Pengertian
Saridon adalah sediaan obat yang digunakan untuk meredakan sakit kepala pada penderita migrain. Saridon mengandung kombinasi zat aktif Paracetamol, Propyphenazone, dan Caffeine. Saridon memiliki efek terapi sebagai Analgesik (obat yang meringankan nyeri), Antipiretik (obat yang menurunkan suhu tubuh), dan Stimulan sistem saraf pusat (obat yang memberikan efek pencegahan rasa kantuk). Saridon salah satu obat pereda rasa nyeri dan sakit kepala yang memberikan efek tidak mengantuk.
Keterangan
- Golongan: Obat Bebas.
- Kelas Terapi: Analgesik (non-Opioid) dan Antipiretik.
- Kandungan: Paracetamol 250 mg, propyphenazone 150 mg, caffeine 50 mg
- Bentuk: Tablet.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @4 Tablet.
- Farmasi: Bayer Consumer Care.
- Harga: Rp3.000 - Rp8.000/ Strip
Kegunaan
Saridon digunakan untuk membantu mengobati atau meringankan sakit kepala, rasa nyeri, sakit gigi, serta nyeri haid.
Dosis & Cara Penggunaan
Dosis penggunaan Saridon:
- Dewasa: diminum 1-2 tablet, 3 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: diminum ½ sampai 1 tablet, dapat dikonsumsi 3 kali sehari. Saridon diminum setelah makan untuk mencegah terjadinya iritasi lambung.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Saridon, antara lain:
- Jantung berdebar
- Gangguan saluran pencernaan
- Gangguan psikomotorik
- Takikardia (detak jantung melebihi 100 kali per menit)
- Aritmia (gangguan irama jantung)
- Gangguan hati (jika diberikan dalam dosis tinggi dan dalam terapi jangka panjang)
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Saridon pada pasien yang memiliki indikasi:
- Pasien yang peka terhadap obat simpatomimetik lain (misalnya: efedrin, pseudoefedrin, fenilefrin)
- Hipertensi berat
- Menerima terapi MAOI
- Disfungsi hati berat
Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Saridon :
- Pemberian bersamaan dengan MAOI dapat menyebabkan hipertensi.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Saridon ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Perhatian Menyusui
Saridon tidak boleh digunakan oleh wanita menyusui.