Medixon
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Antiinflamasi |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa |
Bentuk obat |
Tablet dan serbuk injeksi |
Medixon untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi reproduksi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tidak ada studi pada manusia, dan manfaat penggunaan obat pada wanita hamil mungkin dapat diterima meskipun ada risiko potensial. Peringatan menyusui: Kandungan obat dapat keluar melalui air susu ibu (ASI) dalam jumlah yang sangat rendah. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter, sebelum menggunakan obat ini. |
Pengertian Medixon
Medixon adalah obat untuk mengurangi reaksi peradangan seperti bengkak, nyeri, dan kemerahan pada kondisi sedang hingga berat. Obat ini juga berperan sebagai imunosupresan, yakni penekan reaksi imun yang berlebihan atau salah arah yang terjadi pada pasien penyakit autoimun.
Medixon dengn komposisi methylprednisolone termasuk kedalam golongan obat kortikosteroid, yang bekerja dengan cara menghambat pelepasan prostaglandin dan leukotrien serta menekan aktivitas sel-sel imun yang terlalu aktif.
Obat ini juga digunakan untuk mengatasi gejala penyakit multiple sclerosis yang mendadak, mempengaruhi sistem saraf pusat dan merusak lapisan pelindung saraf.
Tidak hanya itu, obat juga dimanfaatkan untuk membantu mengobati keluhan cedera tulang belakang, gangguan defisiensi hormon adrenal, dan Pneumonia Pneumocystis Carinii.
Medixon diproduksi oleh PT Dexa Medica, dalam bentuk sediaan tablet dan injeksi, yang keduanya merupakan obat keras dan hanya didapatkan melalui resep dokter.
Artikel lainnya: Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum Sering Menyerang
Keterangan Obat Medixon
1. Medixon Tablet
- Golongan: Keras
- Kelas terapi: Antiinflamasi
- Kandungan: Methylprednisolone 4, 8, 16 mg
- Kemasan: Dus, 10 blister @10 tablet; dus, 5 strip @6 tablet
- Produksi: PT Dexa Medica
- Harga Medixon tablet: Rp.27.000-80.000/strip
2. Medixon Injeksi
- Golongan: Keras
- Kelas terapi: Antiinflamasi
- Kandungan: Methylprednisolone 4, 8, 16 mg
- Kemasan: Dus, 1 vial @125 mg + 1 ampul pelarut @2 mL; Dus, 1 vial @500 mg + 1 ampul pelarut @8 mL
- Produksi: PT Dexa Medica
- Harga Medixon injeksi: Rp.108.000-130.000/box
Kegunaan Medixon
Medixon digunakan untuk mengurangi peradangan yang bersifat sedang hingga berat, dan menekan respons imun didalam tubuh, serta mengatasi gangguan lainnya, seperti:
- Kekambuhan penyakit multiple sclerosis
- Cedera tulang belakang
- Insufisiensi adrenokortikal atau kekurangan hormon adrenal
- Terapi tambahan untuk Pneumonia Pneumocystis Carinii
Dosis dan Aturan Pakai Medixon
Medixon termasuk pada golongan obat keras, yang hanya dapat didapatkan melalui resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat Medixon tablet dan injeksi secara umum:
Tujuan: Anti peradangan dan Imunosupresan (penekan sistem imun)
Bentuk: Medixon tablet
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: Dosis awal berkisar antara 4-48 mg per hari, diberikan sebagai dosis tunggal atau terbagi, tergantung pada tingkat keparahan penyakit.
Tujuan: Peradangan berat yang membutuhkan dosis tinggi
Bentuk: Medixon injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 30 mg (base) per kg berat badan diberikan setidaknya selama 30 menit, dapat diulangi setiap 4-6 jam hingga 48 jam sesuai kebutuhan, secara intravena (IV).
Tujuan: Eksaserbasi akut untuk multiple sclerosis
Bentuk: Medixon tablet dan injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa dan anak hingga usia 18 tahun: 160 mg (base) per hari selama satu minggu, diikuti dengan 64 mg (base) setiap dua hari sekali selama satu bulan.
Tujuan: Cedera tulang belakang
Bentuk: Medixon injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa dan anak-anak: 30 mg (base) per kg berat badan diberikan selama 15 menit, dilanjutkan setelah 45 menit dengan infus 5,4 mg per kg berat badan per jam selama 23 jam.
Tujuan: Insufisiensi adrenokortikal atau kekurangan hormon adrenal
Bentuk: Medixon tablet
Dosis yang direkomendasikan:
- Anak hingga usia 18 tahun: 0,117 mg per kg berat badan atau 3,33 mg per m² permukaan tubuh per hari, dibagi dalam tiga dosis.
Tujuan: Insufisiensi adrenokortikal atau kekurangan hormon adrenal
Bentuk: Medixon injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 10-40 mg (base) per injeksi, dapat diulangi sesuai kebutuhan, diberikan secara intramuskular (IM) atau intravena (IV)
- Anak hingga usia 18 tahun
- Intramuskular (IM): 0,18 mg (base) per kg berat badan atau 3,33 mg (base) per m² per hari, dibagi dalam tiga dosis, diberikan setiap tiga hari.
- Intravena (IV): 0,039 – 0,059 mg (base) per kg berat badan atau 1,11-1,66 mg (base) per m² permukaan tubuh sekali sehari.
Tujuan: Terapi tambahan untuk Pneumonia Pneumocystis Carinii
Bentuk: Medixon injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa dan anak usia diatas 14 tahun: 30 mg (base) diberikan 2 kali sehari pada hari 1-5, 30 mg sekali sehari dari hari 6-10, dan 15 mg sekali sehari dari hari 11-21, secara intravena (IV).
Cara Menggunakan
Gunakan Medixon sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat. Berikut adalah aturan pakai medixon yang perlu Kamu patuhi:
1. Medixon tablet
- Medixon tablet dapat diminum utuh dengan segelas air putih setelah makan.
- Jangan mengunyah, membelah, menghancurkan obat.
- Jika gejala membaik, jangan berhenti menggunakan obat secara mendadak tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena penghentian tiba-tiba dapat meningkatkan risiko efek samping obat.
2. Medixon injeksi
- Pemberian obat dapat dilakukan oleh tenaga medis terkait.
- Obat disuntikan secara intravena (melalui pembuluh darah) dan intramuskular (melalui otot).
- Bila dirasakan gejala yang buruk setelah mendapatkan terapi obat, segera berkonsultasi ke dokter.
Apabila Kamu lupa menggunakan obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
Cara Penyimpanan
Simpan obat medixon pada suhu di bawah 30° Celsius, ditempat yang kering dan lembab serta hindarkan dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Obat medixon yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kedaluwarsa berakhir. Sementara Medixon dalam bentuk tablet yang memiliki waktu kedaluwarsa ≥ 1 tahun, maka obat hanya dapat dikonsumsi selama 1 tahun.
Kamu dapat menggunakan obat sesuai dengan informasi yang tersedia pada kemasan obat. Namun, segera hentikan penggunaan obat bila kondisi fisik mengalami perubahan dari segi bentuk, warna, dan bau.
Apabila obat berlebih dan tidak dikonsumsi lagi, jangan buang limbahnya sembarangan. Pisahkan obat dari produk lainnya dan musnahkan dengan prosedur yang tepat atau dapat Kamu tanyakan pada apoteker.
Artikel lainnya: Waspada, Kebiasaan Ini Bisa Memicu Radang Sendi
Efek Samping Medixon
Berikut beberapa efek samping yang secara umum terjadi pada obat dengan kandungan methylprednisolone seperti Medixon, antara lain:
- Berat badan yang bertambah
- Tekanan darah meningkat
- Gelisah
- Kebingungan
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Bengkak pada pergelangan kaki, kaki, atau tangan
- Sering haus
- Jerawat
- Kulit menipis
- Infeksi
- Kelemahan otot
- Depresi
Overdosis
Beberapa gejala overdosis yang dilaporkan pada penggunaan obat dengan zat aktif yang sama dengan obat Medixon, sebagai berikut:
- Lemah otot
- Gejala diabetes
- Halusinasi
- Kebingungan
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kram otot
- Bengkak pada pergelangan kaki hingga tungkai bawah
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Medixon dengan Obat Lain
Medixon dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Pemberian bersama dengan obat penginduksi enzim hati (seperti fenobarbital, fenitoin, dan rifampisin) dapat meningkatkan pemecahan obat Medixon di dalam tubuh. Peningkatan dosis obat mungkin diperlukan.
- Kombinasi dengan obat penghambat enzim hati (seperti ketokonazol dan itrakonazol), dapat memperlambat pemecahan obat sekaligus dan meningkatkan risiko toksisitas.
- Pemantauan penggunaan obat harus dilakukan secara berkala terutama parameter pembekuan darah saat obat diberikan bersamaan dengan antikoagulan oral karena dapat meningkatkan atau menurunkan aktivitas antikoagulan.
- Sebaiknya berhati-hati menggunakan obat bersamaan dengan CAR T-cell therapy karena dapat mengurangi efektivitas terapi. Namun, pemberian obat dengan tepat akan membantu mengurangi efek samping CAR T-cell.
- Hindari pemberian vaksin hidup saat menjalani terapi obat golongan kortikosteroid dalam dosis tinggi karena dapat meningkatkan risiko penekanan imun. Sebaiknya lakukan penundaan vaksinasi setidaknya 1 bulan setelah menghentikan terapi kortikosteroid dosis tinggi.
Peringatan dan Perhatian
Penggunaan obat dapat menyebabkan perubahaan suasana hati, dengan gejala yang umum seperti kebingungan, cemas. Segera konsultasikan kepada dokter bila gejala yang dirasakan semakin buru seperti perubahan mood drastis, depresi, hingga halusinasi.
Peningkatan kadar gula darah dapat terjadi pada pemberian obat dalam dosis tinggi, yang meningkatkan risiko diabetes dan pembengkakan pada tubuh akibat retensi cairan.
Gangguan otot dan tulang menjadi salah satu gangguan yang berpotensi dialami oleh pasien. Periksakan dirimu bila mengalami kelemahan otot atau mengalami kehilangan kepadatan tulang, karena meningkatkan risiko patah tulang.
Pemberian obat dapat melemahkan respons imun tubuh hingga peningkatan risiko infeksi, hindari penggunaan obat bila Kamu mengalami infeksi bakteri, virus dan jamur.
Penggunaan obat dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung atau memperparah tukak lambung. Periksakan dirimu ke dokter bila menemukan gejala seperti nyeri perut, muntah darah, atau tinja berwarna hitam.
Obat dapat menyebabkan beberapa perubahan di dalam tubuh dan penggunaannya harus berhati-hati, terutama pada pasien dengan riwayat penyakit berikut:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Diabetes
- Osteoporosis (kerapuhan tulang)
- Glaukoma (peningkatan tekanan intraokular dalam mata)
- Gagal jantung
- Tukak lambung
- Cacar air (varicella)
- Tuberkulosis
- Gangguan mood
Kontraindikasi
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Medixon:
- Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas atau reaksi alergi, pada obat medixon yang dapat menimbulkan menimbulkan gatal, pembengkakan, dan sesak napas.
- Infeksi jamur
- Idiopatik trombositopenik
- Penerima vaksin hidup atau vaksin yang dilemahkan
- Bayi prematur
Artikel lainnya:Penyakit Autoimun yang Sering Mengintai Anak
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Medixon masuk kategori C untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi pada hewan telah menunjukkan adanya efek buruk terhadap janin (misalnya, teratogenik atau efek yang merugikan perkembangan janin), tetapi belum ada studi yang memadai dan terkendali pada manusia.
Obat harus digunakan hati-hati dan pemilihan obat harus mempertimbangkan manfaat klinis obat pada ibu hamil dan risiko yang mungkin terjadi pada janin.
Sebaiknya pemberian obat di bawah pengawasan dokter, terutama jika digunakan dalam jangka panjang atau pada trimester awal kehamilan.
Obat diketahui dapat tersalur kepada bayi melalui air susu ibu dalam jumlah yang sangat kecil. Pemberian obat melalui suntikan atau injeksi dapat mengurangi produksi air susu ibu, sebaiknya hindari menyusui 2-8 jam setelah penyuntikan obat. Penggunaan obat selama masa laktasi hanya berdasarkan arahan dokter.
Penyakit Terkait
- Cedera tulang belakang
- Penyakit autoimun
- Insufisiensi adrenokortikal
- Multiple sclerosis
- Pneumonia Pneumocystis Carinii
Rekomendasi Obat Sejenis Medixon
Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu dan keluarga di rumah? Yuk, download aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang juga!
Jika Kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun informasi seputar penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan Kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.
(APR)
- Cek BPOM.(2024).Medixon
- Dexagroup.(2024).Medixon 8 mg.https://www.dexagroup.com/id/produk/medixon-8-mg-tablet-id/
- Dexagroup.(2024).Medixon 125 mg.https://www.dexagroup.com/id/produk/medixon-125-mg-serbuk-injeksi-kh/
- Drugs and Lactation Database (LactMed®) [Internet]. Bethesda (MD): National Institute of Child Health and Human Development; 2006-. Methylprednisolone. [Updated 2024 Sep 15]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501028/
- Ocejo A, Correa R. Methylprednisolone. [Updated 2024 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544340/
- National Center for Biotechnology Information (2024). PubChem Compound Summary for CID 6741, Methylprednisolone. Retrieved November 14, 2024 from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Methylprednisolone.
- Christina. 2012. Beyond Use Date Produk Non Steril. Rasional. Vol 10 (3): 19- 21.
- Kusuma, I., Octaviani, P., Muttaqin, C., Lestari, A., Rudiyanti, F., Sa’diah, Halimatu. 2020. Upaya Peningkatan Pemahaman Masyarakat Terhadap Beyond Use Date Di Desa Kecepit, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara. Pelita Abdi Masyarakat. Vol 1(1): 22-29.
- USP. 2022. USP <795> Pharmaceutical Compounding—Nonsterile Preparations. United States: United States Pharmacopeia.