramax pada suhu kamar atau di bawah 30 derajat Celcius, jauh dari panas, dan lembap.
Efek Samping
Efek Samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi Zibramax:
- nafsu makan berkurang
- sakit kepala
- mual
- sakit perut
- diare
Overdosis
Penggunaan azithromycin yang melebihi anjuran dosis dapat menimbulkan berbagai gejala berikut, yaitu:
- diare
- mual dan muntah yang berat
- gangguan pendengaran yang dapat disembuhkan
Artikel Lainnya: Awas, Infeksi Sinus Bisa Bikin Sakit Gigi!
Kontraindikasi
Hindari pemberian Zibramax kepada pasien dengan riwayat:
- hipersensitif pada antibiotik azithromycin dan golongan makrolida
- gangguan otot yang disebut myasthenia gravis
- kelainan detak jantung
- gangguan ginjal dan hati
Interaksi Obat
Ada beberapa risiko interaksi jika Zibramax digunakan dengan kandungan obat berikut.
- Terjadi peningkatan risiko kerusakan otot jantung jika digunakan dengan pimozide.
- Terjadi peningkatan konsentrasi serum jika Zibramax digunakan dengan digoxin, ciclosporin, terfenadine, hexobarbital, dan phenytoin.
- Terjadi Penurunan tingkat penyerapan obat jika digunakan dengan antasida yang mengandung aluminium dan magnesium.
Peringatan dan Perhatian
Sebaiknya Anda tidak menggunakan Zibramax jika alergi terhadap azithromycin atau antibiotik golongan makrolida lainnya.
Hati-hati jika Anda memiliki riwayat penyakit kuning atau gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh penggunaan azithromycin.
Untuk memastikan Anda aman saat mengonsumsi azithromycin, beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat:
- gangguan fungsi hati
- penyakit ginjal
- myasthenia gravis
- gangguan irama jantung,
- rendahnya kadar kalium dalam darah
- sindrom QT panjang (pada Anda atau anggota keluarga)
Kategori Kehamilan
Azithromycin masuk dalam kategori B. Yang artinya, studi pada hewan tidak menunjukkan adanya risiko pada janin.
Namun demikian, belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Artikel Lainnya: Mengenal Penyebab dan Pengobatan Granuloma Paru
Peringatan Kehamilan
Meski cukup aman, ibu hamil tetap perlu berhati-hati sebelum mengonsumsi obat ini.
Tak ada salahnya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Peringatan Menyusui
Azithromycin dapat terserap ke dalam ASI. Jadi konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Penyakit Terkait
- Infeksi Kulit
- Infeksi Genital
- Infeksi Saluran Napas
- Gonore
- Granuloma
Rekomendasi Obat Sejenis
Dapatkan informasi lainnya seputar kesehatan di aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)
Terakhir Diperbaharui: 17 Januari 2022
Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm
Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm
Referensi:
- ISO Indonesia (2018). Zibramax.
- MIMS Indonesia. Diakses 2022. Zibramax.
- Drugs.com. Diakses 2022. Azithromycin
- Pionas BPOM. Diakses 2022. Azitromisin.