Pengertian Kalium Diklofenak
Kalium Diklofenak adalah sediaan obat generik. Kalium Diklofenac digunakan untuk mengobati peradangan yang disertai dengan nyeri setelah trauma (terpukul, terbentur, teriris), peradangan dan nyeri setelah operasi, sebagai terapi tambahan untuk mengobati infeksi THT (telinga, hidung, tenggorokan) yang meradang. Kalium Diklofenak juga dapat di gunakan untuk mengatasi gejala-gejala rasa sakit pada tulang belakang dan reumatisme non artikular (rematik bukan pada sendi).
Artikel Lainnya: Cara Cepat Mengatasi Radang Tenggorokan
Keterangan Kalium Diklofenak
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Anti Inflamasi Non- Steroid (AINS).
- Kandungan: Kalium Diklofenak 50 mg.
- Bentuk: Kaplet Salut Selaput.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Box, 10 Strip @10 Kaplet.
- Farmasi: Pyridam Farma; Nulab; Meprofarm; Dexa Medica.
Kegunaan Kalium Diklofenak
Kalium Diklofenak digunakan untuk membantu meringankan nyeri sedang sampai berat, dan di gunakan untuk mengatasi peradangan.
Dosis dan Cara Penggunaan Kalium Diklofenak
Kalium Diklofenac termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter. Aturan penggunaan Kalium Diklofenak secara umum adalah:
- Dewasa: 1 kaplet, diminum 2 kali sehari.
- Anak usia > 14 tahun: diberikan 1/2 kaplet diminum 3 kali sehari atau 1 kaplet diminum 2 kali sehari.
Cara Penyimpanan Kalium Diklofenak
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Nyeri Akibat Sendi Kaku
Efek Samping Kalium Diklofenak
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Hipertensi.
- Nyeri dada.
- Tinnitus.
- Penglihatan kabur.
- Mual, muntah, diare, konstipasi, pencernaan yg terganggu, perut kembung, sakit perut.
- Influenza.
- Sakit kepala, pusing.
- Insomnia, mengantuk.
- Infeksi Saluran Kemih, kelainan fungsi ginjal.
- Ruam.
- Hipotensi.
Kontraindikasi Kalium Diklofenak
Hindari penggunaan Kalium Diklofenac pada pasien yang memiliki indikasi:
- Hipersensitif terhadap diklofenak atau NSAID lainnya.
- Gagal jantung sedang hingga berat, penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer, penyakit serebrovaskular.
- Penggunaan AINS, antiplatelet, antikoagulan lainnya secara bersamaan.
- Gangguan hati atau ginjal berat.
- Kehamilan (trimester ketiga).
Interaksi Obat Kalium Diklofenak dengan Obat Lain
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Kalium Diklofenac:
- Peningkatan risiko ulserasi gastrointestinal, perforasi atau perdarahan dengan kortikosteroid lain, SSRI.
- Peningkatan risiko efek samping terkait CV dengan glikosida jantung.
- Peningkatan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal dengan inhibitor ACE, diuretik, siklosporin, tacrolimus.
- Peningkatan risiko toksisitas hematologis dengan Azitromicin.
- Peningkatan kadar dan risiko toksisitas dengan digoksin, litium, metotreksat, pemetrexed, fenitoin.
- Efek menurun dengan colestipol, cholestyramine.
- Mengurangi efek mifepristone.
- Peningkatan konsentrasi plasma puncak dengan penghambat CYP2C9 (misalnya: vorikonazol).