Selesmol
Golongan |
obat bebas |
Kategori obat |
analgesik dan antipiretik |
Dikonsumsi oleh |
dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat |
kaplet |
Selesmol untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori NA: Saat ini FDA belum mengkategorikan Paracetamol Peringatan Menyusui: obat diketahui dapat tersalur melalui air susu ibu (ASI), jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. |
Pengertian Selesmol
Selesmol adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam dan meringankan rasa nyeri. Selesmol merupakan obat dengan kandungan parasetamol bekerja dengan cara menghambat jalur siklooksigenase (COX) pada sistem saraf pusat.
Selesmol diproduksi oleh PT Sejahtera Lestari Farma, yang dibuat dalam bentuk sediaan kaplet. Obat ini dibuat dalam dua variasi dosis yaitu 500 mg dan 650 mg.
Artikel lainnya: Tips Cerdik Menghadapi Bayi yang Demam
Keterangan Obat Selesmol
Selesmol dan Selesmol Forte Kaplet
- Golongan: obat bebas
- Kelas terapi: analgesik dan antipiretik
- Kandungan: Paracetamol 500 mg dan 650 mg
- Kemasan : dus, 10 amplop @1 strip @10 kaplet
- Produksi: Sejahtera Lestari Farma
- Harga Selesmol kaplet: Rp 4.990/strip
Kegunaan Selesmol
Selesmol dengan fungsi utama menurunkan panas (demam), juga bermanfaat untuk meringankan nyeri ringan hingga sedang terutama pada kondisi berikut:
- Sakit kepala
- Gejala pilek dan flu
- Migrain (sakit kepala sebelah)
- Sakit tenggorokan
- Nyeri akibat pembengkakan gusi pada gigi
- Nyeri haid
- Sakit punggung
Selain itu, obat juga dapat mengatasi nyeri otot dan sendi, seperti:
Dosis dan Aturan Pakai Selesmol
Selesmol tergolong obat bebas yang bisa digunakan bila perlu. Penggunaan obat dalam jangka panjang harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.
Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Selesmol secara umum:
Tujuan: demam dan meredakan nyeri ringan hingga sedang
Bentuk: Selesmol kaplet
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 500-1.000 mg diberikan setiap 4 sampai 6 jam. Dosis maksimal 4 g.
- Bayi usia 3-5 bulan: 60 mg diberikan 4 sampai 6 jam.
- Bayi usia 5 bulan sampai anak usia 23 bulan: 120 mg diberikan 4 sampai 6 jam.
- Anak usia 2-3 tahun: 180 mg diberikan 4 sampai 6 jam.
- Anak usia 4-5 tahun: 240 mg diberikan 4 sampai 6 jam.
- Anak usia 6-7 tahun: 240-250 mg diberikan 4 sampai 6 jam.
- Anak usia 8-9 tahun: 360-375 mg diberikan 4 sampai 6 jam.
- Anak usia 10-11 tahun: 480-500 mg diberikan 4 sampai 6 jam.
- Anak usia 12-15 tahun: 480-750 mg diberikan 4 sampai 6 jam.
- Anak usia 16-17 tahun: 500-1.000 mg diberikan 4 sampai 6 jam.
Cara Menggunakan Selesmol
Gunakan Selesmol sesuai dengan petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan minum obat Selesmol sesuai jenisnya:
- Selesmol kaplet dapat diminum utuh dengan segelas air putih sebelum dan sesudah makan.
- Apabila demam yang dirasakan telah turun dan nyeri berkurang, obat dapat dihentikan.
- Jangan melebihkan/mengurangi dosis tanpa berkonsultasi kepada dokter untuk menghindari efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan
Cara Penyimpanan
- Simpan obat Selesmol pada suhu 20-25 ° Celcius, di tempat yang kering, terhindar dari lembab dan paparan sinar matahari langsung.
- Pastikan untuk hindarkan obat dari jangkauan anak-anak.
- Selesmol dapat digunakan hingga batas waktu kedaluwarsa berakhir.
- Selesmol kaplet yang sudah dibuka dapat digunakan hingga 6 bulan kedepan dengan ketentuan waktu kedaluwarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.
Artikel lainnya: Pilihan Obat Sakit Kepala yang Bisa Ditemukan di Apotek
Efek Samping Selesmol
Berkut efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan obat, antara lain:
- sulit tidur
- merasa cemas
- mual
- muntah
- merasa lelah
- sembelit
- sering buang air besar hingga feses encer
- jantung berdenyut lebih cepat
Selain itu, penggunaan obat dalam jangka panjang akan menimbulkan reaksi kulit yang serius, seperti:
- Sindrom Steven Johnson
- Nekrolisis epidermal toksik (TEN)
- Pustulosis eksantematosa generalisata akut
- Reaksi anafilaksis
Overdosis
Apabila obat Selesmol dikonsumsi pada dosis toksik dapat menyebabkan kerusakan hati 12-48 jam setelahnya dengan gejala, seperti:
- menurunnya nafsu makan
- mual
- muntah
- nyeri perut sebelah kanan
- warna feses berubah menjadi kehitaman
- pada kondisi yang lebih lanjut terjadi pembengkakan pada perut.
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Obat Selesmol dengan Obat Lain
Obat Dumin dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Peningkatan risiko perdarahan bila obat Selesmol yang digunakan dalam jangka panjang diiringi dengan obat antikoagulan.
- Penggunaan bersama antara obat Selesmol akan mengurangi penyerapan obat cholestyramin.
- Sebaiknya berhati-hati menggunakan obat Selesmol bersamaan dengan obat flukloksasilin.
- Dapat mengurangi bioavailabilitas obat lamotrigin bila digunakan bersamaan dengan obat Selesmol.
- Peningkatan kadar plasma obat kloramfenikol dan busulfan bila dikombinasi bersama dengan obat Selesmol.
Peringatan dan Perhatian
Tidak disarankan penggunaan obat melebihi 5 tablet dalam sehari, hal ini akan beresiko menyebabkan kerusakan hati.
Penggunaan obat dapat menyebabkan gangguan elektrolit, seperti penurunan nilai natrium dan kalsium, peningkatan nilai amonia, asam urat dan glukosa serum.
Pemberian obat harus berhati-hati pada penderita gangguan ginjal, karena obat dapat memperparah kondisi.
Bila obat digunakan dalam jangka waktu yang panjang, hal ini akan memicu kerusakan hati. Segera periksakan kondisimu bila ditemukan gejala terkait.
Apabila dalam 3 hari setelah kamu mengonsumsi obat Selesmol, panas belum juga mereda segera periksakan kondisimu ke dokter.
Kontraindikasi Selesmol
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Selesmol:
- Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap salah satu kandungan obat Selesmol
- Kerusakan hati berat (seperti hepatitis, sirosis, kanker hati)
Artikel lainnya: Cara Alami Mengatasi Nyeri Haid yang Mudah Dilakukan
Kategori Kehamilan dan menyusui
Selesmol termasuk kategori NA untuk keamanan ibu hamil karena FDA belum mengkategorikan kandunganya yaitu Paracetamol. Keterbatasan penelitian yang tersedia, membuat FDA melakukan evaluasi kembali tentang keamanan obat pereda nyeri yang dijual bebas.
Sebaiknya penggunaan obat dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum dikonsumsi oleh ibu hamil atau dalam masa program kehamilan.
Selain itu, penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa kandungan paracetamol terdapat pada air susu ibu (ASI) dalam jumlah yang kecil dan hilang setelah 12 jam setelah pemberian obat. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan obat.
Penyakit Terkait
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Nyeri haid
- Gejala pilek dan flu
- Migrain
- Rematik
Rekomendasi Obat Sejenis Selesmol
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah di KalStore.
[LUF]
- Cek BPOM. 28 Desember 2023. Selesmol
NCBI. 28 Desember 2023. Acetaminofen
FDA. 28 Desember 2023.Paracetamol
MIMS. 28 Desember 2023. Paracetamol
Web MD. 28 Desember 2023. Acetaminophen-Used, Side Effects, and More.