Antiza
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori obat | Obat batuk dan pilek |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak |
Bentuk obat | Tablet dan sirup |
Antiza untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Studi pada binatang tidak menunjukkan bahwa obat berbahaya pada janin. Namun, studi terhadap wanita hamil masih tidak memadai. Peringatan Menyusui Kandungan obat di dalamnya terdistribusi ke dalam ASI. Informasikan dokter jika akan mengonsumsi obat ini. |
Pengertian
Antiza adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu, seperti demam, sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, dan bersin disertai batuk.
Obat ini mengandung paracetamol, phenylpropanolamine, chlorpheniramine maleate, dan dextromethorphan HBr.
Komposisi ketiganya dapat membantu menurunkan demam dan nyeri, melegakan hidung tersumbat, mengatasi gejala alergi, serta meredakan batuk kering.
Tersedia dalam kaplet dan sirup, kenali lebih dalam seputar obat Antiza di sini.
Keterangan
1. Antiza Sirup
- Golongan: Obat bebas terbatas
- Kelas Terapi: Obat batuk dan pilek
- Kandungan: Paracetamol 250 mg, dextromethorphan HBr 7.5 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg, phenylpropanolamine HCl 6.25 mg
- Kemasan: Boks, botol @60 ml
- Farmasi: Coronet Crown
- Harga Antiza Sirup: Rp24.800/botol
2. Antiza Tablet
- Golongan: Obat bebas terbatas
- Kelas Terapi: obat batuk dan pilek
- Kandungan: Paracetamol 500 mg, dextromethorphan HBr 15 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg, phenylpropanolamine HCl 12.5 mg
- Kemasan: Boks, 10 catch cover @1 strip @10 tablet
- Farmasi: Coronet Crown
- Harga Antiza tablet: Rp14.600/strip
Artikel Lainnya: Demam Saat Sakit Gigi, Pertanda Apa?
Kegunaan
Antiza digunakan untuk mengobati gejala flu yang di sertai dengan batuk
Dosis dan Aturan Pakai
Meski masuk dalam obat bebas terbatas, konsumsi Antiza tetap harus sesuai dengan dosis. Berikut adalah anjurannya secara umum.
Tujuan: mengatasi flu dan batuk
Bentuk: sirup
- Dewasa: diminum 3-4 kali sehari, diberikan 2 sendok takar (10 ml).
- Anak usia 6-12 tahun: diminum 3 kali sehari, diberikan 1 sendok takar (5 ml).
Tujuan: mengatasi flu dan batuk
Bentuk: tablet
- Dewasa: diberikan 1 tablet, diminum 3-4 kali sehari.
Cara Menggunaan
- Perhatikan petunjuk penggunaan pada kemasan obat atau resep dari dokter. Jangan mengurangi atau melebihi dosis yang telah ditentukan.
- Antiza dapat menimbulkan efek mengantuk. Sebaiknya Anda tidak mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin selama menjalani mengonsumsi obat ini.
- Jika Anda justru menjadi susah tidur, jantung berdebar, dan pusing, hentikan penggunaan obat.
- Konsultasi lebih lanjut dengan dokter apabila gejala flu tak kunjung berkurang dalam 3 hari.
Cara Penyimpanan
Simpan obat batuk dan pilek ini pada suhu di bawah 30 derajat Celsius, di tempat kering, dan sejuk.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Antiza yang mungkin terjadi adalah:
- konsumsi paracetamol dapat menyebabkan kerusakan hati, jika dikonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan.
- efek samping ringan pada saluran pencernaan, misalnya mual dan muntah. Penggunaan dosis yang lebih tinggi bisa meningkatkan risiko perdarahan lambung.
- efek samping pada ginjal, meski relatif jarang. Pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal, termasuk gagal ginjal akut.
- berefek samping pada kulit, meski jarang. Pada 2013, Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan risiko terjadinya efek pada kulit seperti sindrom stevens-johnson serta nekrolisis epidermal toksik karena pemakaian obat dengan kandungan paracetamol. Meski amat jarang, hal ini bisa fatal jika terjadi.
- Obat ini juga menyebabkan efek samping berupa sakit kepala, mengantuk, vertigo, gangguan psikomotor, aritmia, takikardi, mulut kering, palpitasi, dan retensi urine.
- Jika digunakan dengan dosis yang besar, dextromethorphan juga berpotensi sebabkan kejang epilepsi.
Artikel Lainnya: Berkeringat Saat Flu Bikin Kondisi Tubuh Membaik, Ini Alasannya
Overdosis
Penggunaan paracetamol yang melebihi dosis akan menyebabkan gejala sebagai seperti:
- mual
- muntah
- sakit perut
- pucat
- masalah pada pencernaan glukosa
Apabila mengalami overdosis, penanganan harus dilakukan di rumah sakit oleh dokter.
Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan penyakit hipertiroidisme, hipertensi, penyakit jantung koroner, neuropati, serta yang sedang menggunakan terapi MAOI (monoamine oxidase inhibitors).
Interaksi Obat
Interaksi bisa terjadi jika Antiza dikonsumsi bersama obat-obatan berikut.
- Metoclopramide: dapat meningkatkan efek analgetic paracetamol.
- Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin: meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide: mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin: paracetamol meningkatkan efek koagulasi obat ini sehingga meningkatkan risiko perdarahan.
- Hati-hati penggunaan bersamaan dextromethorphan dengan obat-obat jenis MAO. Kelompok MAO inhibitors bisa memperpanjang efek obat ini.
- Dextromethorphan bisa mempotensiasi obat golongan depresan sistem saraf lain.
Peringatan dan Perhatian
Sebaiknya hindari mengonsumsi Antiza apabila Anda memiliki riwayat alergi pada komposisi zat di dalamnya.
Hindari penggunaan jika Anda memiliki masalah pada hati, jantung ginjal, atau riwayat penyakit diabetes dan gagal jantung.
Karena obat ini memberikan efek mengantuk, hindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan saat sedang mengonsumsi Antiza.
Informasikan dokter jika Anda dalam keadaan hamil dan menyusui.
Beritahu juga dokter jika Anda mengalami reaksi efek samping yang serius setelah mengonsumsi obat ini.
Artikel Lainnya: Mengenal Gejala COVID-19, Mild Cold-Like Symptoms
Kategori Kehamilan
Obat ini masuk dalam kategori B. Yakni, studi pada binatang tidak menunjukkan bahwa obat berbahaya pada janin.
Namun, studi terhadap wanita hamil masih tidak memadai.
Peringatan Kehamilan
Informasikan dokter jika Anda akan mengonsumsi Antiza saat hamil.
Peringatan Menyusui
Zat phenylpropanolamine bisa terdistribusi ke dalam ASI. Jadi, informasikan dokter apabila Anda akan minum obat ini saat menyusui.
Penyakit Terkait
- Flu
- Demam
- Pilek
- Sakit Kepala
Rekomendasi Obat Sejenis
Dapatkan informasi lainnya seputar penanganan flu dan batuk di aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)
- ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Antiza.
- MIMS Indonesia. Diakses 2022. Antiza.
- Pionas BPOM. Diakses 2022. Dextrometorfan.
- WebMD. Diakses 2022. Paracetamol.
- Pionas BPOM. Diakses 2022. Cerdas memilih obat flu.
- WebMD. Diakses 2022. Phenylpropanolamine.