Oxycodone
Golongan |
Obat Narkotik |
Kategori Obat |
Analgesik Golongan Opioid |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak di Atas 2 Tahun |
Bentuk Obat |
Tablet, Tablet Lepas Lambat, Larutan, Injeksi |
Oxycodone untuk Ibu Hamil dan Menyusui |
Kategori C: Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar daripada risiko terhadap janin. Informasikan ke dokter jika kamu akan menggunakan obat ini saat hamil. Peringatan Menyusui: Obat dapat terserap dalam ASI. Informasikan ke dokter jika kamu akan menggunakan obat ini saat sedang menyusui. |
Pengertian
Oxycodone adalah analgesik golongan opioid obat pereda rasa nyeri sedang hingga berat yang dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit yang sangat berat.
Oxycodone adalah obat bius yang digunakan untuk pasien yang akan melakukan operasi.
Oxycodone bekerja dengan mengubah respons otak dan sistem saraf pusat terhadap rasa sakit dan menghambat sinyal rasa sakit menuju ke otak.
Penggunaan Oxycodone bisa menyebabkan ketergantungan karena bekerja langsung ke sistem saraf pusat. Maka dari itu, dosis yang digunakan harus sesuai dengan kondisi pasien dan dalam pengawasan dokter dan apoteker.
Artikel Lainnya: Ini Perbedaan Antara Nyeri Akut dan Nyeri Kronis
Keterangan
Oxycodone Tablet
- Golongan: obat narkotik
- Kelas terapi: analgetik
- Kandungan: oxycodone hydrochloride 15 mg dan 30 mg
- Kemasan: botol @100 tablet
- Farmasi: Actavis
- Harga : –
Kegunaan
Oxycodone digunakan sebagai obat bius untuk pasien yang akan melakukan operasi.
Dosis dan Cara Penggunaan
Oxycodone termasuk dalam golongan obat narkotika sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter. Penggunaan Oxycodone sebaiknya dibantu oleh petugas medis.
Tujuan: meredakan nyeri sedang sampai berat
Bentuk: injeksi
- Dewasa: dosis Oxycidine injeksi 1–10 mg diberikan 1–2 menit, diulang tidak lebih dari 4 jam. Via infus diberikan 2 mg/jam, ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan.
- Lansia: berikan dosis terendah dengan hati-hati dalam pemberian.
Tujuan: meredakan nyeri sedang sampai berat
Bentuk: tablet
Dewasa: dosis 5 mg diberikan setiap 4–6 jam lalu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Tablet lepas lambat diberikan 5–10 mg setiap 12 jam. Maksimal 400 mg/hari.
Tujuan: meredakan nyeri sedang sampai berat
Bentuk: subkutan
- Dewasa: dosis 5 mg diberikan setiap 4 jam. Pemberian infus 7,5 mg lalu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan.
- Lansia: berikan dosis terendah dengan hati-hati dalam pemberian.
Cara Penggunaan
- Oxycodone hanya bisa digunakan sesuai dengan petunjuk dan instruksi dokter
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang dianjurkan karena akan meningkatkan risiko efek samping obat
- Oxycodone injeksi disuntikkan secara IV atau IM dan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional
- Oxycodone tablet, tablet lepas lambat, dan larutan dapat diminum sebelum makan atau sesudah makan
- Untuk sediaan larutan, jangan lupa dikocok dulu sebelum digunakan
- Jangan berhenti terapi tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter
Artikel Lainnya: Penyebab Nyeri Kronis dan Cara Mengatasinya
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20–25 derajat Celcius, terhindar dari cahaya, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek sampingnya mungkin berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Efek samping yang mungkin timbul adalah:
- Mulut kering
- Sembelit
- Depresi pernapasan
- Otot menjadi kaku
- Tekanan darah menurun
- Detak jantung menurun
- Mual dan muntah
- Mata merah dan gatal
- Sakit kepala
- Berhalusinasi
Periksa ke dokter jika efek samping tidak kunjung reda atau makin parah.
Overdosis
Karena merupakan golongan opioid, overdosis Oxycodone bisa menyebabkan kamu mengalami ketergantungan pada obat ini.
Gejala overdosis: perubahan status mental, kehilangan kesadaran, tekanan darah rendah, depresi pernapasan, gangguan pernapasan, hipotensi, bradikardia, kelemahan otot rangka, dan kegagalan pernapasan bahkan kematian.
Penatalaksanaan: dapat diberikan nalokson, rangsang respons pasien secara fisik atau verbal. Tetapkan dan pertahankan jalan napas paten jika diperlukan. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
- Obat tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat depresi pernapasan, cedera kepala, dan asma akut
- Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui
Interaksi Obat
Beberapa obat dapat berinteraksi dengan obat ini dan menghasilkan efek yang berbeda-beda, di antaranya:
- Oxycodone dalam darah akan meningkat bisa dikonsumsi bersama dengan erythromycin, clarithromycin, ritonavir, atau amiodarone
- Meningkatkan efek terapi Oxycodone dan sindrom serotonin, contohnya obat antidepresan golongan SSRI (escitalopram, fluoxetine) atau SNRI (misalnya duloxetine)
- Meningkatkan risiko efek samping jika digunakan bersamaan dengan MAOI (monoamine oxidase inhibitors), seperti selegiline atau phenelzine
- Penyerapan Oxycodone akan meningkat apabila digunakan bersama obat bius lainnya, obat penenang, atau phenobarbital
Peringatan dan Perhatian
- Informasikan ke dokter jika kamu alergi terhadap obat obat golongan opioid atau zat-zat yang terkandung di dalam obat ini.
- Informasikan ke dokter juga jika kamu memiliki riwayat penyakit seperti:
- Penyakit mental (depresi, gangguan kecemasan)
- PPOK (penyakit paru obstruktif kronik)
- Asma
- Konstipasi
- Kejang
- Penyakit hati
- Penyakit ginjal
- Hipotensi
- Pankreatitis akut
- Radang usus
- Diare
- Epilepsi
- Penyakit tiroid
- Gagal jantung
- Gangguan hati dan ginjal
- Informasikan dokter jika kamu pernah atau sedang melakukan penyalahgunaan obat (kecanduan) dan kecanduan alkohol
- Informasikan dokter jika kamu dalam keadaan hamil atau menyusui. Pastikan kamu tidak juga menjalani program kehamilan apa pun sebelum menggunakan terapi dengan obat ini
- Informasikan dokter tentang obat-obat yang sedang kamu konsumsi saat ini, baik obat resep atau pun nonresep, suplemen, maupun herbal
Artikel Lainnya: Makanan Ini Bisa Melawan Rasa Sakit
Kategori Kehamilan
Oxycodone adalah obat yang termasuk kategori C untuk ibu hamil. Artinya, studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin, namun belum ada studi kontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Hindari penggunaan obat ini saat hamil atau saat kamu merencanakan kehamilan. Obat dapat diberikan apabila efek terapinya lebih besar daripada risiko terhadap janin. Informasikan dokter sebelum kamu menggunakan obat.
Peringatan Menyusui
Obat dapat terserap ke dalam ASI. Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan obat ini saat sedang menyusui.
Penyakit Terkait
- Nyeri saat dan pascaoperasi
- Nyeri kronis
- Kanker
Alternatif Obat Lain
- Oxynorm
- Oxyneo
- Targin
Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter. Unduh juga aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar obat lainnya.
[HNS/NM]
- Drugs.com. Oxycodone
- Medscape. Oxycodone
- MIMS Indonesia. Oxycodone
- WebMd. Oxycodone