Pengertian
Profen adalah obat yang mengandung ibuprofen sebagai zat aktifnya. Ibuprofen merupakan obat golongan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) yang digunakan untuk mengurangi nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri otot, atau arthritis (penyakit bersifat kronis dan terjadi seumur hidup dan biasanya menyerang pria dan wanita yang berusia di atas 55 tahun). Ibuprofen bekerja dengan cara menghalangi produksi prostaglandin yaitu subtansi tubuh yang digunakan untuk mengurangi bengkak, nyeri, atau demam.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
- Kandungan: Ibuprofen 100 mg/5mL
- Bentuk: Suspensi
- Satuan penjualan: Botol
- Kemasan: Bool @ 60 mL
- Farmasi: Guardian Pharmatama.
Kegunaan
Profen digunakan untuk mengobati:
- Nyeri sendi
- Meringankan gejala rematik tulang
- Nyeri otot
- Nyeri sesudah cabut gigi
- Demam
- Meringankan nyeri pada dismenore (dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur) primer.
Dosis & Cara Penggunaan
Profen merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Profen juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Untuk pengobatan demam:
Dewasa: diminum 200-400 mg setiap 4-6 jam maksimal 1.2 gram.
Anak-anak 6 bulan - 12 tahun: diminum 10 mg perkilogram berat badan maksimal 40 mg perkilogram perhari. - Untuk pengobatan rasa sakit ringan hingga sedang
Dewasa: diminum 200-400 mg setiap 4-6 jam maksimal 1.2 gram.
Anak-anak: diminum 4-10 mg perkilogram berat badan perhari setiap 6-8 jam. - Pada nyeri persendian
Pada dewasa diminum 400-800 mg 3-4 kali sehari maksimal 3.2 gram perhari. - Untuk pengobatan nyeri karena haid (menstruasi)
Pada dewasa diminum 200-400 mg setiap 3-6 jam, maksimal 1.2 gram.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 20-25˚C, hindari dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi adalah mual dan muntah, perut kembung, nyeri ulu hati, gangguan pencernaan, diare atau konstipasi, tukak lambung, sakit kepala, tinja berwarna hitam atau disertai darah, muntah darah.
Kontraindikasi:
- Sebaiknya tidak digunakan pada pasien ulkus peptikum berat dan aktif
- Trimester ke-3 kehamilan & laktasi.
- Pasien dengan sindrom polip hidung atau angioedema,
- Pasien yang mengalami asma, rinitis, atau urtikaria setelah minum aspirin atau OAINS lain.
- Riwayat hipersensitivitas terhadap OAINS,
Interaksi obat:
- Ibuprofen menurunkan efektivitas Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya, enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide).
- Aspirin juga meningkatkan risiko perdarahan lambung.
- Mengganggu efek antiplatelet aspirin dosis rendah yang menyebabkan efektivitas aspirin menurun bila digunakan untuk cardioprotection dan pencegahan stroke.
- Antikoagulan (misalnya warfarin atau kumarin), karena obat-obat ini jika diberikan bersamaan ibuprofen meningkatkan risiko perdarahan lambung.
Keamanan Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Profen ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
Overdosis:
- Gejala overdosis Ibuprofen adalah sakit kepala, kantuk, depresi susunan saraf pusat, kejang, tinitus, mual, muntah, sakit perut, hipotensi, bradikardia, takikardia, fibrilasi atrium, apnea, gagal pernapasan, hiperkalemia, gagal ginjal akut, letargi, asidosis metabolik, koma.
- Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan suportif dan simtomatik (oleh tenaga medis). Induksi emesis dengan sirup ipecac atau lakukan bilas lambung. Berikan arang aktif untuk mengurangi penyerapan dan reabsorpsi.