Pengertian
Hexilon adalah obat yang digunakan untuk menangani asma bronkial, rhinitis alergi, dermatitis atopik, dan berbagai penyakit lain yang responsif terhadap kortikosteroid.
Hexilon mengandung metilprednisolon yang bekerja dengan menekan migrasi sel darah putih, mengurangi produksi prostaglandin, serta memicu dilatasi kapiler.
Artikel Lainnya: Cara Bedakan Rhinitis Alergi dan Pilek Flu
Keterangan
Sebelum penggunaan, perhatikan keterangan obat Hexilon berikut:
-
Hexilon Tablet
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Kortikosteroid.
- Kandungan: Metilprednisolon 4 mg; Metilprednisolon 8 mg; Metilprednisolon 16 mg.
- Bentuk: Tablet.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 tablet.
- Farmasi: Dankos Farma.
- Harga Hexilon 4 mg: Rp 30.000 - Rp. 70.000/ Strip.
- Harga Hexilon 8 mg: Rp. 50.000 - Rp. 95.000/ Strip.
- Harga Hexilon 16 mg: Rp. 75.000 - Rp. 165.000/ Strip.
-
Hexilon Injeksi
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Kortikosteroid.
- Kandungan: Metilprednisolone 125 mg/ml.
- Bentuk: Serbuk Injeksi.
- Satuan Penjualan: Box.
- Kemasan: Box, 1 Vial @ 125 mg + 1 ampul pelarut @ 2 ml.
- Farmasi: Dankos Farma.
- Harga: Rp. 50.000 - Rp. 85.000/ Box.
Kegunaan
Fungsi obat Hexilon adalah untuk menangani berbagai kondisi berikut:
- Asma bronkial.
- Rhinitis alergi.
- Lupus eritematosus sistemik (LES).
- Dermatitis atopik.
- Sindrom Steven-Johnson.
- Berbagai penyakit lain yang responsif terhadap kortikosteroid.
Artikel Lainnya: Lakukan Ini agar Asma Tak Kambuh Lagi
Dosis & Cara Penggunaan
Hexilon merupakan obat keras dan harus berdasar resep dokter.
Secara umum, aturan penggunaan obat Hexilon adalah:
-
Hexilon Tablet
- Dosis awal: 4-48 mg per hari.
- Dosis bisa diturunkan secara bertahap sampai didapatkan dosis terendah yang efektif
-
Hexilon Injeksi
- Dosis lazim: 30 mg/kgBB.
- Dosis dapat diulangi setiap 4-6 jam untuk setiap 48 jam.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celsius.
Artikel Lainnya: Saluri, Cara Periksa Lupus Sendiri Sejak Dini
Efek Samping
Ini adalah efek samping penggunaan Hexilon yang bisa terjadi:
- Jerawat.
- Tukak lambung.
- Moon face (wajah menjadi membengkak sehingga tampak bulat).
- Buffalo hump (menumpuknya jaringan lemak, terutama pada bahu serta wajah).
- Hipertensi.
- Osteoporosis.
- Guratan pada kulit.
- Glaukoma.
- Katarak.
- Gangguan toleransi glukosa.
- Hambatan pertumbuhan pada anak.
Kontraindikasi
Jangan digunakan pada kondisi ini:
- Herpes simpleks.
- Tuberkulosis.
- Infeksi jamur sistemik.
- Ulkus peptikum.
- Diabetes melitus.
- Varisela.
- Hipersensitif terhadap metilprednisolon atau glukokortikoid yang lain.
Artikel Lainnya: Bisakah Krim Kulit Dipakai untuk Mengatasi Dermatitis Atopik?
Interaksi Obat
Contoh interaksi obat yang bisa terjadi pada penggunaan Hexilon adalah:
- Risiko terjadinya hipokalemia apabila digunakan bersama dengan agen K-depleting.
- Menyurutkan bersihan dengan antibiotik makrolida.
- Menurunkan tingkat serum isoniazid.
- Meningkatkan bersihan dengan kolestiramin.
- Risiko kejang jika digunakan bersamaan dengan siklosporin.
- Meningkatkan risiko aritmia dengan digitalis.
- Menurunkan metabolisme jika digunakan berbarengan dengan estrogen.
- Meningkatkan metabolisme dengan barbiturat serta rifampisin.
- Meningkatkan konsentrasi plasma dengan ketoconazole dan eritromisin.
- Risiko efek pada saluran cerna dengan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
- Meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin.
- Mengurangi efek terapi antidiabetik.
Kategori Kehamilan
Kategori C: Penelitian pada binatang telah menunjukkan efek merugikan pada janin. Pada wanita hamil, penelitian masih sangat terbatas.
Peringatan Menyusui
Hexilon terserap ke dalam ASI. Gunakan dengan hati-hati dan tetap konsultasikan kepada dokter.