Actifed
Golongan |
Obat Bebas Terbatas |
Kategori Obat |
Obat Batuk dan Pilek |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak |
Bentuk Obat |
Tablet dan Sirup |
Actifed untuk Ibu Hamil dan Menyusui |
Kategori C: Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Peringatan Menyusui: Kandungan pseudoefedrin terserap ke dalam ASI. Hindari menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Pengertian
Actifed adalah obat berbentuk sirup yang digunakan untuk membantu mengobati dan meredakan gejala alergi serta flu. Kandungan obat Actifed yang memberikan manfaat tersebut adalah pseudoefedrin dan triprolidine.
Kandungan pseudoefedrin pada Actifed berfungsi untuk membantu menangani hidung tersumbat. Sementara itu, triprolidine adalah obat antihistamin yang berperan untuk mengatasi alergi.
Artikel Lainnya: Cara Efektif Mengatasi Hidung Tersumbat
Keterangan
Actifed Sirup
- Golongan: obat bebas terbatas
- Kelas terapi: obat flu dan batuk
- Kandungan: pseudoephedrine HCl 30 mg, triprolidine 1.25 mg
- Kemasan: boks, botol @60 ml dan 120 ml
- Farmasi: Glaxo Wellcome Indonesia/Sterling Products Indonesia
- Harga Actifed Sirup: Rp46.000–Rp94.000 per botol (60 ml); Rp62.000–Rp102.500 per botol (120 ml)
Kegunaan
Obat batuk Actifed digunakan untuk membantu mengatasi dan meringankan gejala flu dan alergi, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan lainnya.
Dosis dan Cara Penggunaan
Actifed termasuk obat bebas terbatas. Artinya, Actifed tablet dan sirup dapat digunakan tanpa resep dari dokter, tetapi memiliki tanda peringatan. Cara penggunaan Actifed adalah sebagai berikut.
Tujuan: meringankan gejala flu dan alergi
Bentuk: sirup
- Dosis dewasa dan anak-anak di atas usia 12 tahun: diminum 3 kali sehari 1 sendok takar (5 ml).
- Dosis Actifed anak usia 6–12 tahun: diminum 3 kali sehari 1/2 sendok takar (2,5 ml)
- Dosis Actifed anak usia 2–6 tahun: diminum 1/4 sendok takar (1,25 ml)
Cara Penggunaan
- Minum Actifed batuk pilek sesuai dengan petunjuk penggunaan yang ada dalam kemasan obat atau petunjuk yang diberikan dokter
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko efek samping obat
- Untuk menghindari lupa mengonsumsi obat setiap harinya, konsumsi obat di waktu yang sama setiap harinya. Apabila kamu lupa mengonsumsi satu dosis, segera minum jika jeda dengan waktu minum berikutnya masih lama. Lupakan dosis yang tertinggal jika jedanya sangat dekat
- Apabila tidak ada perubahan atau kondisi semakin memburuk, segera periksakan diri ke dokter
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celsius, di tempat kering dan sejuk, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Artikel Lainnya: Sinusitis, Bisakah Disembuhkan?
Efek Samping
Efek samping yang bisa saja terjadi selama menggunakan Actifed, antara lain:
- Mengantuk
- Mual dan muntah
- Detak jantung cepat
- Insomnia
- Mulut kering
- Diare
- Sakit kepala
- Tremor/gemetar
Overdosis
Gejala overdosis obat batuk Actifed yang dapat muncul, di antaranya:
- Mengantuk
- Lesu
- Pusing
- Lemas
- Sulit berkemih
- Kulit kering
- Hipertensi
- Demam tinggi
- Hiperaktivitas
- Lekas marah
- Kejang
- Depresi pernapasan
Adapun penanganan overdosis Actifed batuk berdahak yang dapat dilakukan tenaga medis profesional adalah perawatan suportif. Penanganan tersebut dapat berupa bilasan lambung tiga jam sesudah konsumsi.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Actifed pada pasien dengan indikasi:
- Memiliki riwayat alergi terhadap salah satu komposisi dari Actifed
- Memiliki tekanan darah tinggi
- Menjalani terapi dengan golongan obat MAOI
Interaksi Obat
Obat Actifed tidak boleh digunakan bersamaan dengan jenis obat tertentu. Berikut beberapa interaksi obat Actifed.
- Golongan obat depresan sistem saraf pusat dapat meningkatkan efek farmakologis
- Pseudoefedrin dapat menurunkan efek farmakologis agen antihipertensi yang mengganggu aktivitas simpatis (misalnya metildopa, guanethidine)
- Dapat berpotensi fatal, yakni menyebabkan krisis hipertensi apabila pseudoefedrin diberikan bersamaan dengan golongan obat MAOI
Peringatan dan Perhatian
- Hindari mengonsumsi Actifed jika kamu sedang melakukan aktivitas yang butuh kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan
- Informasikan ke dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat lain, baik obat resep, nonresep, maupun suplemen
- Beri tahu dokter jika kamu sedang dalam keadaan hamil dan menyusui
Artikel Lainnya: Flu Tak Kunjung Sembuh, Perlukah Konsumsi Antibiotik?
Kategori Kehamilan
Actifed termasuk obat kategori C untuk ibu hamil. Studi pada hewan telah menunjukkan dampak buruk pada janin. Akan tetapi, penelitian mengenai hal serupa terhadap janin manusia masih sangat terbatas.
Peringatan Kehamilan
Pseudoefedrin sebaiknya juga dihindari penggunaannya di trimester pertama kehamilan. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Peringatan Menyusui
Kandungan Actifed dapat terserap ke dalam ASI. Sebaiknya konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum digunakan.
Penyakit Terkait
- Rhinitis Alergi
- Batuk
- Influenza
- Pilek
- Sinusitis
Alternatif Obat Lainnya
Manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter jika kamu punya pertanyaan seputar kesehatan. Ingat untuk selalu #JagaSehatmu dan jangan tunggu sakit.
[ANS/NM]
ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Actifed
Pionas BPOM (2022). Tripolidine HCL + Pseodoefedrine HCL
MIMS Indonesia (2022). Actifed