Arfen
Golongan | Obat keras (kaplet) dan obat bebas terbatas (suspensi) |
Kategori | Obat Analgesik dan antipiretik |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak |
Bentuk obat | Kaplet dan suspensi |
Arfen untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin. Namun, belum ada penelitian yang memadai pada ibu hamil. Kategori D (trimester ke-3 dan mendekati persalinan): Obat terbukti dapat menimbulkan bahaya terhadap janin manusia. Peringatan Menyusui: Obat dapat masuk ke dalam ASI. |
Pengertian
Arfen adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan dan sedang, seperti sakit gigi, nyeri haid, nyeri otot, sakit kepala, nyeri pascaoperasi.
Termasuk ke dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), Arfen mengandung ibuprofen.
Kandungan tersebut memiliki sifat analgesik (pereda nyeri), antiinflamasi (anti-peradangan), dan juga antipiretik (penurun demam).
Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet dan suspensi. Apa beda masing-masing sediaan tersebut? Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut.
Keterangan
1. Arfen Kaplet
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Analgesik dan antipiretik
- Kandungan Arfen: Ibuprofen 400 mg
- Bentuk: Kaplet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Boks, 10 strip @10 kaplet
- Farmasi: Solas Langgeng Sejahtera
- Harga Arfen kaplet: Rp3.000 – Rp15.000/strip
2. Arfen Suspensi
- Golongan: Obat bebas terbatas
- Kelas Terapi: Analgesik dan antipiretik
- Kandungan: Ibuprofen 100 mg/5 ml
- Bentuk: Suspensi
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Botol @60 ml
- Farmasi: Solas Langgeng Sejahtera
- Harga Arfen Suspensi: Rp19.000 – Rp25.000/botol
3. Arfen Suspensi Forte
- Golongan: Obat bebas terbatas
- Kelas Terapi: Analgesik dan antipiretik
- Kandungan: Ibuprofen 200 mg/5 ml
- Bentuk: Suspensi
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Botol @60 ml
- Farmasi: Solas Langgeng Sejahtera
- Harga: Rp24.000 – Rp35.000/botol
Artikel Lainnya: Waspadai Ketika Sakit Gigi Spontan dan Berdenyut
Kegunaan
Obat Arfen digunakan untuk menangani nyeri ringan sampai sedang, seperti:
- sakit kepala
- sakit gigi
- nyeri setelah pencabutan gigi
- nyeri sendi
- nyeri haid
- nyeri pascaoperasi
- osteoartritis
- rheumatoid arthritis
Dosis dan Aturan Pakai
Arfen tablet 400mg termasuk dalam golongan obat keras, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.
Sementara, Arfen suspensi termasuk obat bebas terbatas sehingga dapat dibeli tanpa resep dokter.
Aturan penggunaan Arfen secara umum adalah sebagai berikut.
Tujuan: meredakan nyeri
Bentuk: kaplet, suspensi
- Dewasa: 200-250 mg, 3-4 kali sehari
- Anak 1-2 tahun: 50 mg, 3-4 kali sehari.
- Anak 3-7 tahun: 100-125 mg, 3-4 kali sehari.
- Anak 8-12 tahun: 200-250 mg, 3-4 kali sehari.
- Tidak disarankan untuk anak dengan BB kurang dari 7 kg.
Tujuan: osteoartritis, rheumatoid arthritis
Bentuk: kaplet
- Dosis: 1200 mg – 1800 mg, 3 kali sehari.
Cara Menggunakan
Ikuti petunjuk penggunaan seperti yang tertera pada kemasan, atau sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengonsumsi obat melebihi dosis yang dianjurkan.
Sebaiknya konsumsi obat ini bersama dengan makanan untuk menghindari rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.
Kocok kemasan Arfen suspensi sebelum mengonsumsinya, gunakan sendok takar khusus obat untuk menakar dosisnya.
Cara Penyimpanan
Simpan obat Arfen pada suhu ruangan, jauhkan dari sinar matahari langsung.
Efek Samping
Efek samping yang bisa timbul selama menggunakan Arfen meliputi:
- mual
- muntah
- perut kembung
- nyeri ulu hati
- tinja berwarna hitam atau berdarah
- diare
- konstipasi
- muntah darah
- sakit kepala
- tukak lambung
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Pipi Bengkak Akibat Sakit Gigi
Overdosis
Penggunaan obat Arfen yang melebihi dosis dapat menyebabkan beberapa keluhan, termasuk:
- sakit kepala
- kantuk
- kejang
- tinnitus
- mual dan muntah
- sakit perut
- hipotensi
- bradikardia
- takikardia
- fibrilasi atrium
Overdosis ibuprofen bahkan dapat menyebabkan koma. Pastikan Anda mengonsumsi obat sesuai dengan dosis yang sudah dianjurkan.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Arfen jika memiliki kondisi berikut:
- tukak lambung
- menggunakan aspirin atau OAINS lainnya karena bisa menyebabkan gejala asma, rhinitis, atau urtikaria
- hamil trimester ke-3
Interaksi Obat
Arfen sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat-obatan ini:
- antikoagulan karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung
- ACE inhibitor atau diuretik karena ibuprofen dapat menurunkan efektivitas obat tersebut
- Aspirin karena dapat menaikkan risiko perdarahan lambung
Peringatan dan Perhatian
Obat yang mengandung ibuprofen tidak dianjurkan untuk digunakan pada:
- lansia
- ibu hamil dan menyusui
- pasien dengan perdarahan, ulkus, perforasi pada lambung
- pasien dengan gangguan pernapasan, gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati
- hipertensi tidak terkontrol, hiperlipidemia, gagal jantung kongestif, penyakit jantung iskemik
- diabetes mellitus
Kategori Kehamilan
Ibuprofen termasuk dalam kategori C. Artinya, studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin.
Namun, belum ada penelitian yang memadai pada ibu hamil.
Pada trimester ke-3 dan mendekati persalinan, ibuprofen masuk dalam kategori D. Yakni, obat terbukti dapat menimbulkan bahaya terhadap janin manusia.
Obat hanya dapat digunakan pada kondisi yang mengancam jiwa dan ketika obat lain yang lebih aman tidak dapat digunakan
Artikel Lainnya: Waspadai Penyakit Dibalik Nyeri Haid Tidak Normal (Dismenorea Sekunder)
Peringatan Kehamilan
Tidak dianjurkan untuk digunakan pada ibu hamil.
Peringatan Menyusui
Obat dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum busui menggunakan Arfen.
Konsultasi bisa dilakukan di layanan Live Chat dari KlikDokter.
Penyakit Terkait
- Sakit gigi
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
- Nyeri haid
Rekomendasi Obat Sejenis
(HNS/AYU)
- MIMS Indonesia. Diakses 2022. Ibuprofen.
- Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses 2022. Ibuprofen.