Ambroxol
Golongan | Obat keras |
Kategori obat | Obat Batuk dan Pilek |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak |
Bentuk Obat | Kaplet dan sirup |
Ambroxol untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Obat hanya dapat digunakan apabila manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin Peringatan Menyusui Ambroxol disebut dapat menghambat produksi ASI. Sebaiknya tidak dikonsumsi ibu menyusui atau konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi Ambroxol. |
Merek Dagang
Tablet: Lapimuc, Erlapect, Galpect Tablet, Famoxol, Limoxin, Interpect, Stunic, Flegma
Sirup: Propect, Galpect Sirup, Megapect, Broxal, Flegma, Epexol, Broxolic, Silopect, Zenabroxol
Pengertian
Batuk atau masalah pada saluran napas atas membuat aktivitas harian terganggu. Apalagi, jika terdapat dahak yang sulit dikeluarkan.
Saat itu terjadi, mengonsumsi obat batuk Ambroxol bisa menjadi solusi. Obat ini juga sering diresepkan untuk mengatasi batuk karena COVID-19.
Ambroxol adalah agen mukolitik sistemik. Obat keras ini terbukti secara klinis dapat digunakan untuk mengencerkan dahak dan melegakan saluran pernapasan.
Obat Ambroxol memecah serat mukopolisakarida yang menjadikan dahak lebih tipis dan kurang kental, sehingga lebih mudah dikeluarkan bersama batuk.
Selain dengan obat-obatan, pasien disarankan untuk minum air hangat untuk membantu mempermudah pengeluaran dahak atau pengencerannya.
Selain itu, hindari konsumsi makanan yang banyak mengandung minyak.
Keterangan
1. Tablet Ambroxol
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Pengencer dahak
- Kandungan: Tablet ambroxol 30 mg
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @10 tablet
- Harga Ambroxol tablet 30 mg: Rp1.400 – Rp9.000/strip
2. Sirup Ambroxol
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Pengencer dahak
- Kandungan: Sirup ambroxol 15 mg/5 ml
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Botol @60 ml; botol @15 ml
- Harga Ambroxol sirup 15 mg/5 ml: Rp4.500 - Rp16.000 per botol 60 ml
Artikel Lainnya: Mengapa Pengidap Pneumonia Berisiko Mengalami Sepsis?
Kegunaan
Ambroxol digunakan sebagai pengencer dahak dan pelega saluran pernapasan.
Misalnya pada kondisi:
- trakeobronkitis
- emfisema dengan bronkitis pneumoconiosis
- radang paru kronis
- bronkiektasis
- bronkospasme
Dosis dan Aturan Pakai
Obat Ambroxol termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter. Berikut dosis Ambroxol yang dianjurkan.
Tujuan: mengatasi batuk
Bentuk: tablet
- Anak usia 6-12 tahun: ½-1 tablet, diberikan 2-3 kali sehari.
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, diberikan 3 kali sehari atau 2 tablet diberikan 2 kali sehari.
Tujuan: mengatasi batuk
Bentuk: sirup
- Anak usia 2-5 tahun: ½-1 sendok takar (2.5-5 ml), diberikan 3 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diberikan 2-3 kali sehari.
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), diberikan 3 kali sehari.
Artikel Lainnya: Perbedaan Sesak Napas karena Virus Corona dan Asma
Cara Menggunakan
- Ambroxol hanya bisa dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter.
- Pastikan Anda membaca petunjuk penggunaan yang tertera di label obat dan tidak mengubah dosis yang sudah diberikan dokter.
- Ambroxol dapat dikonsumsi sesudah makan. Jika Anda melewatkan satu dosis, maka segera minum ketika ingat.
- Akan tetapi, jika waktu minum obat berikutnya jaraknya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis dalam satu waktu.
Cara Penyimpanan
Simpan Ambroxol pada suhu di bawah 30 derajat Celsius, di tempat kering, dan sejuk.
Efek Samping
Efek samping Ambroxol yang umum terjadi adalah:
Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi yang absolut terkait konsumsi Ambroxol.
Namun, sebaiknya hindari penggunaan pada pasien dengan masalah tukak lambung dan hipersensitif atau alergi terhadap Ambroxol.
Interaksi Obat
- Penggunaan Ambroxol dengan antitusif dapat meningkatkan risiko berkurangnya sekresi dahak.
- Penggunaan Ambroxol dengan antibiotik, misalnya cefuroxime, doksisiklin, erythromycin, akan meningkatkan konsentrasi serum.
Artikel Lainnya: Emfisema, Penyakit yang Melemahkan Fungsi Paru-Paru
Kategori Kehamilan
Obat Ambroxol masuk kategori C atau mungkin berisiko bagi janin.
Peringatan Kehamilan
Konsultasikan dengan dokter saat Anda akan mengonsumsi Ambroxol saat hamil atau dalam masa program kehamilan.
Peringatan Menyusui
Obat batuk Ambroxol diduga dapat menghambat produksi ASI pada ibu menyusui.
Bahkan, Ambroxol bisa meresap pada ASI ibu yang diresepkan sebagai obat batuk COVID-19. Sebaiknya, konsultasikan dahulu kondisi Anda kepada dokter.
Penyakit Terkait
- Batuk
- Pilek
- Trakeobronkitis
- Emfisema
- Radang paru kronis
- Bronkiektasis
- Bronkospasme
Rekomendasi Obat Sejenis
Dapatkan informasi dan tips kesehatan lainnya hanya di aplikasi KlikDokter. Gratis, lho!
(HNS/AYU)
- ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Ambroksol.
- ISO Farmakoterasi (2013) ISFI Penerbitan. Ambroksol.
- MIMS Indonesia. Diakses 2022. Ambroxol.
- Pionas BPOM. Diakses 2022. Ambroksol.