Pengertian
Erdosteine adalah obat yang tersedia dalam bentuk kapsul dan sirup kering. Obat ini berguna untuk mengatasi batuk berdahak pada penyakit bronkitis.
Kandungan dalam Erdosteine bekerja dengan mengencerkan dahak yang menumpuk, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Artikel Lainnya: Bronkitis Akut dan Kronis Ini Perbedaannya
Keterangan
Berikut adalah keterangan obat Erdosteine yang sebaiknya diketahui:
1. Erdosteine Kapsul
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Obat Batuk dan Pilek.
- Kandungan: Erdosteine 300 mg.
- Bentuk: Kapsul.
- Satuan Penjualan: Kapsul.
- Kemasan: Strip @ 10 Kapsul.
- Farmasi: Etercon Pharma, Promedrahardjo Farmasi Industri, Lapi Laboratories, Mahakam Beta Farma.
- Merk dagang yang beredar di Indonesia: Erdobat, Fudostin, Vostrin, Medistein, Recustein, Edopect, Ethiros.
- Harga: Rp. 26.000 - Rp. 55.000/ Strip.
2. Erdosteine Sirup Kering
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Obat Batuk dan Pilek.
- Kandungan: Erdosteine 175 mg/ 5 mL.
- Bentuk: Sirup Kering.
- Satuan Penjualan: Botol.
- Kemasan: Botol @ 60 mL.
- Farmasi: Etercon Pharma.
- Merk dagang yang beredar di Indonesia: Mucotein, Vostrin, Ethiros, Coltin, Vestein, Verdostin.
- Harga: Rp. 32.000 - Rp. 50.000/ Botol.
Kegunaan
Erdosteine digunakan untuk mengencerkan dahak pada penderita penyakit bronkitis.
Artikel Lainnya: Cara Ampuh Cegah Penularan Bronkitis di Sekitar Anda
Dosis dan Cara Penggunaan
Erdosteine merupakan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter.
Secara umum, aturan penggunaan obat Erdosteine adalah sebagai berikut:
1. Erdosteine Kapsul
- Dewasa: diminum 2-3 kali sehari 1 kapsul.
2. Erdosteine Sirup Kering
- Dewasa dan anak dengan berat badan > 30 kg: 2 sendok takar (10 mL), 2x sehari.
- Anak dengan berat badan 20-30 kg: 1 sendok takar (5 mL), 3x sehari.
- Anak dengan berat badan 15-20 kg: 1 sendok takar (5 mL), 2x sehari.
Cara Penyimpanan
Kurang dari 30 derajat Celsius, dan terhindar dari cahaya.
Artikel Lainnya: Catat! Ini Komplikasi Bronkitis yang Perlu Diwaspadai
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi Erdosteine, yakni:
- Diare.
- Mual.
- Muntah.
- Nyeri epigastrium.
- Perubahan rasa.
- Angioedema.
- Dingin.
- Sesak napas.
- Sakit kepala.
- Urtikaria.
- Eritema.
- Eksim.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Erdosteine pada pasien dengan kondisi berikut:
- Memiliki riwayat tukak lambung
- Memiliki riwayat penyakit gangguan hati dan gagal ginjal berat (bersihan kreatinin).
Peringatan Menyusui
Tidak diketahui apakah kandungan erdosteine dapat masuk ke dalam ASI atau tidak. Sebelum menggunakan obat ini, konsultasikan terlebih dulu kepada dokter.