Obat Demam

Lanamol

Klikdokter, 11 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Lanamol adalah obat yang digunakan untuk menangani nyeri ringan hingga sedang, serta mengurangi demam.

Pengertian

Lanamol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Mulai dari nyeri haid, sakit kepala, sakit gigi, nyeri sendi, hingga flu. Obat ini juga dapat membantu meredakan demam.

Kandungan dalam Lanamol berupa paracatemol, yang bekerja dengan cara mengurangi rasa nyeri. Obat ini juga dapat menurunkan suhu tubuh dengan menghambat pusat pengatur panas hipotalamus.

Keterangan

Berikut adalah keterangan obat Lanamol yang sebaiknya diketahui:

  • Golongan: Obat Bebas.
  • Kelas Terapi: Analgetik dan Antipiretik.
  • Kandungan: Paracetamol 500 mg.
  • Bentuk: Kaplet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @ 10 Kaplet.
  • Farmasi: Pertiwi Agung.
  • Harga: Rp. 4.500 - 12.000/ Strip.

Artikel Lainnya: Paracetamol Bisa Atasi Nyeri Ulu Hati? Ini Kata Dokter!

Kegunaan

Obat Lanamol berfungsi untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang, serta menurunkan demam.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara penggunaan Lanamol adalah sebagai berikut:

  • Dewasa dan anak usia > 12 tahun: 1-2 kaplet, diminum 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 6-12 tahun: ½-1 kaplet, diminum 3-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan

Antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Lanamol, antara lain:

Artikel Lainnya: Ini Cara Memberikan Paracetamol yang Tepat Saat Anak Demam

Overdosis

Penggunaan paracetamol yang melebihi dosis anjuran dapat menimbulkan beberapa gejala berikut:

  • Sakit perut.
  • Pucat.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Anoreksia.
  • Asidosis metabolik.
  • Kelainan metabolisme glukosa.

Jika pasien mengalami tanda dan gejala overdosis, segeralah bawa ke rumah sakit.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Lanamol pada pasien dengan kondisi sebagai berikut:

  • Hipersensitif terhadap paracetamol.
  • Riwayat penurunan fungsi hati.

Interaksi Obat

Penggunaan Lanamol secara bersamaan dengan obat-obat berikut dapat memicu interaksi:

  • Mengurangi penyerapan dengan colestyramine.
  • Meningkatkan efek antikoagulan warfarin dan kumarin lainnya pada terapi jangka panjang.
  • Menurunkan konsentrasi serum dengan rifampicin.
  • Meningkatkan konsentrasi serum dari chloramphenicol.
  • Meningkatkan penyerapan dengan domperidone dan metoclopramide dan domperidone. 

Artikel Lainnya: Tidak Enak Badan, Bolehkah Minum Parasetamol setelah Obat Herbal?

Kategori Kehamilan

Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin. Namun, studi pada wanita hamil masih sangat terbatas.

Peringatan Menyusui

Paracetamol dapat masuk ke dalam ASI, tetapi umumnya masih aman dikonsumsi wanita menyusui. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.