Neo Ultrasiline

Neo Ultrasiline 

Golongan	Obat Bebas Terbatas
Kategori obat	Obat Antijamur
Dikonsumsi oleh	Anak dan Dewasa
Bentuk obat	Krim
Neo Ultrasiline untuk ibu hamil dan menyusui	Kategori B: Studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. Penggunaannya harus dalam pengawasan dokter (didasari diagnosa dan pertimbangan oleh dokter). Peringatan Menyusui: Neo Ultrasiline belum diketahui apakah terdistribusi ke dalam ASI atau tidak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Pengertian Neo Ultrasiline

Neo Ultrasiline adalah obat antijamur yang mengandung clotrimazole. Obat Neo Ultrasiline biasanya digunakan untuk mengobati infeksi jamur, seperti gatal pada lipatan kulit di sekitar selangkangan. 

Karena kandungannya antijamur, obat ini hanya dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur. Jadi, Neo Ultrasiline tidak direkomendasikan untuk menyembuhkan luka non-infeksi, misalnya luka sayatan atau luka bakar. 

Kamu dapat menemukan obat ini di pasaran dalam sediaan krim. Hingga kini, Neo Ultrasiline tidak tersedia dalam bentuk salep. 

Artikel Lainnya: Infeksi Jamur Kulit Jangan Dibiarkan, Ini Bahayanya!

Keterangan Obat Neo Ultrasiline

Neo Ultrasiline Cream

• Golongan: obat bebas terbatas
• Kelas terapi: antijamur topikal
• Kandungan: clotrimazole 1%
• Kemasan : dus @ 1 tube @ 5 g; dus @ 1 tube @ 10 g
• Produksi: PT Henson Farma
• Harga Krim Ultrasiline: Rp. 6.467 - Rp. 16.000/tube

Kegunaan Neo Ultrasiline

Manfaat Neo Ultrasiline adalah untuk mengobati Infeksi jamur kulit, seperti:

• Balanitis (infeksi jamur pada ujung kepala penis)
• Infeksi jamur di selangkangan (tinea kruris)
• Kutu air (tinea pedis)
• Kurap
• Panu
• Kandidiasis kulit

Dosis dan Aturan Pakai Neo Ultrasiline

Neo Ultrasiline tergolong obat bebas terbatas yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Namun, penggunaannya harus sesuai dengan label obat atau anjuran dokter. 

Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Neo Ultrasiline secara umum:

Tujuan: candidal balanitis (infeksi akibat jamur pada kepala penis)

Bentuk: krim

Dosis yang direkomendasikan:

• Dewasa: oleskan tipis-tipis 2-3 kali sehari ke organ genital seksual pria (penis), hingga 2 minggu

Tujuan: infeksi jamur kulit lainnya

Bentuk: krim

Dosis yang direkomendasikan:

• Dewasa: oleskan tipis-tipis 2-3 kali sehari pada area yang terkena infeksi, lanjutkan perawatan setidaknya selama 4 minggu (infeksi dermatofit) atau minimal 2 minggu (infeksi kandida).
• Anak > 12 tahun: sama dengan dosis dewasa.

Cara Menggunakan

Gunakan Neo Ultrasiline sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi Neo Ultrasiline optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

Berikut adalah aturan pakai Neo ultrasiline:

• Cuci tangan dengan air dan sabun lalu keringkan. Bersihkan bagian kulit yang akan di oleskan krim dengan antiseptik, tunggu hingga kering. 
• Buka tutup krim, kemudian oles tipis krim pada bagian kulit yang telah dibersihkan. Hindari area ini dari air. 
• Setelah menggunakan, pasang kembali tutup krim dengan rapat dan dapat digunakan kembali sampai 3 bulan apabila di dalam jar/pot, dan sampai 6 bulan apabila di dalam tube (kecuali disebutkan lain oleh pabrik) dari pertama kali segel tutup dibuka. Cuci tangan kembali dengan air dan sabun.
• Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
• Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi kepada dokter.

Cara Penyimpanan

Simpan obat Neo Ultrasiline pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Selain itu, hindari obat dari jangkauan anak-anak. 

Neo Ultrasiline krim dapat kembali digunakan selama 3 bulan apabila telah dipindahkan ke dalam pot, dan 6 bulan apabila masih dalam tube, kecuali disebutkan lain oleh pabrik.

Artikel Lainnya: Berapa Lama Infeksi Jamur Vagina Berlangsung?

Efek Samping Neo Ultrasiline

Beberapa efek samping Neo Ultrasiline yang mungkin terjadi, antara lain:

• Kulit melepuh parah pada bagian kulit yang mendapat perawatan
• Bengkak, kemerahan, atau mengeluarkan cairan
• Rasa terbakar yang parah
• Ruam kulit dan terasa gatal
• Kulit mengelupas
• Perih

Overdosis

Apabila digunakan berlebihan, overdosis Neo Ultrasiline bisa memicu gejala seperti:

• Eritema (kemunculan bercak kemerahan)
• Perih
• Kulit melepuh atau mengelupas
• Edema (pembengkakan)
• Pruritus (gatal)
• Rasa terbakar
• Iritas umum pada kulit
• Kram
• Urtikaria (biduran)

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Obat Neo Ultrasiline dengan Obat Lain

Belum diketahui apakah Neo Ultrasiline krim mempunyai interaksi dengan obat lainnya.

Peringatan dan Perhatian

Hindari penggunaan Neo Ultrasiline krim pada area mata atau tertelan dan harap hindari luka terkena air selama penggunaan Neo Ultrasiline. Ikuti semua petunjuk pada label dan kemasan obat kamu. 

Kontraindikasi Neo Ultrasiline

Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan tidak hipersensitif terhadap kandungan dalam Neo Ultrasiline disarankan menggunakan obat ini.

Artikel Lainnya: Catat, Ini 5 Jenis Makanan yang Bisa Picu Penyakit Kurap

Kategori Kehamilan dan menyusui

Krim Neo Ultrasiline aman untuk ibu hamil. Menurut FDA, Neo Ultrasiline masuk kategori B untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, walaupun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

Namun, penggunaanya harus dalam pengawasan dokter (didasari diagnosa dan pertimbangan oleh dokter)

Informasikan dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. Terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan kamu. 

Selain itu, Neo Ultrasiline belum diketahui apakah terdistribusi ke dalam ASI atau tidak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Penyakit Terkait 

• Candidal balanitis

• Infeksi jamur kulit

Rekomendasi Obat Sejenis Neo Ultrasiline

• Dermifar Cream
• Canesten
• Hufaderm
• Clonitia
• Medisten
• Cotristen
• Erphamazol
• Bernesten
• Fungiderm

Ingin tahu lebih banyak informasi seputar penyakit infeksi jamur dan tips #JagaSehatmu? Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga. Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah! 

 

(APR)