Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Pulmicort

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 03 Nov 2022

Ditinjau Oleh apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm

Pulmicort adalah obat yang digunakan untuk mengontrol asma pada kondisi asma bronkial. Apa kandungannya? Ketahui informasi selengkapnya di sini.

Pulmicort

Pulmicort

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Antiasma dan preparasi PPOK

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak 

Bentuk obat

Turbuhaler dan respules

Pulmicort untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori B: 

Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin. Tapi, tidak ada studi terkontrol pada ibu hamil.

Peringatan Menyusui:

Pulmicort dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat.


Pengertian

Pulmicort adalah obat untuk mengobati penyakit saluran pernapasan, misalnya pada penderita asma bronkial. 

Tersedia dalam bentuk serbuk dan cairan inhaler, Pulmicort mengandung zat aktif budesonide

Senyawa ini bekerja dengan cara mencegah atau mengendalikan peradangan.

Dengan cara itu, diharapkan, gejala, frekuensi, dan juga serangan asma berat dapat berkurang sekaligus memperbaiki kualitas hidup pasien.

Keterangan

1. Pulmicort Turbuhaler

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiasma dan preparasi PPOK
  • Kandungan: budesonide 200 mcg
  • Kemasan: boks, 1 turbuhaler @100 dosis
  • Farmasi: AstraZeneca
  • Harga Pulmicort turbuhaler: Rp300.000 – 350.000/boks

2. Pulmicort Respules

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiasma dan preparasi PPOK
  • Kandungan: budesonide 0.25 mg/ml; budesonide 0.5 mg/ml
  • Kemasan: boks, 20 respules @2 ml
  • Farmasi: AstraZeneca
  • Harga Pulmicort respules 0.25 mg/ml: Rp500.000 – 650.000/boks
  • Harga Pulmicort respules 0.5 mg/ml: Rp600.000 – 750.000/boks

Kegunaan

Kegunaan Pulmicort adalah untuk mengontrol asma pada penderita asma bronkial.

Artikel lainnya: Penyebab Penyakit Asma yang Mesti Diwaspadai 

Dosis dan Aturan Pakai

Dosis Pulmicort dapat bervariasi, tergantung beratnya gejala pasien. Konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Tujuan: asma, terapi pemeliharaan dan pereda

Bentuk: turbuhaler

  • Dewasa: dosis 200 - 1200 mcg per hari terbagi dalam 2 - 4 dosis

Dosis pemeliharaan: diberikan 2 kali sehari pada pagi dan malam dengan dosis 200 - 400 mcg

Tujuan: asma, terapi pemeliharaan dan pereda

Bentuk: respules

  • Dewasa dan remaja >12 tahun: dosis 1 - 2 mg diberikan 2 kali sehari (pagi dan malam). Dosis pemeliharaan 0.5 - 1 mg diberikan 2 kali sehari
  • Anak 3 bulan-12 tahun: dosis 0.5 - 1 mg diberikan 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan 0.25 – 0.5 mg yang diberikan 2 kali sehari

Cara Menggunakan

  • Pastikan menggunakan Pulmicort sesuai dengan anjuran dan resep dokter
  • Pulmicort termasuk obat dengan pemakaian khusus, tanyakan pada apoteker cara menggunakannya
  • Pulmicort turbuhaler merupakan inhaler multidose, yaitu dapat digunakan berulang, cucilah tangan terlebih dahulu sebelum digunakan
  • Buka tutup turbuhaler lalu tekan tabung sampai cairan inhaler keluar. Hal tersebut untuk memastikan obat siap digunakan semestinya
  • Masukkan lubang turbuhaler ke dalam mulut di antara gigi. Namun, jangan sampai tergigit, dan mulut ditutup, tarik napas dalam lalu tekan tabung sampai cairan keluar. Keluarkan turbuhaler, lalu buang napas pelan-pelan
  • Setelah kamu menggunakan inhaler, berkumurlah dengan air (jangan ditelan) untuk membersihkan sisa obat yang ada di dalam mulut
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
  • Apabila lupa menggunakan obat, segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda singkat, lupakan saja dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan
  • Jangan melebihkan/mengurangi dosis tanpa berkonsultasi kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang
  • Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan

Cara Penyimpanan

  • Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
  • Simpan Pulmicort pada suhu di bawah 30 derajat Celsius, di tempat yang sejuk dan kering, serta terlindung dari paparan cahaya matahari langsung
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
  • Jangan simpan di tempat lembap seperti kamar mandi; atau di dalam freezer
  • Pulmicort Inhaler harus disimpan dengan tutup pelindung terpasang. Umur simpan adalah 24 bulan
  • Pulmicort respules yang tidak digunakan dan belum dibuka harus dibuang setelah 3 bulan kemasan foil dibuka. Pulmicort Respules harus terlindung dari cahaya dengan menyimpannya dalam amplop foil

Artikel lainnya: Bahaya Dampak Asma yang Tidak Terkontrol 

Efek Samping

Berikut efek samping Pulmicort yang bisa saja timbul, yaitu:

  • Suara serak
  • Infeksi kandidiasis pada rongga mulut
  • Bronkospasme
  • Osteoporosis
  • Glaukoma
  • Ansietas 
  • Depresi
  • Gangguan tidur

Segera temui dokter apabila efek samping tidak kunjung mereda atau terjadi perburukan gejala.

Overdosis

Penggunaan dosis Pulmicort yang berlebihan akan menimbulkan gejala, seperti:

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Tremor
  • Takikardia
  • Palpitasi

Segera pergi ke unit gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan medis jika ditemukan gejala di atas.

Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.

Kontraindikasi

Pulmicort dikontraindikasikan pada pasien yang hipersensitif pada kandungan budesonide.

Interaksi Obat

Beberapa obat yang diberikan bersamaan dengan Pulmicort dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Mengurangi efek obat bila digunakan bersama:
  • Barbiturat
  • Carbamazepine
  • Phenytoin
  • Griseofulvin
  • Rifampicin
  • Efavirenz
  • Meningkatkan toksisitas apabila diberikan bersama:
  • Cyclophosphamide
  • Cyclosporine
  • Diltiazem
  • Fluconazole
  • Itraconazole
  • Ketoconazole
  • Makrolid
  • Miconazole
  • Nefazodone
  • Nicardipine
  • Verapamil
  • Ritonavir
  • Indinavir 

Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Pulmicort. 

Itu sebabnya, beritahu dokter semua obat–baik herbal, suplemen, maupun obat kimia–yang sedang atau akan kamu konsumsi.

Tidak semua obat berinteraksi dengan Pulmicort. Terapi akan tetap disesuaikan dengan kondisi kamu. 

Artikel lainnya: Mengenal Operasi Bulektomi untuk Mengobati Pasien PPOK 

Peringatan dan Perhatian

  • Ikuti semua saran dan instruksi dokter. Pastikan kamu mengikuti jadwal kontrol yang diberikan dokter
  • Beritahu dokter riwayat atau kondisi kesehatan kamu, terutama apabila memiliki:
  • Tuberkulosis
  • Gangguan hati
  • Bronkospasme 
  • Beritahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya
  • Segera temui dokter apabila tidak terjadi perbaikan atau terjadi perburukan gejala

Kategori Kehamilan

Pulmicort tergolong dalam kategori B. Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. 

Terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Pulmicort dapat terdistribusi ke dalam ASI. Apabila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis

  • Budecort
  • Sonide

Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di Tanya Dokter 24 Jam. Yuk, #JagaSehatmu dari sekarang!

[HNS]

MIMS Indonesia (2022) Pulmicort