Obat Demam

Ekacetol

Klikdokter, 15 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Ekacetol digunakan untuk mengobati demam, dan meredakan nyeri ringan hingga sedang.

Pengertian

Ekacetol adalah obat yang mengandung zat aktif Paracetamol. Ekacetol digunakan untuk menurunkan demam, meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi. Ekacetol bekerja dengan cara menghambat zat (prostaglandin) di dalam tubuh yang dapat menyebabkan nyeri dan demam.

Keterangan

  1. Ekacetol Tablet
    • Golongan: Obat Bebas
    • Kelas Terapi: Analgesik (Non-Opioid) dan Antipiretik
    • Kandungan: Paracetamol 500
    • Bentuk: Kaplet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
    • Farmasi: Bufa Aneka/ Pabrik Pharmasi Zenith
  2. Ekacetol Sirup
    • Golongan: Obat Bebas
    • Kelas Terapi: Analgesik (Non-Opioid) dan Antipiretik
    • Kandungan: Paracetamol 120/5mL
    • Bentuk: Sirup
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Box, 1 Botol @ 60 mL
    • Farmasi: Bufa Aneka/ Pabrik Pharmasi Zenith

Kegunaan

Ekacetol digunakan untuk mengobati demam, dan meredakan nyeri ringan hingga sedang.

Dosis & Cara Penggunaan

Ekacetoladalah golongan obat bebas, sehingga untuk pembeliannya tidak memerlukan resep dokter.

  1. Ekacetol Kaplet
    • Dewasa dan anak usia > 12 tahun: 1-2 kaplet, diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 6-12 tahun: 1/2-1 kaplet, diminum 3-4 kali sehari.
  2. Ekacetol Sirup
    • Anak usia 9-12 tahun: 3-4 sendok takar (15-20 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 6-9 tahun: 2-3 sendok takar (10-15 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 2-6 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 1-2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia < 1 tahun: 1/2 sendok takar (2.5 ml), diminum 3-4 kali sehari.


Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 ° C. Jangan dibekukan. Lindungi dari cahaya dan kelembaban.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Ekacetol, antara lain:

  • Sakit kepala.
  • Mual, muntah, sembelit.
  • Trombositopenia (kadar trombosit kurang dari normal.
  • Dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan penurunan fungsi hati.
  • Gatal.
  • Insomnia.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Ekacetol pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif terhadap paracetamol.
Riwayat penurunan fungsi hati

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Ekacetol :

  • Meningkatkan efek antikoagulan warfarin dan kumarin lainnya jika diberikan bersamaan dengan penggunaan jangka panjang.
  • Konsentrasi serum menurun jika diberikan bersamaan dengan rifampisin dan beberapa antikonvulsan (misalnya: Fenitoin, fenobarbital, karbamazepin, primidon).
  • Peningkatan konsentrasi serum jika diberikan bersamaan dengan probenesid.
  • Mengurangi penyerapan jika diberikan bersamaan dengan colestyramine.
  • Peningkatan penyerapan jika diberikan bersamaan dengan metoclopramide dan domperidone.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum kloramfenikol.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Ekacetol ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Pemberian Ekacetol yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti pucat, mual, muntah, anoreksia, sakit perut, asidosis metabolik, kelainan metabolisme glukosa. Setelah 12-48 jam konsumsi, kerusakan hati dapat terjadi, dapat menyebabkan ensefalopati, perdarahan, hipoglikemia, hipotensi, edema serebral, aritmia jantung, dan pankreatitis.
  • Jika terjadi overdosis, segera berikan arang aktif dalam waktu 1 jam konsumsi. Tentukan konsentrasi plasma parasetamol ≥4 jam setelah konsumsi. Pemberian N-asetilsistein melalui injeksi intravena dapat digunakan hingga 24 jam setelah konsumsi (paling efektif jika diberikan dalam 8 jam). Sebagai alternatif, metionin oral juga dapat digunakan. Penanganan pasien overdosis harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.