Pengertian
Mirasic adalah sediaan obat yang mengandung komposisi Paracetamol. Mirasic termasuk dalam golongan obat analgetik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam). Mirasic dapat digunakan untuk meringankan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit perut, sakit setelah pasca kecelakaan dan untuk menurunkan demam. Paracetamol dapat bekerja dengan cara menurunkan produksi zat prostaglandin yang memicu terjadinya peradangan, demam, dan rasa nyeri sehingga rasa sakit dan demam berkurang.
Keterangan
- Mirasic Kaplet
- Golongan: Obat Bebas
- Kelas Terapi: Obat Antipiretik dan Analgetik
- Kandungan: Paracetamol 500 mg
- Bentuk: Kaplet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet
- Farmasi: Sampharindo Perdana.
- Harga: Rp4.500 - Rp18.000/ Strip
- Mirasic Forte
- Golongan: Obat Bebas
- Kelas Terapi: Obat Antipiretik dan Analgetik
- Kandungan: Paracetamol 650 mg
- Bentuk: Kaplet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet
- Farmasi: Sampharindo Perdana.
- Harga: Rp4.000 - Rp16.000/ Strip
- Mirasic Sirup
- Golongan: Obat Bebas
- Kelas Terapi: Obat Antipiretik dan Analgetik
- Kandungan: Paracetamol 120 mg/5 mL
- Bentuk: Sirup
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Box, 1 Botol 60 mL
- Farmasi: Sampharindo Perdana.
- Harga: Rp6.000 - Rp25.000/ Botol
- Mirasic Drops
- Golongan: Obat Bebas
- Kelas Terapi: Obat Antipiretik dan Analgetik
- Kandungan: Paracetamol 100 mg/mL
- Bentuk: Drop (obat tetes)
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Box, 1 Botol 15 mL.
- Farmasi: Sampharindo Perdana.
- Harga: -
Kegunaan
Mirasic dapat digunakan untuk meringankan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit perut, sakit setelah pasca kecelakaan, mengatasi peradangan dan untuk menurunkan demam.
Dosis & Cara Penggunaan
Cara Penggunaan Mirasic adalah sebagai berikut:
- Mirasic Kaplet 500 mg
- Anak 6-12 tahun: diminum 3-4 x sehari ½ kaplet.
- Dewasa: diminum 3-4 x sehari 1 kaplet.
- Mirasic Forte 650 mg
- Dewasa: 1-2 kaplet, diminum 3-4 kali per hari. Maksimum dosis: 8 kaplet per hari.
- Anak usia 7-12 tahun: ½ - 1 kaplet, diminum 3-4 kali per hari. Maksimum 4 kaplet per hari.
- Mirasic Sirup 60 mL
- Anak usia 9-12 tahun: 3-4 sendok takar (15-20 ml), diminum 3-4 kali sehari.
- Anak usia 6-9 tahun: 2-3 sendok takar (10-15 ml), diminum 3-4 kali sehari.
- Anak usia 2-6 tahun: 1-2 sendok takar (5-10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
- Anak usia 1-2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
- Anak usia < 1 tahun: ½ sendok takar (2.5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
- Mirasic Drops 15 mL
- Anak usia 3-6 tahun: 1.2 ml drops, diminum 3-4 kali sehari.
- Anak usia 1-2 tahun: 0.6-1.2 ml drops, diminum 3-4 kali sehari.
- Anak usia < 1 tahun: 0.6 ml drops, diminum 3-4 kali sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin timbul adalah:
- Dapat menurunkan tekanan darah
- Dapat terjadi ruam pada kulit
- Detak jantung menjadi cepat
- Kerusakan pada hati
- Menimbulkan alergi pada kulit
Overdosis
- Gejala: pucat, mual, muntah, anoreksia, sakit perut, asidosis metabolik, kelainan metabolisme glukosa. Setelah 12-48 jam konsumsi, dapat terjadi kerusakan hati, yang dapat menyebabkan ensefalopati, perdarahan, hipoglikemia, hipotensi, edema serebral, aritmia jantung, dan pankreatitis.
- Jika terjadi overdosis berikan arang aktif dalam waktu 1 jam konsumsi (oleh tenaga medis). Tentukan konsentrasi plasma Paracetamol ≥4 jam setelah konsumsi. Pemberian N-asetilsistein secara intravena dapat digunakan hingga 24 jam setelah konsumsi (paling efektif jika diberikan dalam 8 jam). Sebagai alternatif, metionin oral juga dapat diberikan jika terjadi muntah.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Mirasic pada pasien yang memiliki hipersensitif terhadap kandungan obat.
Interaksi Obat
Penggunaan Mirasic bersamaan dengan obat yang tertera dibawah ini dapat meningkatkan atau menibmulkan efek samping dari obat tersebut:
- Warfarin
- Carbamazepin
- Phenobarbital
- Metoclopramide.
Kateogri Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Mirasic ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).