Erphaflam
Golongan |
Obat Keras |
Kategori obat |
Anti Inflamasi |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak |
Bentuk obat |
Tablet dan Gel |
Erphaflam untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Sebelum usia kehamilan 30 minggu Kategori D: Dimulai pada usia kehamilan 30 minggu Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu apabila kamu sedang hamil atau merencanakan kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Erphaflam dapat terserap ke dalam ASI. Hindari menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. |
Pengertian
Erphaflam adalah obat dari produsen Erlimpex dengan kandungan natrium diklofenak yang biasa digunakan untuk mengatasi dan mengobati nyeri.
Natrium diklofenak termasuk golongan pereda nyeri OAINS (obat anti inflamasi non steroid) yang dapat digunakan untuk pengobatan nyeri sendi dan mengatasi peradangan.
Erphaflam bekerja dengan menghambat produksi dari prostaglandin yang menyebabkan reaksi peradangan di dalam tubuh. Erphaflam memiliki beberapa bentuk sediaan, seperti tablet dan gel (untuk topikal).
Berikut info lengkap seputar Erphaflam.
Keterangan
Erphaflam Tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: OAINS
- Kandungan: Natrium diklofenak 50 mg
- Kemasan: Dus, 5 strip @ 10 tablet salut gula
- Farmasi: Erlimpex
- Harga Erphaflam tablet: Rp 18.250 per strip
Erphaflam Gel
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: OAINS
- Kandungan: Natrium diklofenak 10mg/g
- Kemasan: Dus, tube @10 g; 20 g
- Farmasi: Erlimpex
- Harga Erphaflam gel: Rp 16.400 per tube
Artikel lainnya: Bantu Kurangi Nyeri Sendi dengan Menurunkan Berat Badan
Kegunaan
Erphaflam tablet memiliki kegunaan mengatasi nyeri dan radang, termasuk:
- Rheumatoid arthritis baik akut maupun kronik
- Osteoarthritis atau pengapuran sendi
- Asam urat (Gout)
- Pasca bedah
- Nyeri haid
- Migrain
Erphaflam emulgel memiliki kegunaan mengatasi nyeri dan radang, termasuk:
- Peradangan pada tendon, ligamen, otot dan persendian yang disebabkan terkilir dan memar
- Osteoarthritis
Dosis dan Aturan Pakai
Erphaflam termasuk obat keras. Setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.
Penggunaan Erphaflam harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebab dosis dapat berbeda tiap individu.
Aturan penggunaan Erphaflam secara umum adalah sebagai berikut.
Tujuan: Nyeri akut ringan - sedang
Bentuk: tablet
- Dewasa: dosis 50 mg diminum 2 – 3 kali sehari
- Anak >14 tahun: dosis 25 mg diminum 3 kali sehari atau dosis 50 mg diminum 2 kali sehari.
Tujuan: nyeri haid
Bentuk: tablet
- Dewasa: dosis 50 mg diminum 3 kali sehari
Tujuan: migrain
Bentuk: tablet
- Dewasa: dosis awal 50 mg pada serangan pertama. Apabila gejala timbul setelah 2 jam, dapat diberikan dosis tambahan 50 mg. dosis dapat diulang tiap 5 – 6 jam bila perlu. Dosis maksimal 200 mg per hari.
Tujuan: nyeri akut
Bentuk: gel
- Dewasa dan anak >14 tahun: oles pada area yang sakit 3 – 4 kali sehari.
Artikel lainnya: Bantu Kurangi Nyeri Sendi dengan Menurunkan Berat Badan
Cara Menggunakan
- Gunakan Erphaflam sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
- Jangan mengurangi/melebihkan dosis tanpa sepengetahuan dokter. Hal ini bisa mengakibatkan obat jadi tidak efektif atau risiko efek samping meningkat
- Jika lupa menggunakan Erphaflam, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Abaikan jika jedanya sudah dekat. Jangan menggandakan dosis
- Erphaflam tablet sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Minum Erphaflam tablet dengan segelas air
- Cuci dan keringkan terlebih dahulu area yang ingin diolesi Erphaflam gel. Setelah itu, oleskan gel secukupnya
- Basuh tangan setelah menggunakan obat ini, kecuali pada bagian yang sedang diobati
- Gunakan sediaan gel hanya sebagai obat luar. Hindari penggunaan pada kulit yang luka, tergores, atau terbakar
Cara Penyimpanan
Baca instruksi penyimpanan yang tertera pada kemasan.
Simpan Erphaflam pada suhu antara 20 - 25 derajat Celcius, di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari cahaya matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak
Efek Samping
Setiap orang bisa mengalami efek samping yang berbeda beda, tergantung pada respons tubuh orang terhadap obat tersebut.
Berikut beberapa risiko efek samping Erphaflam:
- Iritasi, gatal, rasa terbakar dan reaksi alergi dapat terjadi selama pengobatan dengan Erphaflam gel
- Gangguan pencernaan: Mual, muntah, diare, tukak lambung, sembelit, sakit perut, perut kembung
- Pusing
- Sakit kepala
- Anemia
Overdosis
Penggunaan Erphaflam yang melebihi dosis dapat menimbulkan gejala lemas, kantuk, sakit kepala, mual, muntah, diare, pendarahan saluran cerna, kejang, reaksi anafilaksis, hipertensi, hingga koma.
Bila muncul tanda-tanda tersebut, segera pergi ke unit kegawatdaruratan atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontraindikasi
Sebaiknya hindari penggunaan Erphaflam apabila kamu memiliki kondisi,
- Hipersensitif pada natrium diklofenak.
- Penderita asma
- Tukak lambung
- Penyakit jantung iskemik
- Gagal jantung kongestif
Interaksi Obat
Penggunaan obat dengan kandungan Natrium diklofenak sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan obat-obatan berikut:
- Penggunaan bersama asam asetil salisilat akan menurunkan konsentrasi natrium diklofenak dalam darah
- Meningkatkan toksisitas digoksin, methotrexate, cyclosporine, lithium
- Menurunkan efektivitas obat diuretik seperti furosemide
- Obat pengencer darah seperti warfarin dan OAINS lain dapat meningkatkan risiko pendarahan saluran cerna
Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Erphaflam. Informasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Erphaflam, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.
Artikel lainnya: Sakit Lutut, Benarkah Akibat Asam Urat?
Peringatan dan Perhatian
- Hindari penggunaan apabila kamu punya alergi terhadap natrium diklofenak
- Hindari mengonsumsi alkohol dan merokok selama menggunakan Erphaflam
- Informasikan pada dokter jika sedang mengonsumsi obat lain, baik herbal maupun kimia, untuk mencegah interaksi obat
- Informasikan pada dokter jika memiliki riwayat:
- Gangguan hati
- Tukak peptik
- Gangguan ginjal
- Hipertensi dan gangguan jantung lain
- Informasikan pada dokter apabila sedang hamil, menyusui, atau dalam program kehamilan, sebelum menggunakan Erphaflam
- Erphaflam tidak direkomendasikan untuk ibu hamil trimester akhir karena dapat menghambat kontraksi uterus
Kategori Kehamilan
Kategori C: sebelum usia kehamilan 30 minggu. Studi pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Kategori D: dimulai pada usia kehamilan 30 minggu. Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
Peringatan Kehamilan
Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu apabila sedang hamil atau merencanakan kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Peringatan Menyusui
Kandungan dalam Erphaflam dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan menggunakan obat ini saat menyusui.
Penyakit Terkait
- Nyeri
- Rheumatoid arthritis
- Osteoarthritis
- Rematik
- Gout
- Migrain
Rekomendasi Obat Sejenis
Punya pertanyaan seputar kesehatan? Yuk, manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter. Jangan tunggu sakit.
[LUF/NM]
- Medscape.com.Diakses 22 September 2022.Sodium Diclofenac
- MIMS Indonesia. 22 September 2022.Natrium Diclofenac
- Klik dokter.Com. 22 September 2022. Erphaflam
- Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 53 (2021) Erphaflam, Erphaflam Tablet, Erphaflam Emulgel