Penjelasan Singkat
Clenbuterol adalah obat untuk meredakan sesak napas pada penderita asma dan PPOK. Bagaimana cara penggunaan Clenbuterol?
Golongan | Obat Keras |
Kategori Obat | Bronkodilator golongan beta2-agonist |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk obat | Tablet |
Clenbuterol untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori N: Belum dikategorikan. Peringatan Menyusui: Clenbuterol belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan dengan dokter jika ingin menggunakan Clenbuterol. |
Merek Dagang
Spiropent
Pengertian
Clenbuterol adalah bronkodilator yang digunakan untuk meredakan sesak napas pada penderita asma dan PPOK.
Obat tersebut bekerja melalui stimulasi selektif reseptor beta-2. Efeknya, otot-otot di saluran pernapasan yang sebelumnya menyempit menjadi melebar.
Udara pun dapat mengalir lebih lancar sehingga proses bernapas menjadi lebih mudah.
Simak penjelasan lengkap seputar obat Clenbuterol di bawah ini.
Keterangan
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: bronkodilator golongan beta2-agonist
- Kandungan: Clenbuterol Hcl 20 mcg
- Kemasan: strip @10 tablet
- Produksi: Boehringer Ingelheim
- Harga Clenbuterol: -
Kegunaan
Clenbuterol digunakan untuk meredakan sesak napas pada penderita asma dan PPOK.
Artikel lainnya: Berbagai Cara Alami untuk Mengatasi Sesak Napas Karena Asma
Dosis dan Aturan Pakai
Clenbuterol merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter. Dosis penggunaannya tergantung pada tingkat keparahan dan respons pasien pada obat.
Berikut adalah aturan dan dosis penggunaan Clenbuterol secara umum.
Tujuan: meredakan sesak napas
Bentuk: tablet
- Dewasa: dosis awal 20 mcg 2 kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 40 mcg.
Cara Menggunakan
- Ikutilah anjuran dokter Anda
- Sebelum menggunakan Clenbuterol, bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan
- Clenbuterol dapat diminum setelah makan
- Telan obat secara utuh dengan minum air putih
- Dianjurkan minum Clenbuterol secara teratur pada jam yang sama setiap harinya
Cara Penyimpanan
Simpan obat Clenbuterol pada suhu ruang, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan pula dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi Clenbuterol, seperti:
- Tremor
- Jantung berdebar
- Takikardia
- Kram otot (jarang)
- Saraf tegang
- Sakit kepala
- Vasodilatasi perifer
- Hipokalemia (dalam dosis besar)
- Reaksi hipersensitivitas
Artikel lainnya: Sering Sesak Napas? Hati-hati, Gejala Hipertensi Paru!
Overdosis
Konsumsi Clenbuterol sesuai dosis anjuran. Bila berlebihan, Anda bisa mengalami gejala overdosis, seperti:
- Detak jantung meningkat
- Napas yang semakin cepat
Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera hubungi 112/119 atau segeralah ke IGD rumah sakit terdekat.
Kontraindikasi
Clenbuterol sebaiknya tidak digunakan oleh:
- Anak-anak dan pasien lansia
- Ibu hamil dan wanita yang sedang menjalani program kehamilan
- Pasien dengan gangguan kardiovaskuler dan hipertensi
- Pasien dengan dengan riwayat infark miokard, gangguan fungsi hati atau ginjal, takikardia, miokarditis, stenosis aorta, Mitral valve prolapse (MVP), hipokalemia, dan diabetes tidak terkontrol
- Pasien dengan peningkatan tekanan bola mata (Intraocular pressure), tumor kelenjar adrenal, hipertiroid
- Penggunaan dengan stimulasi sistem saraf pusat lainnya atau adrenergik lainnya
- Pasien yang hipersensitif terhadap Clenbuterol
- Pasien dengan riwayat pendarahan saluran cerna, ulkus peptikum, dan gastritis
Interaksi Obat
Interaksi Clenbuterol dengan obat lain yang dapat terjadi seperti:
- Meningkatkan risiko aritmia jantung apabila dipakai dengan obat penurun kalium, seperti thiazide ataupun loop diuretik, amfoterisin B, dan kortikosteroid
- Meningkatkan risiko hipokalemia serta takikardia jika digunakan bersama dengan teofilin dosis tinggi
Peringatan dan Perhatian
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jika tertelan secara tidak sengaja, segera hubungi dokter
- Bila lupa minum Clenbuterol, dianjurkan untuk segera meminum obat ketika ingat, jika jeda dengan jadwal minum obat belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja dan jangan menggandakan dosis
Artikel lainnya: Penyebab PPOK yang Mesti Anda Ketahui dan Waspadai
Kategori Kehamilan
Obat Clenbuterol masuk dalam kategori N alias belum dikategorikan untuk keamanan ibu hamil.
Peringatan Kehamilan
Informasikan dokter jika Anda akan menggunakan Clenbuterol saat hamil.
Peringatan Menyusui
Belum diketahui apakah Clenbuterol terserap ke dalam ASI. Jadi, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Penyakit Terkait
- Asma
- Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Rekomendasi Obat Sejenis
- Spiropent
Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di Live Chat 24 jam.
[HNS/NM]
Terakhir diperbaharui: 10 Mei 2022
Diperbaharui: Apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm.
Ditinjau: Apt. Sinthiya Nur Azizah, S.Farm
Referensi:
- MIMS Indonesia. Diakses 9 Mei 2022. Clenbuterol
- LaPharma.Diakses 9 Mei 2022. Clenbuterol
- PubChem.Diakses 9 Mei 2022. . Clenbuterol