Zithromax
Golongan |
Obat Keras |
Kategori |
Antibiotik Makrolida |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak |
Bentuk Obat |
Tablet, Sirup kering, Serbuk infus |
Zithromax untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori B: Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya risiko pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Zithromax dapat terserap ke dalam ASI. Jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi pada dokter. |
Pengertian
Zithromax merupakan antibiotik yang diproduksi oleh Pfizer Indonesia. Obat ini mengandung Azithromycin dihydrate yang diindikasikan untuk terapi pengobatan infeksi sistemik, infeksi saluran pernapasan atas dan saluran pernapasan bawah, infeksi kulit dan struktur kulit, uretritis (pembengkakan yang terjadi pada uretra) dan servisitis (peradangan yang terjadi pada serviks atau leher rahim) non-gonokokal dan servisitis akibat Chlamydia trachomatis.
Zithromax bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhan bakteri.
Artikel lainnya: Serupa Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan ISPA dan Influenza?
Keterangan Zithromax
Zithromax Tablet
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: antibiotik
- Kandungan: Azithromycin dihydrate 250 mg; Azithromycin dihydrate 500 mg
- Kemasan: Boks, 1 blister @ 3 tablet salut selaput; 6 tablet salut selaput
- Farmasi: Pfizer Indonesia
- Harga Zithromax tablet: Rp 189.319 per blister
Zithromax Sirup Kering
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: antibiotik
- Kandungan: Azithromycin dihydrate 200 mg/ml.
- Kemasan: Dus, Botol @ 15 ml
- Farmasi: Pfizer Indonesia
- Harga Zithromax sirup kering: Rp 127.646 per botol
Zithromax Serbuk Infus
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: antibiotik
- Kandungan: Azithromycin dihydrate 500 mg.
- Kemasan: Dus, Vial @ 500 mg
- Farmasi: Pfizer Indonesia
- Harga Zithromax serbuk infus: Rp 229.214 per vial
Kegunaan
Zithromax digunakan untuk terapi pengobatan infeksi sistemik, infeksi saluran pernapasan atas dan saluran pernapasan bawah, infeksi kulit dan struktur kulit, pembengkakan yang terjadi pada uretra, dan peradangan yang terjadi pada serviks atau leher rahim non-gonokokal dan servisitis akibat Chlamydia trachomatis.
Dosis & Cara Penggunaan
Zithromax termasuk dalam golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter. Berikut dosis dan aturan penggunaan Zithromax sesuai jenis infeksi.
Tujuan: Gonore tanpa komplikasi
Bentuk: Tablet
- Dewasa: Dosis 1000 – 2000 mg sebagai dosis tunggal yang dikombinasikan dengan ceftriaxone.
Tujuan: Radang tenggorokan (faringitis) atau radang amandel (tonsillitis)
Bentuk: Sirup kering
- Anak > 2 tahun: Dosis 12 mg/kg BB per hari selama 5 hari.
Tujuan: Infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit, dan infeksi jaringan lunak
Bentuk: Tablet dan sirup kering
- Dewasa: Dosis 500 mg per hari selama 3 hari.
- Anak > 6 bulan: Dosis 10 mg/kg BB per hari selama 3 hari.
Tujuan: Otitis media akut
Bentuk: Sirup kering
- Anak > 6 bulan: Dosis 30 mg/kg BB sebagai dosis tunggal atau dosis 10 mg/kg BB per hari selama 3 hari.
Tujuan: Sinusitis
Bentuk: Tablet dan sirup kering
- Dewasa: Dosis 500 mg per hari selama 3 hari.
- Anak: Dosis 10 mg/kg BB per hari selama 3 hari.
Tujuan: Pneumonia
Bentuk: Tablet dan sirup kering
- Dewasa: Dosis awal 500 mg sekali sehari pada hari ke-1, dilanjutkan dosis 250 mg sekali sehari pada hari ke 2 – 5.
- Anak > 6 bulan: Dosis 10 mg/kg BB sebagai dosis tunggal pada hari ke-1, dilanjutkan dengan dosis 5 mg/kg BB per hari pada hari ke 2 – 5. Dosis maksimal 2000 mg.
Tujuan: Infeksi genital tanpa komplikasi yang disebabkan Chlamydia trachomatis
Bentuk: Tablet
- Dewasa: Dosis 1000 mg sebagai dosis tunggal.
Tujuan: Pencegahan infeksi Mycobacterium avium complex
Bentuk: Tablet
- Dewasa: Dosis 1200 mg sekali seminggu.
Tujuan: Pneumonia
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: Dosis 500 mg sebagai dosis tunggal selama 2 hari. Pemberian melalui infus selama 1 – 3 jam dan dilanjutkan dengan pemberian 500 mg per hari secara oral selama 7 – 10 hari.
Tujuan: Pelvic inflammatory disease (PID)
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: Dosis 500 mg sebagai dosis tunggal selama 2 hari. Pemberian melalui infus selama 1 – 3 jam dan dilanjutkan dengan pemberian 250 mg per hari secara oral selama 7 hari.
Cara Penggunaan
- Gunakan Zithromax sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
- Zithromax injeksi hanya boleh disuntikkan oleh dokter atau tenaga medis profesional lain dibawah pengawasan dokter
- Zithromax dapat diberikan segera setelah makan agar penyerapan obat lebih baik dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada perut. Minumlah Zithromax tablet dengan segelas air
- Zithromax sirup kering harus dilarutkan dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan, ikuti petunjuk yang terdapat dalam kemasan
- Kocok botol kemasan sirup kering yang telah dilarutkan agar zat obat merata. Gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
- Habiskan seluruh dosis obat yang diresepkan dokter meskipun merasa sudah lebih baik. Hal ini sangat penting untuk mencegah resistensi dan mencegah infeksi berulang. Jika gejala tidak membaik setelah menghabiskan obat, segera temui dokter
- Gunakan Zithromax di jam yang sama setiap harinya
- Tetap gunakan Zithromax sesuai yang diresepkan dokter, meski ada perubahan gejala
- Berhenti mengonsumsi Zithromax secara tiba-tiba akan meningkatkan risiko resistensi pada antibiotik ini
- Jangan berbagi Zithromax dengan orang lain, sekalipun mempunyai gejala yang sama
Artikel lainnya: Beberapa Hal yang Dapat Memicu Infeksi Rahim
Cara Penyimpanan
Simpan Zithromax pada suhu di bawah 30 derajat Celcius. Lindungi dari kelembaban, cahaya dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping yang bisa saja terjadi dalam penggunaan antibiotik Zithromax adalah:
- Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, nyeri perut, diare atau konstipasi
- Myasthenia gravis
- Gangguan pendengaran
- Gangguan pola makan
- Nyeri pada area bekas suntikan
- Pandangan kabur
- Sakit kepala
Hubungi dokter jika terdapat gejala alergi berat, antara lain:
- Detak jantung yang cepat
- Sulit bernapas
- Pembengkakan di wajah
- Masalah kulit berat (memar, nyeri kulit, gatal, ruam kulit, kulit melepuh/terbakar)
Overdosis
Penggunaan dosis berlebihan akan meningkatkan atau memperburuk risiko efek samping, seperti diare, kehilangan pendengaran yang bersifat sementara, mual dan muntah berat.
Segera pergi ke layanan medis terdekat apabila efek samping semakin memburuk atau tidak kunjung membaik. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif terhadap Azithromycin atau antibiotik makrolida lainnya
- Riwayat disfungsi hati
Interaksi Obat
Beri tahu dokter mengenai semua obat-obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Zithromax dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas. Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan bersama Zithromax:
- Antasida yang mengandung aluminium dan magnesium dapat menurunkan efektivitas obat Zithromax. Disarankan untuk menjeda waktu pemberian 1 jam sebelum atau 2 jam setelah pemberian antasida
- Meningkatkan risiko ergotisme apabila diberikan bersama dengan obat turunan ergot seperti ergotamine
- Meningkatkan kadar colchicine, digoxin, dan ciclosporin
- Meningkatkan risiko perdarahan bersama obat antikoagulan seperti warfarin
- Meningkatkan risiko perpanjangan interval QT bersama obat antiaritmia
List diatas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Zithromax. Maka diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Zithromax, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.
Peringatan dan Perhatian
- Sebelum pengobatan dengan Zithromax harus dilakukan pemeriksaan reaksi kepekaan terhadap Azithromycin. Sebaiknya kamu tidak menggunakan Zithromax jika memiliki riwayat Hipersensitif pada Azithromycin
- Ikuti semua saran dan instruksi dokter, baca petunjuk dan anjuran yang terdapat pada kemasan
- Beri tahu dokter riwayat penyakit yang sedang atau pernah kamu derita, terutama:
- Gangguan fungsi ginjal
- Gangguan fungsi hati
- Pengobatan Zithromax dalam jangka waktu lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi hati, ginjal, dan darah
- Beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui, hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya
Artikel lainnya: Kenali Penyebab Batu Ginjal Berdasarkan Jenisnya
Kategori Kehamilan
Kategori B. Studi pada hewan tidak menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Peringatan Kehamilan
Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Komponen dalam Zithromax dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui
Penyakit Terkait
- Infeksi saluran nafas
- Infeksi kulit
- Pneumonia
- Gonore
- Otitis media
- Sinusitis
Alternatif Obat Lain
- Azithromycin
- Aztrin
- Mezatrin
- Trofinya
- Zycin
Punya pertanyaan seputar kesehatan? #JanganTungguSakit yuk download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi langsung dengan dokter 24 jam.
[LUF]
Gunawan SG dkk (2016) Farmakologi dan Terapi edisi 6. Badan Penerbit FKUI
Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 53 (2021) Azithromycin
MIMS Petunjuk konsultasi edisi 21 (2021) Zithromax
MIMS Indonesia (2022) Azithromycin