Ketoprofen dapat digunakan dalam terapi rheumatoid arthritis. Ingin tahu penjelasan selengkapnya mengenai obat tersebut? Yuk, disimak.
Ketoprofen
Golongan: | Obat Keras (Perlu Resep Dokter) | |
Kategori Obat: | Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (OAINS) | |
Dikonsumsi oleh: | Dewasa | |
Bentuk obat: | Tablet dan Injeksi | |
Ketoprofen untuk ibu hamil dan menyusui: |
Kategori C: Studi pada hewan memperlihatkan adanya dampak buruk pada janin. Pada wanita hamil, tidak ada studi yang terkontrol. Kategori D (pada trimester ketiga): Ada bukti positif risiko pada janin manusia. Hanya digunakan dalam kondisi yang mengancam jiwa. Peringatan Menyusui: Ketoprofen dapat masuk ke dalam ASI. |
Merek Dagang
Tablet: Kaltrofen, Protofen, Profenid, Lantiflam, Noflam
Injeksi: Pronalges
Pengertian
Ketoprofen adalah obat yang termasuk dalam kelompok obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS).
Obat tersebut dapat diresepkan dokter untuk meredakan rasa nyeri dan inflamasi karena penyakit rematik, keseleo, asam urat, dan artritis.
Selain itu, Ketoprofen dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pasca-operasi dan dismenore.
Obat keras ini bertindak sebagai analgesik (pereda nyeri), antipiretik (menurunkan demam), dan anti-inflamasi.
Ingin tahu penjelasan selengkapnya mengenai obat ini? Simak dalam ulasan ini, ya.
Artikel Lainnya: Bagian Tubuh yang Rentan Cedera akibat Olahraga
Keterangan
1. Ketoprofen Tablet
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS)
- Kandungan: Ketoprofen 100 mg; Ketoprofen 50 mg
- Bentuk: Tablet salut enterik
- Satuan Penjualan: Tablet salut enterik
- Kemasan: Strip @10 tablet salut enterik
- Farmasi: Hexpharm, Dexa Medica, Bernofarm, Novell Pharmaceutical
- Harga Ketoprofen Tablet: Rp8.000 - Rp20.000/strip
2. Ketoprofen Injeksi
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS)
- Kandungan: Ketoprofen 100 mg/2 ml
- Bentuk: Injeksi
- Satuan Penjualan: Ampul
- Kemasan: ampul @ 2 ml
- Farmasi: Beta Pharmacon, Novell Pharmaceutical.
- Harga Ketoprofen Injeksi: Rp35.000 - Rp55.000/ampul
Kegunaan
Manfaat Ketoprofen digunakan untuk meredakan nyeri pada kondisi berikut:
- ankylosing spondylitis
- arthritis
- bursitis
- OA (osteoartritis)
- nyeri dan peradangan yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal juga sendi
- nyeri pasca-operasi
- rheumatoid artritis
- tendinitis
- dismenore
Artikel Lainnya: Patah Tulang Pulih Lebih Cepat dengan Makanan Ini
Dosis dan Aturan pakai
Ketoprofen termasuk dalam golongan obat keras.
Penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Secara umum, dosis penggunaannya adalah sebagai berikut.
Tujuan: ankylosing spondylitis, arthritis, bursitis, osteoarthritis, nyeri dan peradangan yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal dan sendi, nyeri pasca-operasi, rheumatoid arthritis, tendinitis
Bentuk: Tablet
- Dewasa: 50 mg 4 kali sehari atau 75 mg tiga kali sehari. Maksimal 300 mg/hari.
Tujuan: Dismenore
Bentuk: Tablet
- Dewasa: 25-50 mg tiap 6-8 jam, bila perlu.
Tujuan: Nyeri pada sendi dan otot, atau nyeri setelah prosedur bedah ortopedi
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: 50-100 mg, tiap 4 jam diberikan melalui injeksi intramuskular. Dosis maksimal: 200 mg/hari, selama tiga hari.
Cara Menggunakan
Ikuti petunjuk penggunaan yang sudah dijelaskan oleh dokter. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang sudah dianjurkan.
Ketoprofen tablet dapat dikonsumsi bersama susu atau makanan untuk mencegah sakit perut.
Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk mengonsumsinya bersama Antasida.
Sementara itu, Ketoprofen injeksi digunakan harus dengan bantuan petugas medis.
Konsumsi Ketoprofen tablet pada jam yang sama setiap hari agar memudahkan Anda mengingat.
Jika lupa, segera konsumsi setelah ingat. Namun, jika Anda baru ingat saat sudah dekat dengan jadwal minum obat selanjutnya, lewati saja dosis yang terlupa.
Artikel Lainnya: Waspadai Penyakit Dibalik Nyeri Haid Tidak Normal (Dismenorea Sekunder)
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu ruangan, di bawah 30 derajat Celsius. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan Ketoprofen meliputi:
- mual
- sakit maag
- perut kembung
- diare
- pusing
- sakit kepala
- sakit perut
- sembelit
- gangguan fungsi ginjal
- sariawan
- insomnia
- sesak napas
- ruam kulit
- serangan jantung
Jika Anda mengalami efek samping yang parah atau menetap, segera konsultasikan dengan dokter.
Overdosis
Penggunaan Ketoprofen yang melebihi dosis anjuran (overdosis) dapat menimbulkan gejala berupa:
- mengantuk
- nyeri epigastrium
- lesu
- mual dan muntah
- koma
- disorientasi
- pusing
- pingsan
- sakit kepala
- tinitus
Dalam kasus yang jarang, overdosis Ketoprofen juga dapat menyebabkan diare dan kejang.
Oleh sebab itu, penting untuk selalu memperhatikan dosis yang sudah dianjurkan.
Apabila mengalami overdosis, segera tuju fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Artikel Lainnya: Apakah Petai Bisa Picu Asam Urat?
Kontraindikasi
Hindari obat ini apabila pasien mempunyai kondisi berikut:
- alergi terhadap Ketoprofen, Aspirin, atau obat kelompok AINS lainnya
- pendarahan pada saluran pencernaan
- stroke
- penyakit jantung
- gangguan lambung
- gangguan hati dan ginjal yang parah
- hamil (trimester 3)
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obatan yang berpotensi menimbulkan interaksi jika digunakan bersama dengan Ketoprofen.
- Lithium (obat untuk gangguan mood).
- Metotreksat, siklosporin, tacrolimus (obat yang digunakan dalam transplantasi organ atau gangguan kekebalan tertentu).
- OAINS lainnya (obat untuk nyeri dan peradangan), misalnya ibuprofen, indometasin.
- Obat pengencer darah, misalnya aspirin, heparin, warfarin.
- Obat-obatan untuk tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, misalnya Captopril, digoksin.
- Diuretik, misalnya furosemid, hidroklorotiazid.
- Kortikosteroid (obat anti-inflamasi), misalnya prednisolon, deksametason.
Apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, beritahu dokter.
Hal ini untuk mengetahui apakah obat tersebut berpotensi menimbulkan interaksi dengan Ketoprofen atau tidak.
Artikel Lainnya: Seledri Bisa Mengatasi Nyeri Sendi, Mitos atau Fakta?
Peringatan dan Perhatian
Pastikan Anda memberitahu kondisi atau riwayat kesehatan kepada dokter. Terutama apabila memiliki kondisi berikut:
- Kondisi yang disebutkan pada bagian “kontraindikasi”
- penyakit jantung atau tekanan darah tinggi
- pembengkakan pergelangan kaki, kaki atau tangan
- penyakit usus, misalnya kolitis ulseratif, penyakit Crohn
- penyakit ginjal atau hati ringan hingga sedang
- hamil dan menyusui
Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beritahukan petugas medis bahwa Anda sedang mengonsumsi obat Ketoprofen.
Apabila dalam 3 hari gejala yang Anda rasakan memburuk, atau timbul gejala baru, segera konsultasikan kembali dengan dokter.
Kategori Kehamilan
Ketoprofen masuk pada Kategori C. Artinya, studi pada hewan memperlihatkan adanya dampak buruk pada janin. Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya dapat digunakan apabila manfaatnya melebihi risiko.
Sementara pada kehamilan trimester 3, Ketoprofen termasuk dalam Kategori D. Artinya, ada bukti positif risiko pada janin manusia.
Walau demikian, penggunaan obat mungkin mendatangkan lebih banyak manfaat daripada risikonya, misalnya untuk kondisi yang mengancam jiwa.
Peringatan Kehamilan
Beritahukan kepada dokter apabila Anda sedang hamil. Jika Anda hamil ketika sedang menjalani terapi dengan Ketoprofen, segera konsultasikan dengan dokter.
Artikel Lainnya: Penyebab Artritis yang Sering Diabaikan
Peringatan Menyusui
Ketoprofen dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah sedikit.
Meskipun demikian, ada laporan mengenai efek samping pada ginjal dan saluran pencernaan pada bayi yang disusui dari ibu yang menggunakan Ketoprofen.
Penyakit Terkait
- Rheumatoid artritis
- Dismenore
- Osteoartritis
Rekomendasi Obat Sejenis
Intip info kesehatan lainnya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)
Terakhir diperbaharui: 24 Desember 2021
Diperbaharui: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm
Ditinjau: Apt. Evita Fitriani, S. Farm
Referensi:
MedlinePlus. Diakses 2021. Ketoprofen.
Medscape. Diakses 2021. Ketoprofen.
MIMS Indonesia. Diakses 2021. Ketoprofen.
National Center for Biotechnology Information. Diakses 2021. Drugs and Lactation Database. Ketoprofen.
Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses 2021. Ketoprofen.