Pengertian
Nipe Fever adalah obat yang mengandung paracetamol. Nipe Fever digunakan untuk membantu menurunkan demam, meringankan sakit kepala dan sakit gigi. Paracetamol bekerja dengan mengurangi produksi zat dalam tubuh yang menyebabkan peradangan yaitu Prostaglandin, sehingga demam dan nyeri berkurang.
Keterangan
Berikut adalah keterangan mengenai Nipe Fever, dari golongan hingga estimasi harga:
- Nipe Fever Sirup
- Golongan: Obat bebas
- Kelas Terapi: Analgesik dan Antipiretik
- Kandungan: Paracetamol 160 mg/5 ml
- Bentuk: Sirup
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Botol @ 60 ml
- Farmasi: Menarini Indria Laboratories
- Harga: Rp 35.000 - Rp 50.000
- Nipe Fever Drops
- Golongan: Obat bebas
- Kelas Terapi: Analgesik dan Antipiretik
- Kandungan: Paracetamol 100 mg/ml
- Bentuk: Drops
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Botol @ 15 ml
- Farmasi: Menarini Indria Laboratories
- Harga: Rp 30.000 - Rp 40.000.
Kegunaan
Nipe Fever digunakan untuk meredakan demam, meringankan sakit gigi dan sakit kepala.
Dosis & Cara Penggunaan
Aturan penggunaan Nipe Fever secara umum adalah:
- Nipe Fever Sirup
- Anak usia 1-2 tahun: 3.75 ml, 3-4 kali sehari
- Anak usia 2-3 tahun: 5 ml, 3-4 kali sehari
- Anak usia 4-5 tahun: 7.5 ml, 3-4 kali sehari
- Anak usia 6 tahun: 10 ml, 3-4 kali sehari
- Dapat diminum langsung ataupun dicampurkan air/sari buah
- Interval pemberian dosis adalah tiap 4 jam, dan tidak melebihi 4 kali dalam 24 jam.
- Nipe Fever Drops
- Di bawah usia 3 bulan: atas anjuran dokter
- Usia 3-9 bulan: 0.8 ml, 3-4 kali sehari
- Usia 10-24 bulan: 1.2 ml, 3-4 kali sehari
- Usia 2-3 tahun: 1.6 ml, 3-4 kali sehari
- Usia 3 tahun ke atas: gunakan Nipe Fever Sirup
- Interval pemberian dosis adalah tiap 4 jam, dan tidak melebihi 4 kali dalam 24 jam.
Cara Penyimpanan
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
- Leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal)
- Nyeri dan sensasi terbakar diarea injeksi
- Mual, muntah
- Sembelit
- Sakit kepala
- Insomnia
- Ruam
- Kulit kemerahan
- Gatal.
Overdosis
Penggunaan Paracetamol yang melebihi dosis dapat menimbulkan gejala pucat, mual, muntah, gangguan makan, nyeri perut, asidosis metabolik, kelainan metabolisme glukosa. Setelah 12-48 jam overdosis: kerusakan hati dapat terlihat, yang dapat menyebabkan ensefalopati, perdarahan, hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari normal), tekanan darah rendah), edema serebral, gangguan irama jantung, dan pankreatitis.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif terhadap paracetamol
- Gangguan hati berat atau penyakit hati.
Interaksi Obat
Pemakaian Paracetamol bersama obat-obat dibawah ini dapat memberikan interaksi obat:
- Warfarin
- Carbamazepine (obat yang biasanya digunakan untuk mengobati epilepsi) efektifitas paracetamol dapat menurun
- Phenobarbital, phenytoin, atau primidone (obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengontrol kejang) dapat menurunkan kensentrasi serum
- Metoclopramide (obat yang biasanya digunakan untuk meredakan rasa mual dan muntah) dapat meningkatkan absorbsi paracetamol
- Colestyramine (obat yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa gatal pada gangguan ginjal) dapat menurunkan absorbsi obat.
Kategori Kehamilan
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Paracetamol ke dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Keamanan Menyusui
Paracetamol tergolong aman digunakan oleh ibu menyusui, namun perhatikan dosis anjuran.