Berotec
Golongan | Obat Keras |
Kategori | Obat Asma dan Gangguan Pernapasan |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak |
Bentuk Obat | Larutan Inhalasi dan Inhaler |
Berotec untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui Kandungan dalam Berotec dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian Berotec
Berotec adalah sediaan obat anti asma dengan kandungan zat aktif fenoterol hydrobromide yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan gejala obstruksi saluran nafas kronik dengan bronkospasme (penyempitan pada dinding saluran pernafasan secara tiba-tiba) reversibel, seperti asma bronkial (kondisi medis yang menyebabkan jalan napas paru-paru membengkak dan menyempit) terutama asma akut dan asma yang dipicu olahraga.
Berotec dikemas dalam bentuk sediaan larutan untuk inhalasi dan inhaler. Berotec bekerja sebagai bronkodilatasi. Cara kerjanya adalah dengan melebarkan pembuluh pernapasan sehingga oksigen dapat masuk dan keluar secara normal.
Artikel lainnya:16 Penyebab Kamu Sering Sesak Napas yang Mesti Diwaspadai
Keterangan Berotec
1. Berotec Inhaler
- Golongan: obat keras
- Kelas Terapi: obat asma dan gangguan pernapasan
- Kandungan: Fenoterol HBr 100 mcg/dosis
- Kemasan: boks, 1 MDI @ 200 dosis
- Farmasi: Boehringer Ingelheim Indonesia
- Harga Berotec Inhaler: Rp 127.000 – Rp 427.000 per boks
2. Berotec Larutan Inhalasi
- Golongan: obat keras
- Kelas Terapi: obat asma dan gangguan pernapasan
- Kandungan: Fenoterol HBr 0.1%
- Kemasan: Boks, botol @ 50 ml
- Farmasi: Boehringer Ingelheim Indonesia
- Harga Berotec Larutan Inhalasi: Rp 280.000 – Rp 530.000 per boks
Kegunaan Berotec
Berotec bermanfaat untuk mencegah dan mengobati gejala obstruksi saluran nafas kronik dengan bronkospasme (penyempitan pada dinding saluran pernafasan secara tiba-tiba) reversibel, seperti asma bronkial (kondisi medis yang menyebabkan jalan napas paru-paru membengkak dan menyempit) terutama asma akut dan asma yang dipicu olahraga.
Dosis dan Aturan Pakai Berotec
Berotec merupakan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter.
Dosis Berotec bervariasi tergantung beratnya gejala pasien. Konsultasikan pada dokter kamu terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Berikut adalah dosis dan aturan pakai Berotec secara umum:
Tujuan: pencegahan asma yang dipicu olahraga
Bentuk: inhaler dan larutan inhalasi
Dosis yang dianjurkan:
Dewasa:
- Inhaler: 1–2 dosis (100–200 mcg) bila perlu. Dosis maksimal 8 dosis (800 mcg) per hari
- Larutan inhalasi: 0.5 ml (10 tetes atau 500 mcg) dapat digunakan hingga 4 kali sehari.
Tujuan: asma akut
Bentuk: inhaler dan larutan inhalasi
Dosis yang dianjurkan:
Dewasa:
- Inhaler: 1 dosis (100 mcg) bila perlu. Pemberian dapat diulangi apabila gejala masih timbul setelah 5 menit digunakan. Dosis maksimal 8 dosis (800 mcg) per hari
- Larutan inhalasi: 0.5 ml (10 tetes atau 500 mcg). Dosis dapat ditingkatkan hingga 1–1.25 ml (20–25 tetes atau 1000–1250 mcg) pada beberapa kasus berat.
Anak 6–12 tahun:
- Larutan inhalasi: 0.25–0.5 ml (5–10 tetes atau 250–500 mcg). Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 ml (20 tetes atau 1000 mcg) pada beberapa kasus berat.
Cara Menggunakan Berotec
Ikuti anjuran dokter dan apoteker kamu dan sebelum menggunakan Berotec bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan.
Berikut adalah cara menggunakan Berotec yang harus kamu taati:
- Berotec termasuk obat dengan pemakaian khusus, tanyakan pada apoteker cara menggunakannya.
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
- Apabila kamu lupa menggunakan obat, maka segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
- Kedua sediaan Berotec memiliki cara penggunaan yang berbeda, berikut cara pakai Berotec:
Berotec inhaler:
- Cuci tangan kamu dengan sabun dan air mengalir.
- Buka penutup inhaler dan posisi mulut inhaler dibawah dan kepala dibagian atas.
- Kocok terlebih dahulu wadah agar obat merata
- Hembuskan napas secara perlahan-lahan
- Pegang inhaler dengan posisi mouthpiece terletak diantara gigi, jangan digigit.
- Tarik napas secara bersamaan dengan menekan bagian inhaler dengan telunjuk kamu dan hisap obat perlahan dan mendalam.
- Tarik inhaler dari mulut, tahan napas kamu selama 10 detik, lalu bernapas seperti biasa.
- Jika kamu mendapat dosis dari dokter lebih dari 1 hisap maka tunggu 30 detik untuk mengulangi langkah 3-7
- Setelah kamu menggunakan inhaler maka kamu harus berkumur-kumur dengan air (jangan ditelan) untuk membersihkan sisa obat yang ada di dalam mulut.
Berotec lautan inhalasi:
- Sebelum dan sesudah menggunakan Berotec harap mencuci tangan. Vial yang dimaksudkan untuk inhalasi hanya digunakan ke dalam perangkat alat nebulisasi yang sesuai, obat ini tidak boleh diminum atau diberikan secara parenteral. Siapkan nebulizer, buka foil kantong dan sobek satu botol dosis unit dari strip.
- Buka vial dengan memutar bagian atas dengan kuat. Peras isi botol vial ke dalam reservoir nebuliser. Pasang nebulizer dan gunakan sesuai petunjuk. Penghirupan uap disarankan menggunakan mouthpiece untuk menghindari paparan uap Berotec pada mata. Setelah digunakan, buang larutan yang tersisa di reservoir dan bersihkan nebulizer, mengikuti instruksi dari pabriknya.
- Karena vial dosis unit tidak mengandung pengawet, maka harus digunakan segera setelah dibuka , selalu gunakan vial yang baru untuk setiap pemberian agar terhindar dari kontaminasi mikroba. Botol vial yang digunakan sebagian, sudah dibuka atau rusak harus segera dibuang. Disarankan untuk tidak mencampur larutan Berotec untuk inhalasi dengan obat lain dalam nebuliser yang sama.
Artikel lainnya:Pertolongan Tanpa Obat Saat Asma Kambuh Mendadak
Cara Penyimpanan
Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan. Simpan Berotec pada suhu di bawah 30° Celsius, pada tempat yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Selain itu, jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan.
Efek Samping Berotec
Berikut efek samping yang bisa saja timbul selama penggunaan Berotec, yaitu:
- Palpitasi (detak jantung tidak teratur, melambat, atau cepat)
- Tremor (getaran atau menggigil yang terjadi secara tidak sadar)
- Iritasi tenggorokan yang bersifat ringan, batuk, suara serak
- Sakit kepala
- Kandidiasis oral (infeksi mulut karena Candida albicans)
- Myalgia
- Kelemahan otot
- Kram otot
- Gangguan saluran cerna, seperti mulut kering, mual, muntah, konstipasi, rasa tidak nyaman pada perut
- Hipokalemia
Overdosis
Penggunaan dosis berlebihan dapat meningkatkan timbulnya risiko efek samping sebagai berikut:
Jika seseorang mengalami overdosis seperti pingsan atau kesulitan bernapas segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Berotec dengan Obat Lainnya
Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Berotec dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Meningkatkan efek bronkodilator bersama teofilin, aminofilin, serta Obat β2 agonis, seperti salbutamol dan formoterol.
- Memberikan efek yang berlawanan apabila bersama obat penghambat beta non selektif, seperti propranolol, nadolol, pindolol, oxprenolol, timolol.
- Meningkatkan efek samping kardiovaskular jika diberikan bersama MAO inhibitor
- Pemberian bersama derivat xanthine dapat meningkatkan risiko hipokalemia
Peringatan dan Perhatian
Ikuti semua saran dan instruksi dokter. Pastikan untuk mengikuti jadwal kontrol yang diberikan dokter.
Beri tahu dokter riwayat atau kondisi kesehatan kamu, terutama:
- Diabetes melitus yang tidak terkontrol
- Berisiko infark miokard
- Penyakit jantung
- Hipertiroid
Beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah kamu sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui, hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya.
Obat ini dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing, disarankan untuk tidak melakukan aktivitas yang membutuhkan kesadaran seperti berkendara atau mengoperasikan alat.
Kontraindikasi Berotec
Perhatikan pula adanya kontraindikasi. Hindari penggunaan Berotec apabila kamu memiliki kondisi:
- Hipersensitif pada Fenoterol HBr
- Takiaritmia
- Kardiomiopati obstruksi hipertropi
Artikel lainnya:6 Penyebab Sesak Napas Setelah Olahraga dan Solusinya
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Berotec masuk dalam kategori B dalam kehamilan, yaitu studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.
Obat cukup aman dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi penggunaanya harus dalam pengawasan dokter atau didasari diagnosa dan pertimbangan oleh dokter.
Komponen Berotec dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis Berotec
- Berodual
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah hanya dalam sentuhan jari di KalStore.
(LUF)