Obat Antiinflamasi

Sulfasalazine

Klikdokter, 04 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Sulfasalazine digunakan untuk mengobati penyakit radang usus, dan rheumatoid arthritis (radang sendi).

Pengertian

Sulfasalazine adalah obat generik berbentuk kaplet salut enterik yang di produksi oleh beberapa perusahaan farmasi. Obat ini mengandung Sulfasalazine yang di indikasikan untuk mengobati radang sendi dan radang usus.

Mekanisme kerja sulfasalazine tidak ditentukan. Sulphasalazine mungkin memiliki aksi anti-peradangan langsung di usus besar. Secara sistemik mengganggu sekresi oleh penghambatan sintesis prostaglandin (zat yang dihasilkan dalam tubuh apabila prostaglandin diproduksi dapat menyebabkan alergi).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti-Rematik yang di Modifikasi atau Regulator Gastrointestinal, Antiflatulen, dan Anti-Inflamasi
  • Kandungan: Sulfasalazine 500 mg
  • Bentuk: Kaplet Salut Selaput
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan:  Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: Bernofarm; Etercon
  • Merk dagang yang beredar di Indonesia: Lazafin, Sulfitis, Sulcolon, Lazafin
  • Harga: Rp27.000 - Rp40.000/ Strip

Kegunaan

Sulfasalazine di gunakan untuk mengobati penyakit radang usus, dan rheumatoid arthritis (radang sendi).

Dosis & Cara Penggunaan

Sulfasalazine merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Penyakit Radang Usus
    •  Dewasa:
      • Dosis awal: 1-2 g, di berikan 4 x sehari .
      • Dosis pemeliharaan: 2 g / hari dalam dosis terbagi.
    • Anak Usia ≥2 tahun
      • Dosis: 40-60 mg / kg berat badan/ hari dalam dosis terbagi.
      • Dosis pemeliharaan: 20-30 mg / kg berat badan/ hari dalam dosis terbagi.
  2. Radang Sendi
    • Dewasa:
      • Dosis awal: 1 kaplet setiap hari untuk minggu pertama, tingkatkan dosis sebesar 1 kaplet setiap minggu. Maksimal: 3 g setiap hari dalam 2-4 dosis terbagi.
    • heumatoid Arthritis Juvenile Poliartikular Anak Usia ≥6 tahun:
      • Dosis: 30-50 mg / kg berat badan/ hari dalam 2 dosis terbagi. Mulailah pengobatan dengan 1/4 hingga 2/3 dari dosis pemeliharaan yang diharapkan dan tingkatkan dosis setiap minggu untuk mencapai dosis pemeliharaan dalam 1 bulan. Maksimal: 2 g setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Sulfasalazine, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Gangguan makan
  • Mual, muntah, diare
  • Ketidaknyamanan perut
  • Kristaluria
  • Kebotakan
  • Berpotensi Fatal: Reaksi hipersensitivitas berat, diskrasia darah, toksisitas ginjal dan hati

Overdosis
Overdosis Sulfasalazine dapat menyebabkan beberapa gejala berikut:

  • Mual, muntah
  • Sakit perut
  • Gangguan lambung
  • Mengantuk atau kejang pada kasus yang lebih lanjut

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap sulfasalazine atau metabolitnya, sulfonamid atau salisilat
  • Porfiria
  • Obstruksi usus atau saluran kemih
  • Anak usia <2 tahun

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Sulfasalazine:

  • Digoksin
  • Asam folat
  • Mercaptopurine
  • Azathioprine
  • Metotreksat

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Sulfasalazine ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Sulfasalazine diekskresikan ke dalam ASI. Gunakan dengan hati-hati pada ibu menyusui. Ada beberapa efek samping yang dilaporkan pada bayi yang disusui berupa, tinja berdarah atau diare.