Faridexon
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Antihistamin kortikosteroid |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak |
Bentuk obat |
Tablet |
Faridexon untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin. Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Peringatan Menyusui: Kandungan Faridexon dapat terserap ke dalam ASI dan memengaruhi produksinya. Konsultasikan dahulu dengan dokter. |
Pengertian
Faridexon adalah obat dengan kandungan dexamethasone, yang masuk ke dalam golongan hormon kortikosteroid (glukokortikoid).
Kandungan tersebut digunakan untuk mengurangi respons defensif (pertahanan) alami tubuh dan mengurangi gejala, seperti reaksi pembengkakan serta alergi.
Faridexon tablet bekerja dengan cara mencegah pelepasan prostaglandin, yakni senyawa di dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.
Berikut info selengkapnya mengenai Faridexon obat apa.
Keterangan
Faridexon Tablet
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antiinflamasi
- Kandungan: Dexamethasone 0.5 mg
- Kemasan: Dtrip @10 tablet
- Farmasi: Ifars
- Harga Faridexon tablet: Rp1.800 – 2.500/strip
Faridexon Forte
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antiinflamasi
- Kandungan: Dexamethasone 0.75 mg
- Kemasan: Strip @10 tablet
- Farmasi: Ifars
- Harga Faridexon forte: Rp1.400 – 3.600/strip
Kegunaan
Manfaat Faridexon dapat digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit, seperti:
- Artritis (peradangan pada sendi)
- Gangguan sistem darah/hormon/kekebalan tubuh
- Reaksi alergi
- Masalah pernapasan
- Gangguan usus tertentu
- Gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing)
Artikel lainnya: Penyebab Artritis yang Sering Diabaikan
Dosis dan Aturan Pakai
Faridexon termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.
Tujuan: Mengatasi radang dan alergi
Bentuk: Tablet
- Dosis awal: diberikan dosis 0.75-9 mg per hari, diminum 2-4 kali sehari tergantung dari keparahan penyakit
- Penyakit ringan: diberikan dosis <0.75 mg
- Penyakit berat: diberikan dosis >9 mg
Cara Menggunakan
- Ikuti petunjuk dokter dan informasi yang tertera pada pada kemasan obat sebelum menggunakan Faridexon
- Sediaan tablet sebaiknya dikonsumsi sesudah makan untuk mencegah sakit pada lambung
- Untuk menghindari lupa minum obat, konsumsi Faridexon di waktu yang sama. Jika kamu terlewat satu dosis, segera minum jika jeda dengan dosis berikutnya masih jauh. Jika sudah dekat, lupakan dosis yang tertinggal
Cara Penyimpanan
Agar fungsi Faridexon tetap maksimal, simpan obat di tempat yang tidak lembap dan kering, dengan suhu di bawah 25°C. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung.
Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping Faridexon yang mungkin saja timbul adalah:
- Penahanan air serta garam
- Tekanan darah tinggi
- Pembengkakan di tungkai kaki
- Gangguan penglihatan
- Tidak menstruasi di siklus bulanannya
- Pertumbuhan terlambat
- Nafsu makan naik
Artikel lainnya: Awas, Anak Muda Juga Bisa Terkena Nyeri Sendi!
Overdosis
Overdosis Faridexon bisa memicu gejala reaksi alergi berat dan juga hipersensitivitas.
Segera kunjungi fasilitas kesehatan apabila kamu mengalami gejala overdosis tersebut.
Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan kaplet Faridexon apabila kamu terkena infeksi sistemik (kecuali kalau diberikan pengobatan mikrobial spesifik).
Interaksi Obat
Hindari penggunaan Faridexon bersamaan dengan zat aktif berikut karena bisa memicu interaksi obat:
- Golongan obat penginduksi CYP3A4 (misalnya barbiturat, karbamazepin, efedrin, fenitoin, rifabutin, rifampisin)
- Golongan obat penghambat CYP3A4 (misalnya eritromisin, ketokonazol, ritonavir)
- Salisilat
- Obat diuretik (acetazolamide, loop, thiazide), injeksi amfoterisin B, kortikosteroid, karbenoksolon
- Antikoagulan warfarin
- Berpotensi fatal: dapat mengurangi efek terapeutik dari vaksin virus hidup
Peringatan dan Perhatian
- Hindari menggunakan Faridexon apabila kamu memiliki riwayat alergi terhadap obat golongan kortikosteroid
- Informasikan dokter jika kamu adalah orang dengan riwayat:
- Diabetes
- Hipertensi
- Glaukoma
- Osteoporosis
- Apabila kamu akan vaksinasi, hindari penggunaan obat dengan kandungan dexamethasone. Zat aktif tersebut bisa menurunkan efektivitas vaksin
- Informasikan juga dokter jika kamu sedang menderita gagal jantung kongestif, liver, penyakit tiroid, masalah pada pembekuan darah, gangguan saluran cerna, TBC, dan herpes.
- Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat lain, baik herbal, kimia, maupun suplemen, termasuk obat-obatan antinyeri golongan NSAID
- Hindari mengonsumsi alkohol selama kamu menjalani terapi dengan Faridexon
Artikel lainnya: Benarkah Alergi Bisa Akibatkan Badan Lemas?
Kategori Kehamilan
Faridexon masuk ke dalam kategori C. Yakni, studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya).
Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Peringatan Kehamilan
Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Informasikan ke dokter jika kamu akan menggunakan obat ini saat hamil.
Peringatan Menyusui
Obat Faridexon dapat terserap ke dalam ASI. sebaiknya, ibu berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Penyakit Terkait
- Rhinitis alergi
- Ruang kulit
- Gatal-gatal
- Urtikaria
- Radang
Rekomendasi Obat Sejenis
Apabila keluhan semakin mengganggu, konsultasikan langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter.
Jangan tunggu sakitmu memberat! Kita #JagaSehatmu setiap hari.
[HNS]
- ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Deksametason
- MIMS Indonesia. Diakses September 2022. Dexamethasone