Pengertian
Zistic merupakan sediaan obat yang di produksi oleh Bernofarm. Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet, kaplet, sirup kering, dan serbuk infus. Zistic mengandung Azithromycin yang merupakan antibiotik golongan makrolida. Obat ini dapat digunakan untuk membantu mengobati berbagai macam infeksi akibat bakteri, seperti infeksi telinga, kelamin, kulit, sinusitis, bronkitis (peradangan pada saluran pernafasan utama), pneumonia (paru-paru basah), tonsilitis (radang yang terjadi pada tonsil atau amandel), dan faringitis (peradangan pada bagian faring). Zistic obat bekerja dengan cara menghentikan perkembangbiakan bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut. Obat ini dapat dikonsumsi bagi mereka yang alergi terhadap penisilin.
Keterangan
- Zistic Serbuk Injeksi 0.5 G
- Golongan : Obat Keras
- Kelas Terapi : Antibiotik Makrolida
- Kandungan : Azithromycin dihydrate 0.5 Gram.
- Bentuk : Serbuk Injeksi
- Satuan Penjualan : Vial
- Kemasan : Dus, 1 Vial @ 0.5 G
- Farmasi : Bernofarm
- Zistic Sirup Kering 200 mg/5 ml
- Golongan : Obat Keras
- Kelas Terapi : Antibiotik Makrolida
- Kandungan : Azithromycin dihydrate 200 mg/5 ml
- Bentuk : Sirup Kering
- Satuan Penjualan : Botol Plastik
- Kemasan : Dus, 1 Botol Plastik @15 ml.
- Farmasi : Bernofarm
- Zistic Kaplet
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antibiotik Makrolida
- Kandungan: Azithromycin 250 mg ; Azithromycin 500 mg
- Bentuk: Kaplet
- Satuan Penjualan: Kaplet
- Kemasan: Box, 1 Strip @ 10 Kaplet
- Farmasi: Bernofarm PT
Kegunaan
Zistic diindikasikan untuk mengobati pneumonia, penyakit radang panggul, Chancroid (infeksi pada alat kelamin yang akut dan setempat yang disebabkan oleh Streptobacillus ducrey), infeksi genital tanpa komplikasi akibat Chlamydia trachomatis, pencegahan infeksi Mycobacterium avium complex (MAC) yang disebarluaskan, otitis media akut, sinusitis bakteri akut, infeksi saluran pernapasan, gonorea tanpa komplikasi.
Dosis & Cara Penggunaan
Obat Keras. Harus dengan Resep Dokter.
Intravena
- Pneumonia
- Dewasa: 500 mg sebagai dosis harian tunggal untuk setidaknya 2 hari, diberikan pada dosis1 mg / mL selama 3 jam atau 2 mg / mL selama 1 jam, dilanjutkan dengan dosis oral 500 mg setiap hari selama 7-10 hari .
- Penyakit Radang Panggul
- Dewasa: 500 mg setiap hari sebagai dosis tunggal selama 1 atau 2 hari, diberikan pada dosis 1 mg / mL selama 3 jam atau 2 mg / mL selama 1 jam, dilanjutkan dengan dosis oral 250 mg setiap hari hingga 7 hari.
Sediaan Oral
- Chancroid, Infeksi Genital Tanpa Komplikasi karena Chlamydia trachomatis
Dewasa: 1 g sebagai dosis tunggal. - Profilaksis Infeksi Mycobacterium avium complex (MAC) yang disebarluaskan
Dewasa: 1,2 g seminggu 1 x sehari. - Otitis Media Akut
Anak Usia ≥6 bulan: Sebagai suspensi: 30 mg / kgBB sebagai dosis tunggal atau 10 mg / kgBB 1 x sehari selama 3 hari atau 10 mg / kgBB sebagai dosis tunggal pada hari 1, dilanjutkan dengan dosis 5 mg / kgBB / hari pada hari 2-5. - Sinusitis Bakteri Akut
Dewasa: 500 mg 1 x sehari selama 3 hari.
Anak: 10 mg / kgBB 1 x sehari selama 3 hari. - Infeksi Saluran Pernapasan, Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
Dewasa: 500 mg setiap hari selama 3 hari. Atau, 500 mg sebagai dosis tunggal pada hari 1 dilanjutkan dengan dosis 250 mg setiap hari pada hari 2-5.
Anak Usia ≥6 bulan: 10 mg / kgBB setiap hari selama 3 hari atau 10 mg / kgBB pada hari 1, dilanjutkan dengan dosis 5 mg / kgBB / hari pada hari 2-5.
Anak dengan Berat Badan > 45 kg: Sama seperti dosis dewasa. - Gonore Tanpa Komplikasi
Dewasa: 1 g atau 2 g sebagai dosis tunggal, jika dkombinasikan dengan ceftriaxone. - Faringitis, Tonsilitis
Anak Usia > 2 tahun: 12 mg / kgBB / hari selama 5 hari. - Pneumonia Komunitas
Dewasa: 500 mg pada hari 1, dilanjutkan dengan dosis 250 mg 1 x sehari pada hari 2-5.
Anak Usia ≥6 bulan: 10 mg / kgBB sebagai dosis tunggal pada hari 1 dilanjutkan dengan dosis 5 mg / kgBB / hari pada hari 2-5. Maksimal: 2 g.
Efek Samping
Efek Samping yang mungkin terjadi saat mengkonsumsi Zistic:
1. Nafsu makan berkurang
2. Sakit kepala.
3. Mual
4. Sakit perut
5. Diare
Kontraindikasi
Hindari pemberian kepada pasien dengan kondisi gangguan otot yang disebut myasthenia gravis, kelainan detak jantung, serta gangguan ginjal dan hati.
Interaksi Obat
1. Terjadi Peningkatan risiko kerusakan otot jantung jika digunakan dengan pimozide.
2. Terjadi Peningkatan konsentrasi serum jika digunakan dengan digoxin, ciclosporin, terfenadine, hexobarbital, dan phenytoin.
3. Terjadi Penurunan tingkat penyerapan obat jika digunakan dengan antasida yang mengandung aluminium dan magnesium.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Zistic ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).