Pengertian
Fartolin adalah obat yang diproduksi oleh Pratapa Nirmala. Obat ini memiliki zat aktif salbutamol dan tersedia dalam bentuk sirup maupun cairan inhalasi.
Fartolin Sirup, Fartolin Expectorant, dan Fartolin Inhalasi digunakan untuk menangani serangan akut bronkospasme. Bronkospasme adalah pengetatan otot-otot yang melapisi saluran udara (bronkus) di paru-paru.
Fartolin bekerja dengan cara merelaksasikan otot bronkus dan menghasilkan efek pelebaran bronkus.
Artikel Lainnya: Waspadai Tanda-Tanda Masalah Paru-paru Ini
Keterangan
Sebelum digunakan, bacalah keterangan obat Fartolin berikut ini:
1. Fartolin Sirup
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antiasma.
- Kandungan: Salbutamol 2 mg/ 5 ml.
- Bentuk: Sirup.
- Satuan Penjualan: Botol.
- Kemasan: Box, Botol @ 100 mL.
- Farmasi: Pratapa Nirmala.
2. Fartolin Expectorant
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antiasma.
- Kandungan: Guaifenesin 50 mg dan Salbutamol 1.2 mg/ 5 ml.
- Bentuk: Sirup.
- Satuan Penjualan: Botol.
- Kemasan: Box, Botol @ 100 mL.
- Farmasi: Pratapa Nirmala.
- Harga: Rp 38.000 - Rp 60.000/ Botol.
3. Fartolin Inhalasi
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antiasma.
- Kandungan: Salbutamol 1 mg/ ml.
- Bentuk: Cairan Inhalasi.
- Satuan Penjualan: Box.
- Kemasan: Box, 10 Botol plastik @ 2.5 mL.
- Farmasi: Pratapa Nirmala.
- Harga: Rp 100.000 - Rp 120.000/ Box.
Artikel Lainnya: Waspada Kanker Paru, Perlukah Perokok Pasif Rutin Cek Kesehatan Paru?
Kegunaan
Fartolin digunakan untuk melebarkan pembuluh udara pada paru-paru.
Dosis dan Cara Penggunaan
Karena merupakan obat keras, obat Fartolin harus menggunakan resep dokter. Dosisnya juga tergantung pada kondisi tiap pasien.
1. Fartolin Sirup dan Fartolin Expectorant
- Anak usia > 12 tahun: 2-4 sendok teh, diminum 2-3 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: 2 sendok teh, diminum 2-3 kali sehari.
2. Fartolin Inhalasi
- Dewasa: Melalui nebuliser: 2,5-5 mg, diberikan hingga 4 kali sehari, sebagai alternatif.
- Anak usia ≥4 tahun: Sama dengan dosis orang dewasa.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celsius.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Fartolin, antara lain:
- Mual dan muntah.
- Gemetar.
- Takikardia.
- Palpitasi.
- Nyeri dada.
- Sakit kepala.
- Insomnia.
Artikel Lainnya: Tingkatkan Kesehatan Paru-paru dengan Mengonsumsi Ini
Overdosis
Gejala overdosis salbutamol bisa berupa:
- Takikardia.
- Stimulasi SSP (sistem saraf pusat).
- Tremor.
- Hipokalemia.
- Hiperglikemia.
- Mual dan muntah.
Kontraindikasi
Penggunaan obat ini harus dihindari pada pasien dengan kondisi:
- Gangguan kardiovaskular.
- Hipertensi.
- Alergi terhadap protein susu.
- Diabetes.
- Hipokalemia.
- Gangguan ginjal.
- Hipertiroidisme.
- Kejang.
- Aritmia.
Artikel Lainnya: Sering Sesak Napas? Hati-hati, Gejala Hipertensi Paru!
Interaksi Obat
Hindari penggunaan Fartolin bersamaan dengan obat-obat berikut:
- Amineptine.
- Amitriptyline.
- Amitriptylinoxide.
- Amoxapine.
- Atomoxetine.
- Clomipramine.
- Sesipramine.
- Dibenzepin.
- Doxepin.
- Imipramine.
- Levalbuterol.
- Lofepramine.
- Melitracen.
- Nortriptyline.
- Opipramol.
- Protriptyline.
- Tianeptine.
- Trimipramine.
Kategori Kehamilan
Kategori C: Obat ini diteliti berdampak buruk bagi janin hewan. Namun, penelitian pada janin manusia belum memadai.