Rhinofed
Golongan |
Obat Keras |
Kategori obat |
Antihistamin dan Dekongestan |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak usia diatas 6 tahun |
Bentuk obat |
Tablet dan sirup |
Rhinofed untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. Peringatan Menyusui: Rhinofed dapat terserap ke dalam ASI, jangan menggunakan obat sebelum berkonsultasi dengan dokter. |
Pengertian Rhinofed
Rhinofed adalah obat untuk meringankan gejala flu, rhinitis alergi, pilek, seperti bersin, mata berair, tenggorokan gatal, dan hidung tersumbat.
Kandungan utama dari Rhinofed adalah kombinasi pseudoephedrine hydrochloride dan triprolidine hydrochloride. Cara kerja pseudoephedrine hydrochloride, yakni merangsang pembuluh darah di hidung untuk menyempit sehingga ampuh untuk mengurangi pembengkakan dan penyumbatan di hidung.
Sementara triprolidine hydrochloride termasuk golongan antihistamin yang dapat meringankan gejala alergi. Rhinofed diproduksi oleh PT Dexa Medica dalam bentuk sediaan tablet dan sirup. Hingga saat ini belum ada Rhinofed sediaan drop.
Artikel Lainnya: Flu Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Faktor Penyebabnya
Keterangan Obat Rhinofed
1. Rhinofed Tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antihistamin dan dekongestan
- Kandungan: Pseudoephedrine Hydrochloride 60 mg dan Triprolidine Hydrochloride 2.5 mg
- Kemasan : dus, 5 strip @10 tablet
- Produksi: Dexa Medica
- Harga Rhinofed tablet : Rp20.000 - Rp40.000/strip
2. Rhinofed Sirup
- Golongan: obat bebas terbatas
- Kelas terapi: antihistamin dan dekongestan
- Kandungan: pseudoephedrine hydrochloride 30 mg dan Triprolidine Hydrochloride 1.25 mg
- Kemasan : dus, 1 botol @60 ml
- Produksi: Dexa Medica
- Harga Rhinofed Sirup: Rp40.000 - Rp79.000/botol
Kegunaan Rhinofed
Rhinofed digunakan untuk meringankan gejala dari kondisi berikut:
- Flu
- Pilek
- Rhinitis Alergi
Dosis dan Aturan Pakai Rhinofed
Rhinofed tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Rhinofed secara umum:
Tujuan: Meringankan gejala flu dan alergi
Bentuk: Rhinofed sirup
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa dan anak usia 12 tahun : 1 sendok takar atau setara 5 ml diberikan 3 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun : ½ sendok takar atau setara 2.5 ml diberikan 3 kali sehari.
Tujuan: Meringankan gejala flu dan alergi
Bentuk: Rhinofed tablet
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
Cara Menggunakan
Gunakan Rhinofed sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan pakai Rhinofed yang perlu kamu potuhi:
- Rhinofed Tablet
- Rhinofed tablet dapat diminum utuh dengan segelas air putih setelah makan.
- Jangan mengunyah, merusak, dan menggerus obat.
- Rhinofed Sirup
- Kocok dahulu Rhinofed sirup sebelum menggunakan obat.
- Obat dapat diminum menggunakan sendok obat.
- Minum obat sesuai dosis yang direkomendasikan atau baca petunjuk obat.
- Apabila dalam 7 hari setelah penggunaan obat gejala yang dirasakan tidak berkurang, segera konsultasikan kondisimu ke dokter.
Cara Penyimpanan
Simpan obat Rhinofed pada suhu di bawah 30° Celcius, di tempat kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Pastikan obat jauh dari jangkauan anak-anak.
Rhinofed yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kadaluarsa berakhir. Sementara rhinofed tablet yang sudah dibuka hanya dapat digunakan 6 bulan apabila waktu kadaluarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun. Rhinofed sirup hanya dapat digunakan 16 hari setelah kemasan dibuka.
Artikel Lainnya: Saat Flu, Hindari 9 Jenis Makanan dan Minuman Ini
Efek Samping Rhinofed
Beberapa efek samping Rhinofed yang sering terjadi, antara lain:
- Kantuk
- Mulut, hidung, atau tenggorokan kering
- Sembelit
- Gangguan penglihatan
- Kelemahan
- Gelisah
- Cemas
Sementara itu, penggunaan obat Rhinofed juga dapat menyebabkan efek samping yang serius, seperti:
- Hipertensi
- Kejang-kejang
- Sembelit parah
Overdosis
Apabila digunakan berlebihan, overdosis Rhinofed bisa memicu gejala, seperti:
- Rasa kantuk berlebihan
- Kebingungan
- Tubuh lemah
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Penglihatan kabur dan pupil besar
- Kemerahan pada wajah
- Demam
- Mulut kering
- Insomnia (susah tidur)
- Halusinasi
- Kejang
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Obat Rhinofed dengan Obat Lain
Obat Rhinofed dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya.
Penggunaan Rhinofed dapat menyebabkan kejang, hipertermia, aritmia (gangguan irama jantung), krisis hipertensi, dan koma pada 14 hari terakhir setelah digunakan bersamaan dengan obat berikut:
- Furazolidone (Furoxone)
- Isocarboxazid (Marplan)
- Phenelzine (Nardil)
- Rasagiline (Azilect)
- Selegiline (Eldepryl, Emsam, Zelapar)
- Tranylcypromine (Parnate)
Peringatan dan Perhatian
Hati-hati menggunakan obat Rhinofed terutama pada wanita hamil dan ibu menyusui. Jangan menggunakan obat pada anak usia di bawah 6 tahun.
Penggunaan obat Rhinofed dapat menyebabkan gangguan penglihatan ataupun masalah konsentrasi. Oleh karenanya, hindari kegiatan yang memerlukan kewaspadaan dan penglihatan yang jelas, seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin.
Beritahu dokter apabila kamu mengonsumsi obat Rhinofed sebelum melakukan tindakan bedah dan tes medis lainnya.
Pada beberapa kondisi diperlukan perhatian khusus untuk menggunakan obat ini. Tanyakan dokter apakah penggunaan obat aman, terutama kamu yang memiliki riwayat berikut:
- Diabetes melitus
- Gangguan ginjal
- Bronkitis
- Penyakit epilepsi
- Pembesaran prostat
- Tumor kelenjar adrenal
Kontraindikasi
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Rhinofed:
- Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap salah satu kandungan Rhinofed
- Mengonsumsi obat golongan MAOI
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Sembelit parah
- Penyumbatan pada perut atau usus
- Glaukoma
- Asma atau PPOK
- Penyakit jantung
- Penyakit arteri koroner
- Hipertiroid (tiroid yang terlalu aktif)
Artikel Lainnya: Cara Rumahan untuk Meredakan Gejala Alergi
Kategori Kehamilan dan menyusui
Rhinofed dengan kandungan pseudoephedrine hydrochloride dan triprolidine hydrochloride termasuk pada kategori C untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.
Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya. Namun, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum kamu mengonsumsi Rhinofed saat hamil atau dalam masa program kehamilan.
Selain itu, Rhinofed diketahui dapat keluar melalui ASI dan mempengaruhi produksi ASI. Sebaiknya jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.
Penyakit Terkait
- Flu
- Rhinitis alergi
- Pilek
Rekomendasi Obat Sejenis Rhinofed
Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu? Yuk, download aplikasi KlikDokter! Di aplikasi Klikdokter, kamu juga bisa memanfaatkan pesan layanan pemeriksaan alergi secara online, lho. Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat.
(APR)
- Cek BPOM.02 Oktober 2023.Rhinofed
- MIMS.02 Oktober 2023. Pseudoephedrine Hydrochloride-Triprolidine Hydrochloride
- clevelandclinic.02 Oktober 2023. Pseudoephedrine Hydrochloride-Triprolidine Hydrochloride
- Medsafe.02 Oktober 2023. Triprolidine Hydrochloride
- Cardiology Associates of NNY.02 Oktober 2023. Pseudoephedrine Hydrochloride-Triprolidine Hydrochloride.http://www.cardiologynny.com/PatientPortal/print.aspx?UAID=%7B16300E1B-EC83-4B13-B3F3-5E33D932B385%7D&ID=HW5d03316a1