Paratenza
Golongan |
obat bebas terbatas |
Kategori obat |
obat batuk dan pilek |
Dikonsumsi oleh |
dewasa dan Anak |
Bentuk obat |
suspensi |
Paratenza untuk ibu hamil dan menyusui |
kategori C : studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. |
Pengertian Paratenza
Paratenza adalah obat produksi PT Ifars yang tersedia dalam bentuk sediaan kaplet dan suspensi. Paratenza mengandung beberapa zat, antara lain parasetamol yang berfungsi sebagai obat penurun demam dan penghilang rasa sakit, dextromethorphan HBr yang berguna untuk meredakan batuk sehingga batuk berkurang, serta pseudoefedrin yang membantu mengurangi pilek dan mengatasi hidung tersumbat pada saluran pernapasan. Tak hanya itu, Paratenza juga mengandung dexchlorpheniramine maleate yang bermanfaat untuk meredakan masalah batuk dan alergi.
Artikel Lainnya: Urutan Gejala Flu dari Hari ke Hari
Keterangan Paratenza
Berikut adalah keterangan obat Paratenza yang sebaiknya diketahui:
Paratenza Suspensi
- Golongan: obat bebas terbatas
- Kelas Terapi: analgetik, antipiretik, ekspektoransi, dan antihistamin
- Kandungan: paracetamol 250 mg, chlorpheniramine maleate 1 mg, pseudoefedrin HCl 15 mg, dextromethorphan HBr 7,5 mg,
- Kemasan: botol @ 60 ml
- Farmasi: Ifars
- Harga Paratenza Suspensi: Rp 8.000-Rp 18.000/botol
Kegunaan Paratenza
Paratenza berfungsi untuk menangani demam, gejala flu, dan batuk.
Artikel Lainnya: Sering Tertukar, Ini Perbedaan Gejala Flu dan Pilek Biasa
Dosis dan Cara Penggunaan Paratenza
Aturan penggunaan obat Paratenza adalah sebagai berikut:
Tujuan: mengatasi flu dan batuk
Bentuk: suspensi
Dosis Paratenza yang direkomendasikan:
- Dewasa: 3 sendok takar, 3 kali sehari.
- Anak usia 6 - 12 Tahun: ½ - 1 sendok takar, diminum 3 kali sehari.
Cara Menggunakan Paratenza
- Perhatikan petunjuk penggunaan pada kemasan obat atau resep dari dokter. Jangan mengurangi atau melebihi dosis yang telah ditentukan.
- Karena mengandung CTM, Paratenza dapat menimbulkan efek mengantuk. Sebaiknya kamu tidak mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin selama dalam terapi dengan obat ini.
- Jika gejala flu tidak berkurang dalam waktu 3 hari, konsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk mendapat terapi yang lebih efektif.
Cara Penyimpanan Paratenza
Simpan Paratenza di bawah 30 derajat Celcius dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Paratenza
Efek samping yang mungkin timbul pada penggunaan obat Paratenza, yakni:
- Rasa lelah
- Mudah berkeringat
- Mulut kering
- Ruam pada kulit
- Kehilangan nafsu makan
Overdosis
Gejala awal keracunan adalah mual, muntah, dan anoreksia bertahan hingga 24 jam. Jika hal tersebut terjadi, berikan antidotum berupa Asetilsistein. Dosis dan penanganan ditentukan sesuai dengan kondisi pasien.
Penanganan kegawatdaruratan hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional dibawah pengawasan dokter.
Artikel Lainnya: Cara Cegah Batuk dan Pilek Anak Akibat Polusi Udara
Interaksi Paratenza dengan Obat Lainnya
Hindari penggunaan Paratenza bersamaan dengan obat-obat berikut:
- Kombinasi dengan MAO inhibitor dan menyebabkan peningkatan tekanan darah drastis, memperpanjang masa kerja dan meningkatkan efek antihistamin.
- Kolestiramin dapat menurunkan penyerapan parasetamol.
- Kombinasi metoclopramide dan domperidone dapat meningkatkan toksisitas dari parasetamol.
- Penggunaan bersama warfarin dapat meningkatkan kadar warfarin.
- Penggunaan bersama dengan alkohol, antidepresan, barbiturate akan memperkuat efek sedatif (menimbulkan efek ngantuk yang kuat).
Peringatan dan Perhatian Penggunaan Paratenza
Sebaiknya kamu tidak mengonsumsi obat ini apabila kamu memiliki riwayat alergi dengan zat-zat yang terkandung di dalamnya.
Hindari penggunaan jika kamu memiliki masalah pada hati, jantung ginjal atau memiliki riwayat penyakit diabetes dan gagal jantung. Karena obat ini memberikan efek mengantuk, maka hindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan saat kamu sedang mengonsumsi obat ini.
Informasikan pada dokter jika kamu dalam keadaan hamil dan menyusui.
Kontraindikasi Paratenza
Hindari penggunaan Paratenza pada pasien dengan kondisi berikut:
- Hipersensitif terhadap salah satu atau beberapa kandungan dalam obat ini.
- Memiliki riwayat kelainan ginjal, hipertensi, dan penyakit jantung koroner.
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Paratenza termasuk dalam kategori C untuk keamanan ibu hamil. Itu artinya, studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.
Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya.
Selain itu, kandungan Paratenza dapat tereksresi ke dalam ASI. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kamu sebelum mengonsumsi Paratenza saat hamil atau dalam masa program kehamilan.
Artikel Lainnya: Obat Batuk Paling Ampuh untuk Dewasa dan Anak
Penyakit Terkait Paratenza
Rekomendasi Obat Sejenis Paratenza
Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu? Yuk, download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Kamu bisa membeli berbagai obat di KALStore kapan pun dan di mana pun.
(LUF)