Omestan
Golongan |
Obat Keras |
Kategori Obat |
Analgesik NSAID |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak |
Bentuk Obat |
Kaplet dan Suspensi |
Omestan untuk Ibu Hamil dan Menyusui |
Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Kategori D (hindari selama trimester ke-3 atau menjelang persalinan): Ada bukti positif risiko pada janin manusia. Namun, jika manfaat obat lebih besar daripada risikonya, Omestan boleh dikonsumsi. Peringatan Menyusui: Kandungan asam mefenamat di dalamnya terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi Omestan. |
Pengertian
Ada kalanya kita mengalami sakit gigi, nyeri sendi, atau nyeri kepala yang mengganggu saat kita sedang bekerja. Untuk meredakan rasa nyeri tersebut, Ada banyak sekali obat yang bisa digunakan. Salah satu obat yang familier adalah Omestan yang mengandung asam mefenamat.
Omestan adalah golongan obat analgesik antiinflamasi nonsteroid yang dapat mengurangi nyeri (analgesik) ringan sampai sedang dan menurunkan demam (antipiretik). Asam mefenamat menghambat enzim yang mengurangi sintesa prostaglandin sehingga dapat meringankan peradangan dan mengurangi rasa nyeri.
Omestan digunakan untuk mengurangi rasa nyeri seperti sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, sakit pinggang, nyeri otot, keseleo, dan demam.
Artikel Lainnya: Sakit Kepala Gara-gara Hipertensi, Apa Mungkin?
Keterangan
Omestan Tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: analgetik antiinflamasi nonsteroid
- Kandungan Omestan: asam mefenamat 500 mg
- Bentuk: kaplet salut
- Satuan penjualan: strip
- Kemasan: boks, 10 strip@10 kaplet
- Farmasi: Mutifa Industri Farmasi
- Harga Omestan Tablet: Rp4.000–Rp8.000 per strip
Omestan Suspensi
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: analgetik antiinflamasi nonsteroid
- Kandungan: asam mefenamat 50 mg/ml
- Bentuk: suspensi
- Satuan penjualan: botol @60 m
- Kemasan: botol
- Farmasi: Mutifa Industri Farmasi
- Harga Omestan Suspensi: Rp10.000–Rp 11.000 per botol
Kegunaan
Manfaat Omestan adalah meredakan nyeri, sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, sakit pinggang, nyeri otot, keseleo, dan demam.
Dosis & Cara Penggunaan
Omestan merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras. Pembelian dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaan Omestan secara umum adalah:
Tujuan: meredakan gejala nyeri
Bentuk: kaplet dan suspensi
- Dewasa dan anak di atas 14 tahun:
- Dosis awal 500 mg
- Dosis lanjutan: 250–500 mg tiap 6 jam
- Anak usia > 6 bulan
- Dosis 3–6,5 mg/kg berat badan tiap 6 jam
- Maksimal penggunaan: 7 hari
Cara Penggunaan
- Gunakan Omestan 500 mg sesuai dengan anjuran dokter dan informasi yang ada pada label kemasan obat
- Jangan melebihkan dan mengurangi dosis yang dianjurkan agar obat tetap efektif dan tidak menyebabkan peningkatan efek samping obat
- Sebaiknya, obat diberikan sesudah makan untuk mengurangi efek samping pada saluran cerna
- Gunakan obat di waktu yang sama setiap harinya. Jika kamu lupa mengonsumsi obat, segera minum saat teringat dan jika jeda dengan waktu minum berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, lupakan dosis yang tertinggal
- Gunakan Omestan sirup atau tablet hanya untuk jangka pendek. Jika akan menggunakan obat dalam jangka panjang, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter
Artikel Lainnya: Nyeri Sendi dan Nyeri Otot, Apa Bedanya?
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat yang sejuk dan kering, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping yang terjadi selama penggunaan Omestan adalah:
- Pusing
- Gangguan saluran cerna dan pendarahan
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Muncul ruam pada kulit
Overdosis
Penggunaan Omestan yang melebihi dosis dapat menyebabkan gejala seperti:
- Lesu dan mengantuk
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Nyeri epigastrium
- Pendarahan saluran cerna
Gejala overdosis yang jarang terjadi seperti :
- Diare
- Disorientasi
- Eksitasi
- Tinnitus
- Pingsan
- Hipertensi
- Gagal ginjal akut
- Depresi pernapasan
- Koma
Kontraindikasi
- Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap asam mefenamat.
- Pasien yang memiliki riwayat penurunan fungsi ginjal dan hati.
- Pasien yang memiliki riwayat tukak lambung dan usus.
Interaksi Obat
Omestan dapat berinteraksi jika diberikan bersama dengan obat-obat berikut:
- Dapat meningkatkan risiko perdarahan jika diberikan bersamaan dengan obat antiinflamasi nonsteroid atau salisilat lainnya (misalnya: Aspirin), antikoagulan (misalnya: Warfarin), kortikosteroid, SSRI
- Meningkatkan kadar plasma dan penurunan pembersihan lithium pada ginjal
- Meningkatkan konsentrasi serum digoxin dan metotreksat
- Menurunkan efek natriuretik diuretik (misalnya: Furosemide, hydrochlorothiazide)
- Meningkatkan risiko nefrotoksisitas siklosporin atau tacrolimus
- Dapat menurunkan kemanjuran agen antihipertensi (misalnya: ACE inhibitor, antagonis angiotensin II, ß-blocker)
Peringatan dan Perhatian
- Beri tahu dokter jika kamu memiliki riwayat:
- Informasikan dokter jika kamu memiliki riwayat penyakit asam lambung atau pun masalah tukak lambung
- Hentikan pengobatan jika kamu merasakan gejala efek samping yang berat seperti sesak napas, buang air besar berdarah, atau muntah darah. Hentikan pengobatan dan hubungi dokter
- Informasikan dokter jika kamu sedang dalam keadaan hamil dan menyusui
- Asma
- Kelainan darah
- Gangguan hati
- Gangguan ginjal
- Penyakit jantung
- Polip hidung
- Obesitas
- Diabetes
- Hipertensi
- Epilepsi
- Lupus
- Porfiria
- Stroke
- Beri tahu dokter tentang obat obatan yang sedang kamu konsumsi saat ini, baik obat resep atau nonresep, suplemen, maupun obat herbal
- Hindari melakukan aktivitas yang menuntut kewaspadaan saat kamu sedang mengonsumsi Omestan karena obat ini menyebabkan rasa kantuk dan sakit kepala
Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar daripada potensi risiko terhadap janin.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan asam mefenamat ke dalam Kategori D (hindari selama trimester ke-3 atau menjelang persalinan).
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko. Misalnya, obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius yang mana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.
Artikel Lainnya: Posisi Tidur yang Nyaman untuk Mengurangi Nyeri Haid
Peringatan Kehamilan
Sebaiknya, hindari penggunaan Omestan saat hamil atau informasikan ke dokter terlebih dahulu. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar daripada potensi risiko terhadap janin.
Peringatan Menyusui
Beri tahu dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.
Penyakit Terkait
- Sakit gigi
- Sakit kepala
- Nyeri haid
Alternatif Obat Lainnya
Ingat untuk selalu #JagaSehatmu dan jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di Tanya Dokter. Kamu juga bisa mengunduh aplikasi KlikDokter untuk informasi seputar obat lainnya.
ISO Indonesia (2018). Omestan
Klikdokter (2022). Asam Mefenamat (https://www.klikdokter.com/obat/asam-mefenamat#:~:text=Asam%20mefenamat%20atau%20mefenamic%20acid,dan%20rasa%20sakit%20di%20tubuh.)
ISO Farmakoterapi (2013). Asam Mefenamat
ISI Indonesia (2018). Asam Mefenamat
Drugs.com (2021). Mefenamic Acid( https://www.drugs.com/mtm/mefenamic-acid.html)