Pengertian
Tong Kang Shuang adalah obat topikal antijamur yang diproduksi oleh Sano Gratia Farma. Tong Kang Shuang mengandung ketoconazole yang digunakan untuk membantu mengobati infeksi jamur pada kulit, seperti panu, kudis, kurap, kutu air, dan infeksi jamur di sekitar tangan dan lipatan paha. Ketoconazole bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur, dengan menghambat kerja enzim sitokrom pada membran sel jamur, sehingga mengganggu pembentukan ergosterol (komponen penting dari membran sel jamur).
Keterangan
- Golongan: Obat Bebas Terbatas
- Kelas Terapi: Antijamur dan Antiparasit Topikal
- Kandungan: Ketoconazole 20 mg/gram
- Bentuk: Krim
- Satuan Penjualan: Tube
- Kemasan: Box, 1 Tube @ 10 g
- Farmasi: Sano Gratia Farma.
Kegunaan
Tong Kang Shuang digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit.
Dosis & Cara Penggunaan
Aturan penggunaan Tong Kang Shuang:
- Panu
Dewasa: Oleskan Ketoconazole krim ke area yang terinfeksi 1-2 kali sehari selama 2-3 minggu. Lanjutkan pengobatan sampai beberapa hari setelah gejala sembuh. - Kandidiasis kulit, kudis, kurap, kutu air, dan infeksi jamur di sekitar tangan dan lipatan paha.
Dewasa: Oleskan Ketoconazole krim ke area yang terinfeksi 1-2 kali sehari. Lama pengobatan: Infeksi jamur: 2-3 minggu; infeksi jamur di sekitar lipatan paha: 2-4 minggu; kurap: 3-4 minggu; kutu air: 4-6 minggu. Lanjutkan pengobatan sampai beberapa hari setelah gejala sembuh.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 20-25°C.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Tong Kang Shuang antara lain:
- Gatal
- Ruam
- Kulit kemerahan
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut bagian atas, konstipasi (sembelit)
- Sakit kepala
- Pusing.
Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap ketokonazole.
Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Tong Kang Shuang ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.