Pengertian
Orinox merupakan obat yang mengandung etoricoxib. Obat ini digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri dan bengkak pada sendi dan gigi. Selain itu, Orinox dapat digunakan pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit rematik dan asam urat.
Orinox termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), yang bekerja dengan menghambat enzim yang menghasilkan prostaglandin dan COX-2 selektif, sehingga meredakan rasa nyeri.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)
- Kandungan: Etoricoxib 60 mg; Etoricoxib 90 mg; Etoricoxib 120 mg.
- Bentuk: Tablet.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @10 Tablet.
- Farmasi: Dexa Medica
- Harga Orinox 60 mg: Rp. 70.500 - Rp. Rp. 135.000 / Strip
- Harga Orinox 90 mg: Rp. 95.000 - Rp. 220.000/ Strip
- Harga Orinox 120 mg: Rp. 105.000 - Rp. 175.000 / Strip
Kegunaan
Orinox digunakan untuk meredakan gejala osteoarthritis, nyeri otot, nyeri sendi, serta nyeri akut yang berhubungan dengan operasi gigi.
Dosis & Cara Penggunaan
Orinox merupakan obat keras sehingga Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum membeli dan menggunakannya.
- Osteoarthritis, nyeri muskuloskeletal kronis: 1 tablet (60 mg) diminum 1 kali sehari.
- Nyeri akut yang berhubungan dengan operasi gigi: 1 tablet (120 mg) diminum 1 kali sehari.
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celsius, di tempat kering dan sejuk.
Artikel lainnya: Ini Perbedaan Osteoartritis dengan Osteoporosis
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan obat Orinox adalah:
- Reaksi alergi pada orang-orang yang sensitif terhadap obat tersebut.
- Sakit kepala
- Denyut jantung tidak stabil
- Gangguan pernapasan
- Nyeri perut
- Perubahan pada mata dan kulit
- Pembengkakan pada pergelangan kaki
- Gangguan hati
- Mual dan muntah
- Konstipasi
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Orinox pada pasien dengan kondisi:
- Sedang dalam masa kehamilan
- Memiliki riwayat penyakit gagal ginjal akut
- Alergi/ hipersensitif terhadap etoricoxib
- Memiliki riwayat jantung atau stroke
- Memiliki riwayat penyakit hipertensi
- Memiliki riwayat penyakit diabetes
- Memiliki riwayat penyakit kolesterol tinggi
Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang bisa terjadi pada penggunaan Orinox:
- Meningkatkan nilai INR jika diberikan bersamaan dengan golongan obat antikoagulan (misalnya warfarin).
- Menurunkan efek diuretik dan agen antihipertensi.
- Memperburuk fungsi ginjal apabila digunakan bersama dengan ACE inhibitor atau antagonis angiotensin II.
- Meningkatkan laju peradangan saluran pencernaan jika diberikan bersamaan dengan asam asetilsalisilat dosis rendah.
- Meningkatkan konsentrasi plasma etinilestradiol, lithium, metotreksat, dan obat lain yang dimetabolisme oleh sulfotransferase manusia.
- Konsentrasi plasma menurun dengan rifampisin.
Artikel lainnya: Hubungan antara Osteoartritis dan Obesitas
Overdosis
- Gejala: perdarahan saluran pencernaan dan kelainan fungsi jantung dan ginjal.
- Penanganan: Mengeluarkan obat yang tidak terserap dari saluran pencernaan dan pemantauan klinis. Penanganan overdosis hanya bisa dilakukan oleh dokter.
Peringatan Kehamilan
Penggunaan obat ini sebaiknya dihindari saat Anda sedang hamil trimester akhir, karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.
Peringatan Menyusui
Diperlukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan untuk penggunaan obat Orinox ini, karena dikhawatirkan dapat menyerap ke dalam ASI dan menimbulkan efek pada bayi.