Pengertian Salbuven
Salbuven adalah obat dengan kandungan Salbutamol Sulfate yang tersedia dalam bentuk tablet. Salbuven digunakan untuk membantu mengobati penyakit bronkospasme akut.
Bronkospasme adalah pengencangan otot-otot yang melapisi saluran udara (bronkus) di paru-paru. Kondisi ini sering terjadi pada penderita asma dan alergi.
Salbutamol bekerja dengan cara merelaksasi otot bronkus dan menghasilkan efek pelebaran bronkus, sehingga dapat bernafas lebih lega.
Artikel Lainnya: Pertolongan Tanpa Obat Saat Asma Kambuh Mendadak
Keterangan Salbuven
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Obat Antiasmatik dan COPD
- Kandungan: Salbutamol Sulfate 4 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet
- Farmasi: Pharos Indonesia
- Harga Salbuven: Rp17.000 - Rp35.000/ Strip
Kegunaan Salbuven
Salbuven digunakan untuk mengobati bronkospasme akut.
Artikel Lainnya: Penderita Asma, Hindari Makanan dan Minuman Ini
Dosis dan Aturan Minum Salbuven
Obat ini termasuk dalam Golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep Dokter.
- Dewasa: dosis ½-1 tablet diminum 3-4 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 2 tablet diminum 3-4 kali sehari sesuai toleransi.
- Lansia: ½ tablet, diberikan 3-4 kali sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius.
Efek Samping Salbuven
Efek samping yang mungkin timbul adalah:
- Gemetar
- Gugup
- Mual dan muntah
- Jantung berdebar
- Nyeri dada
- Pusing, sakit kepala
- Insomnia
- Peningkatan keringat
- Reaksi alergi
- Kram otot
Kontraindikasi
Tidak boleh di berikan pada pasien yang hipersensitif.
Artikel Lainnya: Inilah Posisi Tidur yang Benar untuk Penderita Asma
Interaksi Salbuven dengan Obat Lainnya
Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Salbutamol:
- Xantin (misalnya teofilin)
- Obat antidepresan monoamine oxidase inhibitors (MAOI)
- Antidepresan trisiklik (TCA)
- Kortikosteroid
- Diuretik (misalnya loop, thiazide)
- β- -blocker (misalnya propranolol)
- Digoksin
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Salbuven ke dalam
Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Tidak ada data yang tersedia tentang keberadaan Salbutamol dalam ASI. Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini.