Metisol
Golongan | Obat Keras |
Kategori | Kortikosteroid |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak |
Bentuk Obat | Tablet |
Metisol untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, tapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui: Metisol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan menggunakan obat ini saat menyusui. |
Pengertian Metisol
Metisol adalah obat yang diproduksi oleh Hexpharm. Obat ini mengandung methylprednisolone sebagai zat aktifnya.
Methylprednisolone merupakan golongan obat kortikosteroid yang biasanya digunakan untuk mengurangi inflamasi (pembengkakan) dengan menekan respon sistem imun agar tidak menimbulkan reaksi berlebihan.
Obat ini kerap diresepkan pada pasien radang sendi, radang saluran pernapasan, kolitis ulseratif (peradangan pada usus besar dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus), sindrom nefrotik penyakit kulit, dan lupus erythematosus.
Artikel Lainnya: Brokoli Ampuh Atasi Nyeri dan Radang Sendi, Benarkah?
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi
- Kandungan: Methylprednisolone 4 mg
- Kemasan: Boks, 10 Strip @ 10 tablet
- Farmasi: Hexpharm
- Harga Metisol tablet: Rp 9.500 - Rp 28.000 per strip
Kegunaan Metisol
Metisol digunakan sebagai anti inflamasi pada beberapa penyakit, seperti:
- Kelainan endokrin: insufisiensi adrenokortikal (hydrocortisone atau cortisone merupakan pilihan pertama, kombinasi methylprednisolone dengan mineralokortikoid dapat digunakan); adrenal hiperplasia kongenital, tiroid non-supuratif, hiperkalemia yang berhubungan dengan penyakit kanker
- Penyakit rematik: Sebagai terapi tambahan dengan pemberian jangka pendek pada arthritis sporiatik, arthritis rheumatoid, ankylosing spondylitis, bursitis akut dan subakut, non spesifik tenosynovitis akut, gouty arthritis akut, osteoarthritis post-trauma, dan epikondilitis
- Penyakit kolagen: lupus eritematosus sistemik, karditis rematik akut, dan sistemik dermatomikosis (polymyositis)
- Penyakit kulit: pemphigus, bullous dermatitis herpetiformis, eritema multiforme yang berat (Stevens Johnson syndrome), eksfoliatif dermatitis, mikosis fungoides, psoriasis, dan dermatitis seboroik
- Alergi: seasonal atau perennial rhinitis alergi, penyakit serum, asma bronkhial, reaksi hipersensitif terhadap obat, dermatitis kontak dan dermatitis atopik
- Penyakit mata: corneal marginal alergi, herpes zoster ophthalmicus, konjungtivitis alergi, keratitis, chorioretinitis, neuritis optik, iritis, dan iridosiklitis
- Penyakit pernafasan : sarkoidosis simptomatik, pulmonary tuberculosis pulmonar atau diseminasi
- Kelainan darah: idiopatik purpura trombositopenia, trombositopenia sekunder pada orang dewasa, anemia hemolitik, erythroblastopenia, hypoplastic anemia kongenital
- Penyakit kanker (Neoplastic disease): Terapi paliatif pada leukemia dan limfoma pada orang dewasa, dan leukemia akut pada anak
- Edema: Menginduksi diuresis atau remisi proteinuria pada sindrom nefrotik
- Gangguan saluran pencernaan: Kolitis ulseratif dan regional enteritis
- Sistem saraf: Eksaserbasi akut pada multipel sklerosis
Dosis dan Aturan Pakai Metisol
Metisol merupakan obat keras, hanya didapatkan dan digunakan menggunakan resep dokter.
Dosis Metisol bervariasi, tergantung penyakit dan kondisi pasien. Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Tujuan: Antiinflamasi
Bentuk: Tablet
- Dewasa: dosis awal 4 – 80 mg per hari, dengan dosis pemeliharaan 4 – 8 mg per hari yang dapat ditingkatkan hingga 16 mg per hari.
- Anak: Dosis awal 0.8 mg – 1.1 mg/kg BB per hari, dengan dosis pemeliharaan 2 – 4 mg per hari yang dapat ditingkatkan hingga 8 mg per hari.
Tujuan: Terapi tambahan gangguan addison
Bentuk: Tablet
- 4 – 8 mg per hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 16 mg pada kondisi tertentu.
Tujuan: Multiple Sclerosis
Bentuk: Tablet
- 160 mg per hari selama 1 minggu, dilanjutkan dengan dosis 64 mg pada hari berikutnya selama 1 bulan.
Cara Menggunakan Metisol
- Gunakan Metisol sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
- Metisol tablet dapat digunakan setelah makan. Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu
- Apabila lupa menggunakan obat, maka segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan
Artikel Lainnya: Beragam Cara Efektif Mencegah Lupus Kembali Kambuh
Cara Penyimpanan
- Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
- Simpan Metisol pada suhu ruang berkisar 20 - 25 derajat Celcius, pada tempat yang sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari langsung
Efek Samping Metisol
Efek samping yang dapat timbul selama penggunaan Metisol, yaitu:
- Cushing syndrome
- Retensi cairan dan garam
- Hipertensi
- Hiperhidrosis atau kelebihan cairan
- Gangguan mental
- Osteonekrosis
- Pankreatitis septik akut
- Kelemahan otot
- Gangguan visual
- Nafsu makan meningkat
- Retardasi pertumbuhan
Overdosis
Gejala overdosis obat kortikosteroid yang dapat muncul, yakni:
- Reaksi anafilaksis seperti gatal hingga timbul rasa terbakar, sulit bernafas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah
- Lemah otot
- Batuk berdarah
- Denyut jantung terlalu cepat atau lemah
- Tidak sadarkan diri
Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila mengalami gejala tersebut. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Terapi Antidiabetes
- Luka lambung
- Osteoporosis
- Psikosis atau psikoneurosis berat
- Tuberkulosis aktif.
- Infeksi akut
- Baru menerima vaksin hidup
- Mengonsumsi alkohol
- Merokok
Interaksi Obat Metisol dengan Obat Lain
Informasikan pada dokter mengenai obat yang sedang dikonsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Metisol dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Antibiotik atau antijamur
- Pil KB atau obat hormon lain
- Antidiabetes oral maupun insulin
- Obat-obat terapi demensia dan Parkinson
- Pengencer darah seperti warfarin atau heparin
- NSAID atau anti nyeri seperti aspirin, ibuprofen atau meloksikam
- Vaksin hidup seperti BCG
- Obat diuretik seperti furosemid atau spironolakton
List di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Metisol. Maka diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Metisol, tapi terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.
Peringatan dan Perhatian
- Ikuti semua saran dan instruksi dokter. Baca petunjuk dan anjuran yang terdapat pada kemasan
- Hindari menggunakan obat ini apabila kamu sedang terinfeksi jamur dibagian tubuh manapun
- Steroid dapat melemahkan imun tubuh sehingga kemungkinan tubuh Anda akan rentan terserang infeksi
- Informasikan pada dokter tentang infeksi yang sedang atau pernah dialami terutama:
- Tuberculosis
- Herpes
- Infeksi parasit seperti diare
- Sirosis atau penyakit hati lainnya
- Ginjal
- Gangguan tiroid
- Glaucoma atau katarak
- Depresi
- Gagal jantung kongestif
- Hipertensi
- Tidak dianjurkan bagi ibu menyusui karena kemungkinan kortikosteroid dapat terserap ke dalam air susu ibu
- Hindari melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi seperti mengemudi dan mengoperasikan mesin selama menggunakan obat ini
- Pada pemakaian jangka panjang, dosis obat ini harus diturunkan secara bertahap (tapering off)
- Hati-hati penggunaan pada anak-anak dan bayi. Pemakaian kortikosteroid dalam jangka panjang bisa memengaruhi tumbuh kembangnya
- Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan Anda, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan, atau menyusui. Kondisi ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek lain yang tidak diinginkan
Artikel Lainnya: Kelainan Sel Darah Putih yang Perlu Anda Tahu
Kategori Kehamilan
Kategori C. Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, Tapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Informasikan pada dokter apabila sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. Terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan Anda.
Namun perlu diingat, terapi akan diberikan apabila manfaat yang didapat lebih besar manfaat daripada potensi risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Kandungan dalam Metisol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan menggunakan obat ini saat menyusui.
Penyakit Terkait
- Alergi
- Asma Bronkial
- Rhinitis Alergi
- Anemia hemolitik
- Sindrom nefrotik
- Multiple sclerosis
Rekomendasi Obat Sejenis Metisol
Yuk #JagaSehatmu, jangan tunggu sakit. Segera download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter.
[LUF]
Brande Lauren. 23 Januari 2023. Steroid Overdose
Gunawan SG dkk (2016) Farmakologi dan terapi edisi 6. Badan penerbit FKUI
Hexpharm Jaya. 23 Januari 2023. HJ Branded - Metisol
MIMS Indonesia. 23 Januari 2023. Methylprednisolone