Trampara
Golongan | Obat keras |
Kategori obat | Obat antinyeri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk obat | Tablet |
Trampara untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil Peringatan menyusui: Kandungan dalam trampara dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat ini saat menyusui. |
Pengertian Trampara
Trampara adalah sediaan obat yang mengandung zat aktif paracetamol dan tramadol. Obat ini digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat. Kombinasi ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri setelah operasi. Trampara bekerja dengan cara memengaruhi reaksi kimia di otak dan sistem saraf yang pada akhirnya mengurangi sensasi rasa sakit. Ingin tahu cara penggunaan dan keterangan selengkapnya? Yuk simak di sini.
Keterangan
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: obat antinyeri
- Kandungan: Paracetamol 325 mg; Tramadol Hydrochloride 37.5 mg
- Kemasan: Dus, strip @ Tablet
- Farmasi: Phapros
- Harga Trampara tablet: Rp 72.000 – Rp 160.000 per strip
Artikel lainnya: Gusi Bengkak Terasa Sakit? Redakan dengan Paracetamol
Kegunaan Trampara
Trampara digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat.
Dosis dan Aturan Pakai Trampara
Trampara termasuk ke dalam obat keras. Oleh karena itu, setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, penggunaan Trampara harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebab dosis dapat berbeda tiap individu.
Aturan penggunaan Trampara menurut indikasi adalah sebagai berikut.
Tujuan: Nyeri sedang hingga berat
Bentuk: tablet
- Dewasa: dosis 1 – 2 tablet diminum tiap 4 – 6 jam dengan dosis maksimal 8 tablet per hari.
Artikel lainnya: Parasetamol atau Ibuprofen, Mana yang Terbaik Atasi Demam Anak?
Cara Menggunakan Trampara
- Gunakan Trampara sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat sebelum mengonsumsinya.
- Jangan mengurangi atau melebihkan dosis tanpa sepengetahuan dokter karena bisa mengakibatkan resistensi atau risiko efek samping meningkat.
- Trampara tablet sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Konsumsi Trampara tablet dengan segelas air.
- Hentikan penggunaan apabila telah terjadi perbaikan gejala.
- Hentikan pengobatan dan segera hubungi dokter apabila tidak ada perbaikan gejala atau terjadi perburukan.
Cara Penyimpanan
- Baca instruksi penyimpanan yang tertera pada kemasan.
- Simpan Trampara pada suhu di bawah 30 derajat Celcius, di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari cahaya matahari langsung.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Trampara
Efek samping yang timbul tiap individu berbeda-beda, tergantung pada respons tubuh individu terhadap obat tersebut.
Berikut beberapa risiko efek samping Trampara:
- Hipotensi
- Kejang
- Pusing
- Mengantuk
- Lelah
- Sakit kepala
- Keringat berlebih
- Gangguan pencernaan seperti mulut kering, mual, muntah, nyeri perut, diare, konstipasi
- Kesemutan
Overdosis
Penggunaan obat mengandung tramadol yang melebihi dosis anjuran dapat menimbulkan:
- Gejala meiosis, muntah, kulit dingin dan lembab, depresi pernapasan, lesu, otot rangka lembek, koma, kejang, bradikardia, hipotensi, henti jantung, kolaps jantung.
- Gejala overdosis pada obat yang mengandung paracetamol antara lain adalah pucat, mual, muntah, anoreksia, sakit perut, asidosis metabolik, kelainan metabolisme glukosa.
- Setelah 12-48 jam konsumsi obat secara berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan hati, yang menyebabkan ensefalopati, perdarahan, hipoglikemia, hipotensi, edema serebral, aritmia jantung, dan pankreatitis.
Bila muncul tanda-tanda tersebut, segera pergi ke unit gawat darurat atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontraindikasi
Sebaiknya hindari penggunaan Trampara apabila kamu memiliki kondisi:
- Hipersensitif terhadap salah satu kandungan Trampara
- Keracunan akut akibat pemberian hipnotik atau obat yang mempengaruhi sistem saraf pusat lainnya
- Epilepsi yang tidak terkontrol
- Asma bronkial akut atau berat
- Gangguan ginjal dan hati berat
- Terapi dengan MAOI atau dengan 2 minggu setelah penarikan MAOI
Interaksi Obat Trampara dengan Obat Lain
Penggunaan obat dengan kandungan Trampara sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan obat-obatan berikut:
- Meningkatkan risiko kejang atau sindrom serotonin jika diberikan bersamaan dengan SSRI, serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI), TCA dan obat penurun ambang kejang lainnya (misalnya: Bupropion, mirtazapine, tetrahydrocannabinol).
- Konsentrasi serum menurun jika diberikan bersamaan dengan carbamazepine.
- Dapat mempotensiasi efek antidepresan norepinefrin, agonis 5-HT atau litium.
- Meningkatkan INR dan ekimosis jika diberikan bersamaan dengan turunan kumarin (misalnya: Warfarin).
- Kolestiramin dapat menurunkan penyerapan parasetamol.
- Kombinasi Metoclopramide dan domperidone dapat meningkatkan toksisitas dari parasetamol.
- Berpotensi Fatal: Meningkatkan risiko kejang jika diberikan bersamaan dengan MAOI.
Daftar di atas tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Trampara. Maka diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Trampara, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.
Artikel lainnya: Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Gigi Setelah Ditambal
Peringatan dan Perhatian
- Hindari penggunaan apabila kamu memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu kandungan dari Trampara.
- Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi ketergantungan sehingga perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
- Informasikan pada dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat lain, baik herbal maupun kimia, untuk mencegah interaksi obat.
- Informasikan pada dokter riwayat kesehatan kamu terutama:
- Trauma kepala
- Gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat
- Hipersekresi bronkus
- Informasikan pada dokter apabila kamu sedang hamil, menyusui, atau dalam program kehamilan, sebelum menggunakan Trampara.
- Penggunaan selama kehamilan harus mempertimbangkan manfaat dan risikonya, baik terhadap janin maupun ibu.
- Hati-hati penggunaan pada ibu menyusui karena kandungan dalam Trampara dapat terserap ke dalam ASI.
- Trampara dapat menyebabkan kantuk dan sakit kepala, hindari melakukan aktivitas yang membutuhkan kesadaran, seperti mengemudi dan menjalankan mesin.
- Tidak dianjurkan penggunaan pada anak <12 tahun karena keamanan dan khasiat belum dapat ditentukan.
- Tidak dianjurkan penggunaan pada pasien yang mempunyai kecenderungan melakukan penyalahgunaan obat atau mempunyai riwayat ketergantungan obat.
Kategori Kehamilan
Kategori C:
Studi pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Peringatan Kehamilan
Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu apabila kamu sedang hamil atau merencanakan kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Peringatan Menyusui
Kandungan dalam Trampara dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan mengonsumsi obat ini saat menyusui.
Penyakit Terkait
- Nyeri
- Nyeri akut
- Nyeri berat
Rekomendasi Obat Sejenis Trampara
Jangan biarkan rasa nyeri mengganggu aktivitasmu. Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan rasakan kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
Gunawan SG dkk (2016). Farmakologi dan Terapi Edisi 6 Balai Penerbit FKUI
MIMS Indonesia. Februari 2023. Tramadol
MIMS Indonesia. Februari 2023. Tramadol + Paracetamol