Pengertian
Astherin adalah obat yang mengandung terbutaline. Terbutaline merupakan golongan bronkodilator digunakan untuk meringankan gejala mengi, batuk, dan sesak napas. Obat bronkodilator bekerja dengan cara melebarkan saluran pernapasan. Terbutaline bekerja dengan cara melebarkan saluran pernapasan, sehingga udara bisa lebih lancar keluar masuk paru-paru.
Keterangan
- Astherin Kaplet
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antiasma dan Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Kandungan: Terbutaline sulfat 2.5 mg
- Bentuk: Kaplet
- Satuan penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
- Farmasi: Pyridam Farma
- Astherin Sirup
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antiasma dan Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Kandungan: Terbutaline sulfat 2.5 mg per 5 mL
- Bentuk: Sirup
- Satuan penjualan: Botol
- Kemasan: Botol @ 100 mL
- Farmasi: Pyridam Farma.
Kegunaan
Astherin digunakan untuk mengobati batuk berdahak, untuk meluruhkan/mengeluarkan dahak/lendir dan melebarkan bronkhus pada asma, bronkhitis kronis, emfisema (kondisi di mana kantung udara di paru-paru secara bertahap hancur sehingga membuat napas lebih pendek), dan penyakit sumbatan paru-paru lainnya.
Dosis & Cara Penggunaan
Astherin termasuk dalam golongan obat keras sehingga penggunaan dan pembeliannya harus berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaan Astherin secara umum adalah:
- Astherin Kaplet
- Anak usia >15 tahun: Dosis awal adalah 2,5-3 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 5 mg, 3 kali sehari jika diperlukan.
- Anak usia 12-15 tahun: 2,5 mg, 3 kali sehari.
- Astherin Sirup
- Dosis 3 kali sehari 1-2 sendok teh. Anak 12 tahun: 3 kali sehari 1 sendok teh.
Efek Samping
Efek Samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Astherin adalah gemetar, berdebar, hipokalemia (Kadar kalium rendah dalam darah), hipotensi (penurunan tekanan darah), dan mual.
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap terbutalin, amina simpatomimetik, atau komponen apa pun dari formulasi.
Interaksi Obat
Berpotensi memicu perdarahan subarachnoid dan gangguan pada detak jantung, jika digunakan bersama dengan obat bius bentuk gas.
- Meningkatkan risiko hipokalemia, jika digunakan bersama obat penurun kadar kalium, misalnya diuretik.
- Meningkatkan risiko edema paru, jika dikombinasikan dengan kortikosteroid.
- Menurunkan efektivitas obat penghambat beta nonselektif, seperti propranolol, dan obat antidiabetes.
Keamanan kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Astherin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Overdosis
- Penggunaan Terbutaline yang melebihi dosis dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala, gelisah, tremor, mual, kram tonik, jantung berdebar, takikardia, aritmia; dapat terjadi hipotensi, hipokalemia, hiperglikemia, dan asidosis laktat.
- Jika terjadi overdosis, kurangi dosis pada kasus ringan hingga sedang. Pada kasus yang parah, lakukan tes yang diperlukan untuk menentukan keseimbangan asam-basa, gula darah dan kadar elektrolit. Pantau tekanan darah, detak jantung dan ritme serta perbaiki perubahan metabolisme. Penyekat β kardioselektif (misalnya metoprolol) dapat diberikan untuk pengobatan aritmia tetapi dengan hati-hati.